"Willows!" gadis yang keluar dari mobil itu tengah berlari meloncat kepelukan Willows."I miss you more," Serena mengecup kening Willows. Entahlah, Willows tidak biasa akan hal ini sekarang, dia hanya membalasnya dengan senyum yang selalu hangat.
"Kamu kok ga bilang ke aku dulu? Biar aku jemput."
"Aku terlalu gak sabar. Keluar dari rumah sakit adalah hal yang paling aku nanti. Aku seneng kita bisa pacaran tanpa harus nunggu aku pulih lagi, Sayang," Serena menggenggap erat jari-jemari Willows dengan senyum cerahnya.
"I love you so fucking bad, Los. Makasih ya udah nemenin aku selama aku sakit, aku sayang kamu," Serena kembali mencari hangat dalam dekapan Willows.
Willows mengelus-elus rambut Serena seperti hal yang selalu ia lakukan dulu. "Iya, tapi Na, kita--"
"Iya?"
Gak, ini bukan waktunya. Kasihan Serena, dia baru saja pulih.
"Nggak jadi, kamu tau rumah baru aku dari siapa?"
"Kak Yumna."
"Oh, yaudah kita kedalam makan yuk," alunan suara lembut itu membuat anggukan Serena tercipta.
Willows tadi habis keluar rumah dengan Damera, karena Damera sendirian dirumah hari ini, Willows ingin menemaninya. Sekarang Damera sedang menyandarkan diri di tepi mobil Willows. Mereka juga baru saja sampai.
"Ayo, Ra. Lo juga ikut."
"Oh, dia Serena. Cantik dan lembut. Pantesan kak Ilo naksir."
"Damera?"
"Eh, nggak kak. Lo duluan aja."
"Lo belum makan, jadi lo gak boleh nolak," Willows menarik lengan Damera untuk memasuki halaman rumah.
Willows sedikit terkejut melihat ada beberapa mobil Tesla yang terparkir di halamannya.
Bertanya-tanya, Samuel akhirnya keluar untuk memberikan pencerahan. "Semua keluarga disini mau kumpul buat ngajak Eren makan bersama."
Keluarga besarnya sudah lama kembali ke Indonesia, dan ini adalah kali pertama Willows bertemu mereka sejak datanh dari Kanada.
"Lo kok nggak ngasih tau gue sih, Kak?!"
"Gue mana tau, Los!"
"Tau gini gue gak mau pulang," Willows membalikkan badannya, tetapi Samuel mencegatnya.
"Lo harus jujur soal apa yang nggak lo suka, Los. Kita bicara sama-sama, ya?"
Willows mengangguk pasrah.
◇◇◇
"Serena!" Viola, Mama Willows menyambut ramah seorang gadis bertampilan feminim itu dengan kecupan hangat. "Cantik banget kamu ini."
Serena tersenyum, senyuman yang kini tak lagi pucat.
"Eren!! Duduk sini!!" Yumna menarikkan kursi untuk Serena.
"Gue pulang aja, Kak." Damera membalikkan badan, tetapi Willows langsung muncul cepat menghadangnya dari depan. Pastinya, dengan wajah tampan yang terpeta sempurna.
"Kenapa? lo gak nyaman sama keluarga gue?" tanya Willows dengan nada berbisik ketika memandang raut wajah tak enak dari Damera.
Damera mengangguk pelan, takut anggota lain melihat dan tersinggung.
"Gak papa, kan ada gue. Gue yang bakal bikin lo nyaman," Willows menarik bahu Damera memutarnya balik kemeja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTLIGHT
Fiksi RemajaPertemukan langit malam dan rembulannya, agar mereka berdua bisa bersinar dalam cahaya malam. "Kamu tau kenapa aku suka Bulan?" "Nggak." "Karena dia cantik kayak kamu. "