19| Jealous

33 13 7
                                        

"Lo nggak ngada-ngada, kan?!" tanya Samuel ragu akan cerita Damera.

Audien-audien Damera yang lain menanggapi dengan serius, bahkan sampai si Theo mengerutkan alisnya tak percaya.

"Fiks, Willows hyung jatuh cinta sama lo Damera! Dia nggak bisa hidup tanpa lo! Lo itu jiwa raganya dia!"

"Alah, lebay lo!" Pasha menabok kepala Han kesal.

Ini mereka berenam sedang membicarakan Willows dengan wajah-wajah penuh keseriusan. Ada Damera, Samuel, Han, Pasha, Theo dan juga Yumna. Jangan tanyakan kedekatan mereka sekarang ini! Itu sudah pasti!

"Sepanjang hidupnya, Willows gak pernah gue lihat nangis di pelukan cewek selain lo, Damera. Bahkan Serenapun nggak!" ucap Yumna heran.

"Jangankan nangis dipelukan cewek, gue lihat dia nangis didepan mata gue aja nggak pernah!" tambah Samuel.

"Lo punya own place dihatinya kali, Damera. Maybe, you are special?"

Damera mengangguk merenungi.

"Kok gue ngeri ya denger lo ngomong? Kayak nada bencong gimana gitu," ucap Samuel tanpa memikirkan reaksi Han. Han melotot menantang kearah Samuel sekarang ini.

"Gak ada yang ngomong bareng lo," jawab Samuel melihat reaksi Han.

"Lah, yang ngomong bareng lo siapa juga? Ngomong tuh ama bokong kuda!"

"Tadi lo ngomong sama gue. Dasar pikun dan tua! Ngenes banget dah tuh hidup!"

"Setidaknya gue gak suka goda-goda cewek kayak lo, biduan pemanen dosa."

"Halah, mana ada cewek yang mau digoda sama lo. Muka aja membagongkan kayak gitu."

"Udah diem-diem! Gausah bahas hal lain! Kita harus fokus tentang bantuin Damera. Gimana kalau kita bikin Willows cemburu? Kalau bener dia memanas, betul tuh dia ada rasa sama lo, Dam!"

"Oke! Kita coba besok pagi! Lo jadi jogging kan sama dia?"

"Jadi!"

"Misi kita laksanakan!!"

◇◇◇

"Kalau gak kuat bilang aja, biar gue gendong,"ucap Willows bernada serius.

Lelaki blasteran Kanada itu terlihat tampan dengan setelan hoodie putih dengan sanggahan topi hitam yang menghiasi rambutnya. Taklupa kalung yang terselip terlihat menambah aura tampannya.

Willows bergerak memasangkan topinya kekepala Damera,"lo pakai aja, panas."

Memang benar, walaupun pagi, hawanya terasa panas, sangat tak bersahabat.

"Gue tunggu temen gue dulu, kak."

"Siapa?"

"DAMERAAA!!" Han berlari ngos-ngosan kearah Damera.

"Nah, itu dia!"

"Sorry banget lama. Halo Willows, hyung!"

Willows hanya menaikkan satu alisnya sebagai tanda respon. Seperti tak suka akan kehadiran Han.

"Oh, ternyata si cowok ngaret ini. Nggak banget bikin cewek nunggu," batin Willows.

"Lo ngapain ngajakin dia? Kapan lo janjian?" bisik Willows dengan wajah melas.

"Kenapa emangnya? Lo nggak mungkin keberatan kan gue ngajak temen lo si Han ini, kak?"

NIGHTLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang