"Mau ngapain lo kesini? Mau ganggu Damera lagi?" kesal Willows seraya menghadang Daniel yang berusaha memasuki gerbang rumah Damera. Dengan gerakan cepat, Willows menghadang Daniel dengan tubuh bidangnya, tak lupa dengan wajah yang dipasang menantang."Gue kesini mau ngajakin dia buat bareng ke kampus buat ospek besok, bukan buat debat sama lo Karwillows," jelas Daniel berusaha tetap menerobos masuk, tetapi lagi-lagi dihadang langsung oleh tangan Willows yang mendorong kasar Daniel.
"Udah minum obat sadar diri nggak lo? Lo nggak malu soal kejadian beberapa minggu lalu?"
"Kenapa malu? Lagian itu bukan salah gue, bukan gue yang genitin dan mukulin Damera waktu itu."
"Bisa lo ngomong gitu? Itu jelas salah lo. Lo yang udah ngajakin dia ketempat yang nggak bermutu kayak gitu!" ujar Willows menaikkan intonasinya.
"Masalahnya sama lo apa? Emang lo siapanya Damera?"
"Boyfie. At a latter time."
Daniel terdiam sebentar, menyadari seorang Karwillows mengatakan hal yang baginya mustahil. Karena Willows itu terkenal jarang berurusan soal cinta.
"Gue kenal lo, Daniel. Lo itu pengecut yang selalu jadi beban buat Serena. Serena selalu susah ngebilangin lo yang pergaulannya miris itu."
"Nggak usah sok ngurusin hidup gue ataupun kakak gue Serena. Lo bukan siapa-siapa dia lagi."
"Nggak bakal gue urusin. Lo ngebebanin Serena, gue bisa terima. Karena lo adiknya dia. Tapi kalo lo ngebebanin Damera dan ngelakuin hal yang bodoh ke dia, contohnya ngajakin dia ke tempat gila kayak kemarin. Gue nggak bakal tinggal diem."
"Nggak bakal tinggal diem maksud lo?'
"Coba aja lagi lakuin hal yang sama kayak kemarin. Gue bakal kasih lo pembuktian. Gue bakal perilaku lo layaknya sampah, mungkin bisa lebih."
Daniel menatap Willows yang menatapnya balik dengan sangat serius.
"Don't ever bother my girl, Damera."
◇◇◇
"TUMBEN BANGET NYURUH GUE DANDAN RAPI TIBA-TIBA GINI?! KAK ILO SIALAN!! GUE BUTEK GINI BARU ABIS BANGUN TIDUR SIANG!! JELEEKKK!!" protes Damera sambilan menata make-up tipisnya.
"Eh, cantik deh." Ralat Damera kala meratapi hasil make-up nya sambil begaya kecentilan.
"Ra, udah selesai nggak?" tanya Willows dengan nada tinggi dari bawah ruang tamu.
"Sabar, Kak! Bentar lagi!!"
"Aku udah nunggu dua jam masa masih belum?" balas Willows.
Damera menghentikan gerakan smoothing rambutnya kala mendengar kata aku terucap dari mulut Karwillows.
"Aku? Aduh, telinga gue budek banget," ucapnya seraya berdiri. Menatap ootd simplenya hari ini dari atas sampai bawah.
Cardigan rajut berwarna dusty pink yang kalem cenderung nude, dengan bawahan celana berwarna beige nya yang sederhana. Taklupa sentuhan make-up membuat menambah kesan feminimnya.
Damera turun kebawah, disapa senyuman hangat dari Willows.
Willows menggandeng tangan Damera kearah mobil, ia membukakan pintu mobil seperti biasanya," let me treat you like a queen tonight."
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTLIGHT
Ficção AdolescentePertemukan langit malam dan rembulannya, agar mereka berdua bisa bersinar dalam cahaya malam. "Kamu tau kenapa aku suka Bulan?" "Nggak." "Karena dia cantik kayak kamu. "