"Kak Ilo!" Damera mengejar Willows yang berjalan menjauh.
"KAK!!"
"KAK ILOOO!!"
Willows mempercepat langkahnya, tak sadar dengan Damera karena ipod abu yang dikenakannya.
Willows malu, dia ingin tuli sesaat karena malas mendengar ocehan keluarganya yang tidak mendasar itu.
BRUKK!!
Senggolan bahu kasar didapatkan Willows dari Kenan. Jelas itu disengaja.
Willows menutup mata untuk meredamkan emosinya. Tak bisa, ia membuka ipod abunya itu lalu menatap elang kearah Kenan.
"Gue gak ada waktu buat urusin lo, kak."
"Yang minta diurusin sama lo siapa? Urus aja tu kuliah lo yang bolong karena sok drama pake sakit segala."
"Maksud lo apa ngomong gitu ke gue?"
"Emang kenyataannya, kan? Songong banget. Emang pada dasarnya lo males kan sebenernya! Gue tau kebusukan lo, Los. Udahlah jangan sok mau jadi yang pertama. Muak gue liatnya."
"Ternyata sifat dengki dan goblok lo masih stuck ya, kak? Gak bisa hilang, tetep melekat. Udah ternak berapa lama?"
"Bacot!"
"Lo yang bacot! Banyak omong, udah kayak cewek aja lo. Cowok mulutnya lemes. Banci!"
"Lo bilang apa?!"
"Banci. Lo itu cowok banci."
BUGHH!!
"Eh!" Damera sontak menutup mulutnya karena terkejut. Ia menguping sendari tadi.
Wait, seorang Willows dipukul orang sebanci Kenan? Bisa apa dia kalau saja Willows tidak memilih untuk membalas.
Bukannya tidak bisa, tapi Willows malas cari masalah yang tak berujung.
"Ngatain tapi gak sadar diri, gak malu lo?"
"Buat apa? Seharusnya kakek sadar kalau gue yang lebih-lebih semuanya dari lo. Dari dulu nggak ada yang bisa dibanggain dari lo, Karwillows."
Willows terkekeh puas,"bayar kuliah masih pake duit orang tua mending diem aja, deh."
"HEH! GAK ADA SANGKUT PAUTNYA SAMA HAL ITU SIALAN!"
"Gue mau tanya satu hal deh ke lo, kak Kenan. Masih bergantung hidup sama keluarga, itu hal yang bisa dibanggain, ya?"
"Anjing lo!!"
BUGHH!!
"Lo pukul gue sekali lagi, gue bonyokin lo, kak."
"Emang gue peduli? Lo mana bisa."
BUGHH!!
Kali ini, Willows yang tinju.
"Sekalian gue jepit aja mulut lo pake jepitan jemuran, mau ga?" tawar Willows sembari menatap Kenan yang kini memegang hidungnya yang sudah dihiasi cairan pekat kental berwarna merah.
"BANGSATT!!"
"Lo ada masalah apa sih sama gue? Gue salah apa sama lo, kak?"
"Lo salah, Los. Lo salah karena udah lahir kedunia."
Sakit sekali, sungguh.
"Gue gak suka lo lahir, Los. Gue benci kenyataan bahwa lo itu adik gue."
"Masih? Lo masih pengen gue mati, ya?"
Willows harap, jawabannya berubah, ia menginginkan Kenan menjawab tidak.
"Iya. Gue bahkan pernah bersumpah, kenapa lo gak langsung mati aja waktu gue cemplungin lo ke kolam waktu dulu saat kita masih kecil? Kenapa lo masih dikasih kesempatan hidup sama Tuhan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTLIGHT
Teen FictionPertemukan langit malam dan rembulannya, agar mereka berdua bisa bersinar dalam cahaya malam. "Kamu tau kenapa aku suka Bulan?" "Nggak." "Karena dia cantik kayak kamu. "