Willows melempar polpennya dengan keras, dia geram saat tangannya gemetaran saat ia sedang menulis. Ini sudah pagi, dia beneran terjaga untuk tadi malam. Kepalanya terasa semakin berat setelah membaca satu demi satu kata yang tertulis di buku itu.Dia sedang merangkum satu buah buku untuk menjadi bahan belajarnya beberapa hari kedepan, jaga-jaga jikalau nanti kuis mendadak kian hadir dari si dosen.
Angka jarum jam yang berada di jam tangannya sudah menunjukkan pukul enam lebih empat puluh lima. Lelaki itu berjalan sedikit sempoyongan ke arah kamar mandi. Dia harus bersiap untuk kelas paginya hari ini.
Selesai mandi dia langsung buru-buru mengambil kunci motornya. Pemuda itu menggunakan setelan kemeja casual berwarna hijau army dengan dalaman kaos hitam dan bawahan celana coklat tentunya, taklupa dengan totebag berwarna hitam yang bertuliskan 'Get up while you still can, and live your life to be a good person' selalu ia tenteng saat jam perkuliahan.
Dinaikilah motor hitam miliknya itu, kemudian segera menancap gas dan berlalu.
Sesampainya di fakultas hukum, hal yang menyambut tentu saja tatapan-tatapan mempesona dari cewek-cewek dikampus.
Para kaum hawa disana memiliki ekspresinya tersendiri. Ada yang melihatnya dengan mata yang berbinar, ada yang tercengang dan tak enggan membuka mulutnya lebar, adapula yang menggigit kukunya geram, belum lagi yang menelan ludah menahan hasrat ingin memiliki. Baru dua bulan disana, cewek-cewek kampus udah pada kepincut abis.
"Eh, buset ada kak Willows itu lihat! Masih pagi dah bikin jantung gue disko aja!"
"Ganteng banget gilaa!!"
"Bule banget sial! Cakep banget gak kuat!"
"Akhirnya bahan cuci mata lewat juga."
"Woi bibirnya! Tergoda banget gue!"
Setidaknya itu yang bisa dia tangkap dari mulut-mulut cewek-cewek sana. Willows hanya tetap berjalan dengan menyonggoh totebag di bahu kirinya. Totebag yang berisi satu buah binder, dan satu buku mata kuliahnya hari ini.
Sesekali dia menyapa ramah petugas kampus seperti petugas kebersihan dan lainnya walau hanya sebatas mengucapkan selamat pagi. Dia juga tak enggan membalas senyuman cewek-cewek kampus yang tersenyum duluan kearahnya. Dia pemuda yang sangat hangat dan ramah.
"What's Up, bro hyung! " satu rangkulan sok asik didapatkannya tanpa permisi.
Itu Han, lelaki yang juga menjadi salah satu cowok fakultas ini yang masuk daftar list kedalam incaran cewek-cewek kampus. Tentu saja, karena dia itu ganteng. Tapi kelewat alay, jujur saja bisa dibilang Han itu cuma modal muka.
"Pagi cantik," kali ini Han mengarahkan wink kearah salah satu gadis yang lewat di depannya.
Bayangkan, dia mendekati beberapa cewek kampus dengan memanfaatkan kegantengannya itu, hal itu sontak membuat Willows tersenyum kecut. Padahal dia sudah punya pacar.
"Eh, hyung! Nanti kantin dulu ya sebelum pulang! " ajaknya sembari mengeratkan rangkulannya.
Willows menepis tangan pemuda itu pelan, "diem lo."
"Elah, gitu banget hyung satu ini."
Jangan heran dengan panggilan hyung yang diberikan oleh Han untuk Willows. Meski hanya selang beberapa bulan, Han tetap menggunakan panggilan itu untuk lelaki yang lebih tua darinya.
Dia memang pecinta Korea, pernah dulu dia menangis sesegukan karena menonton adegan dramatis perpisahan kapten Ri Jeonghyeok, dan Yoon Seri di drama crash landing on you.

KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTLIGHT
Fiksi RemajaPertemukan langit malam dan rembulannya, agar mereka berdua bisa bersinar dalam cahaya malam. "Kamu tau kenapa aku suka Bulan?" "Nggak." "Karena dia cantik kayak kamu. "