Halo selamat pagi, siang, sore, malam, tengah malam balik dengan author yang kalo kata kalian lama up dan kalian sampe lumutan. Hehe maap lama up biasalah anak sekolah banyak kesibukan dan ya sekarang libur jadi ayok lah hajar! Ok kita mulai aja yah!
Enjoy~
Maripos hanya bisa diam dan terus menatap takut pak Damon dan terus berdoa dalam hatinya.
Pak Damon mencengkeram kedua pipi Maripos dan menariknya mendekat.
"Akhirnya... "
.
.
.
Tap tap tap tap
"Aduh... Capek... Kemana Maripos? Bener kan tadi suruh kesini? Kamu gak salah kan Solar? "
"Gak lah kak, tadi jelas-jelas Maripos bilang disini. "
"Aduh, aku bisa dimarahin kalo Maripos sampai ilang. "
"Is... Kalian bisa diam dulu atau tidak? Aku sedang berusaha kau tahu?! " Solar kesal dengan Leon dan kakaknya Upan yang terus protes.
Tap Tap Tap...
Taufan, Leon dan Solar menoleh ke asal suara, yap suara langkah kaki.
"Eh, kalian.... Teman-teman Maripos kan? "
"PAK DAMON! BAPAK APAIN MARIPOS KOK PINGSAN?! " Leon panik saat Maripos pingsan di gendongan pak Damon.
"Oh ya tadi teman kalian pingsan, mungkin teman kalian ini sedang sakit lebih baik kalian bawa saja ke UKS. " Leon mengambil alih gendongan Maripos yang pingsan.
Setelah Leon mendapatkan Maripos, ia menggendongnya di punggung ala² koala dan tanpa aba-aba Leon langsung lari membawa Maripos di gendongannya ke UKS diikuti Taufan.
Solar masih diam ditempat sambil menatap pak Damon dengan perasaan tidak enak. Solar memegang dadanya ada rasa sesak tapi apa? Seperti ada sesuatu yang mengganjal tapi ia tidak tahu apa itu.
"Hm? Kenapa Solar? Apa ada sesuatu yang ingin kau bicarakan? " Pak Damon mengelus rambut Solar.
Solar yang rambutnya dielus oleh pak Damon merasa mual dan memutuskan untuk pergi dari sana dengan sopan, mau bagaimanapun pak Damon tetaplah gurunya jadi Solar harus tetap sopan walau wajahnya sepertinya cocok untuk dipukul. Solar mencoba menahan diri bisa ancur imagenya sebagai murid teladan nantinya.
.
.
.
.
.
Di UKS...
Leon membaringkan Maripos di kasur UKS dan memberinya minyak beraroma agar Maripos cepat sadar.
"Ugh.... " Maripos mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan pandangannya yang kabur.... Bukan kabur tapi buram.
"Mari huweee! " Leon langsung memeluk Mari yang baru saja sadar dari pingsannya.
"Huwee untung gak kenapa-kenapa kalo gak aku bisa dimarahin nanti huweee! " Leon mengeratkan pelukannya.
"Jadi.... Mari kenapa kau tiba-tiba pingsan tadi? Digendong guru baru pula. " Taufan yang tadi hanya planga-plongo saat melihat Maripos digendong pak Damon kini mulai penasaran alasan kenapa Mari pingsoy.
"Huh? Ingan? Au? " Maripos mencoba mengingat-ingat kejadian sebelum dirinya pingsan.
Semua fokus pada Maripos yang sibuk dengan pikirannya sebelum pikiran mereka teralihkan pada suara pintu UKS yang dibuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Solar Indigo
HorrorMenceritakan tentang adik bungsu Boboiboy elemental yaitu Solar yang bisa melihat makhluk tak kasat mata. Kalian pasti paham dengan makhluk tak kasat mata/makhluk halus Yah.... Makhluk itu juga berdampingan dengan kita didunia ini Namun..... Tidak s...