Tubuh?!

372 31 39
                                    

Ehem BONJOUR epribadeh selamat pagi, siang, sore, malam, tengah malam apa kabar readers? Nungguin yah~

Enjoy readers

.

.

.

.

.

.

.

Saat pulang sekolah....

Semua murid tentunya langsung berhamburan keluar untuk pulang termasuk Boel dan teman-temannya.

"Mari kau pulang sendiri tak apa kan? Aku ada ekstrakurikuler nih. " Maripos hanya menangguk sebagai jawaban, Leon tersenyum tipis dan masuk ke ruangan khusus ekstrakurikuler bela diri.

Baru saja berjalan beberapa langkah, tiba-tiba ada pak Damon yang mendekat.

"Maripos? Mau pulang nak? Mari saya antar kebetulan rumah saya tidak jauh." Pak modus apa gimana pak, anak orang pak.

Maripos sebenarnya ingin menolak tapi... Yang namanya murid pasti akan kalah dengan guru yang lebih tua kan, jadi ya Mari pasrah aja, menolak pun akan sia-sia karena pak Damon sendiri memaksa.

Maripos P. O. V

Aku berjalan beriringan dengan Pak Damon. Aku sebenarnya sangat tidak nyaman jalan dengan Pak Damon, rasanya seperti ada hawa-hawa yang tidak mengenakkan.

Udah gitu mukanya Pak Damon serem banget lagi, bagai hantu yang muncul di siang bolong hiiih.

Perasaan sejak aku pindah sini juga, aku belum pernah melihat Pak Damon, lalu... Apa mungkin Pak Damon ini baru  pindah juga disini?

Ini lagi... PAK DAMON NGAPAIN NEMPEL-NEMPEL GINI?! TANTE KUPUTERI MARI TAKUT DICULIK!

Batin dan pikiranku saat ini benar-benar tidak bisa diajak kerja sama, banyak pikiran negatif tentang Pak Damon dan perasaan aneh.

Sepanjang perjalanan aku hanya diam, sampai saat kami akan melewati supermarket Pak Damon memintaku berhenti dan menarik tanganku untuk masuk ke supermarket.

Di dalam supermarket anehnya tidak ada yang curiga, pandangan mereka seakan-akan memandangku seperti anak yang sedang meminta jajan pada ayahku.

"Mari, apa kau suka jus rasa anggur? " Tanpa sadar aku mengangguk.

Tunggu.... Jus Anggur?! Apa?! Sejak kapan Pak Damon tahu aku suka Jus Anggur?!

Aku ingin menolak tapi karna udah diberikan apa boleh buat  jaga etika kan depan guru.

Dan disini lah aku sekarang duduk di kursi taman dekat supermarket, kalau Pak Damon itu seumuran denganku pasti sudah aku tonjok dari tadi..... Itupun kalau aku berani juga sih....

Aku hanya diam sambil meminum jus yang di traktir oleh Pak Damon, sementara Pak Damon hanya membeli minuman elektrolit.

Entah ini Pak Damon yang suka memperhatikan anak kecil atau aku yang jadi merinding? TOLONGLAH ini Pak Damon aja auranya dah negatif, terus... KENAPA PAK DAMON MAKIN DEKET TERUS NGENDUS LEHERKU COBA?! TANTE KUPUTERI TOLONG MARII!!

'Manis.... '

Aku menoleh pada pak Damon yang seperti menggumamkan sesuatu.

"Maksudku apa jus nya manis? " Aku hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

"MARIPOS! " Aku menoleh saat ada yang meneriakkan namaku dan ternyata itu Solar, akhirnya....

Maripos P. O. V End



Solar IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang