Sosok? Kayla?

375 60 10
                                    

Hai selamat pagi, siang, sore, malam, tengah malam halo balik dengan Afa disini nungguin yah~
Ok mungkin kalian agak bingung dengan judulnya oklah langsung saja kuy kuy~

Setelah ditinggal oleh Kai (not have akhlaks memang hantu satu ini) Mari dan Solar pun ikut pulang, tentu Mari langsung pulang kerumahnya toh rumahnya hanya beberapa langkah dari rumah Solar.

"Oi! Jadi hantu kagak ada sopan santunnya ye ninggalin aku. " Kai hanya menoleh dan ke Solar dan menatap datar Solar.

"Emang hantu ada sopan santunnya? Kan noh banyak film horor hantunya muncul gak kenal tempat dan waktu, malah ada yg di kamar mandi, mau apa emang muncul dikamar mandi? Mandiin motor? " Iya gak iya sih, kalo film horor hantu itu muncul gak kenal tempat dan waktu.

"Dahlah, aku lagi gak mau debat, capek aku mana badan jadi lemes gegara kerasukan kamu nih. " Gerutu Solar sambil berjalan ke kasur buat kayang //plak// maksudnya tiduran.

"Ai, iu apa? " Mari menunjuk kotak berbalut kain hitam yang terus dipengangi Kai.

"Huh? Oh ini, bukan apa-apa kok hanya kenangan yang tersisa dari adikku sebelum dia..... " Kai seketika terdiam mengingat kini ia tidak tahu dimana adiknya sekarang.

"Aaf.... " Mari jadi merasa tidak enak sudah bertanya pada Kai.

"Tidak... Tidak apa... Lagipula.. "


Grook


"Eh buset! Etdah ini anak ngomongnya paling populer, paling ketjeh, si paling ulala lah, kalau udah tidur ngoroknya udah kayak bapak-bapak abis ronda. " Kai kaget dengan suara ngorok Solar yang datang tiba-tiba, sementara Mari hanya terkekeh dengan kelakuan Solar.

"Dih... Oh ya sampai mana kita tadi? " Kai mengalihkan wajahnya kembali pada Mari.

"Ai... Au aus uang. " Mari mencoba berkomunikasi dengan ucapan dan dengan isyarat. (*Kai aku harus pulang)

" Ah baiklah-baiklah aku paham, sampai jumpa lagi. " Mari keluar dari kamar Solar dan meminta izin untuk pulang kepada kakak-kakaknya.

"Mari, sudah mau pulang yah. " Gak mau numpang tidur, ya pulang lah //plak// ehem maksudnya Mari mengangguk sebagai jawaban.

" Kalau begitu tunggu sebentar, aku masak banyak hari ini jadi kau bawa pulang ya. " Gempa kembali ke dapur untuk membungkus makanan yang akan diberikan kepada Mari.

Dan tak ada hujan, gak ada celana pendek Blaze melayang, Thorn tiba-tiba muncul disebelah Mari dan tentu Mari terkejut dengan kemunculan Thorn.

"Hai Mari, woah... Rambutmu halus.. Hehe kau cantik, pantas Solar dekat denganmu yah hehe. " Dengan polosnya Thornie kita nyerocos ke Mari yang langsung saja 'jleb' banget rasanya.

"Tapi, kau pakai seragam cowok saat sekolah, apa kau tidak malu? " Thorn adalah Taufan kedua ಥ‿ಥ.

"Au owo! " Mari kesal dengan kakak Solar yang suka dengan tanaman ini.

" Owo? Aku tidak paham Mari. " Thorn hanya bisa garuk-garuk ketek.. Eh maksudnya garuk-garuk kepala mendekat kata-kata yang keluar dari mulut Mari.

" Psst Thorn, sini dulu. " Thorn menoleh kebelakang dan mendapati Taufan yang memintanya untuk mendekat.

"Ada apa kak? " Thorn mendekatkan dirinya pada Taufan. Taufan pun membisikan sesuatu pada Thorn.

Setelah mendapat bisikan dari Taufan, Thorn pun berbalik dan tentu langsung meminta maaf pada Mari.

"Maaf, Thorn tidak tahu, maaf maaf! " Thorn menangkup tangannya tanda ia benar-benar minta maaf.

"Aikah." Mari juga mengangguk tanda ia memaafkan Thorn.

Solar IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang