Peramal

359 43 25
                                    

Ehem selamat pagi, siang sore, malam, tengah malam Come stanno tutti? Uhuy akhirnya Afa up book Solar indigo, apakah kalian pikir book ini sudah tamat gegara marimas udah ketemu emaknya? Oh tentu belum, kisah Solar indigo masih panjang kawan dengan banyak kisah para hantu yang ia temui, penasaran? Lanjut lagi skuy~

Enjoy

.

.

.

.

.

Setelah kejadian malam itu, Maripos kini sedikit demi sedikit bisa berbicara kembali walau masih terbata-bata karna sedang menyesuaikan diri.

"Uwaahh setelah sekian lama Mariku bisa bicara lagi huwaa.... " Leon memeluk Maripos sambil mengeluarkan air mata palsunya.

"Wih kamu pake mantra apa Lar? "

"Kok aku sih bang? "

"Loh kan kemarin kamu izin sama abang buat kerja kelompok kan. "

"Ya, mana Solar tahu lah...... Uh Solar udah pulang duluan kemarin. "

"Emang kalian kerja kelompok dimana?"

"Loh, bukannya dirumah kalian? "

"Uhh... Entahlah, aku tak ingat mereka kerja kelompok dirumah kemarin. "

"Uh, sebenarnya kami ini kerja kelompok di cafe, nah di Cafe itu ada wifinya dan kami sampai lupa waktu, soalnya abis ngerjain tugas kita main game hehe... "

'Uhh... Maafkan adikmu yang tampan ini kak, terpaksa bohong kalo gak, gak bakal percaya kalian kalo kami kemarin abis war sama hantu. '

"Ohh... Pantes ya pulangnya malem, diamuk tahu gak kakakmu ini hm~"

"Aduh, hawanya gak enak, pergi aja yok." Solar menarik Maripos dan Papileon pergi untuk menghindari Taufan, Solar tahu abis ini bakal gimana kalo dia gak pergi secepatnya.

"Uhh... Jurus menghindar ya."

"Aku tidak ingin ambil pusing, setelah kejadian tadi malam."

"Memangnya kalian ngapain aja?" Nah kan, rasanya Solar ingin mencuci mulutnya dengan pembersih lantai, Solar sendiri juga heran dengan dirinya yang selalu berbicara semua yang ada di pikirannya dan terkadang dirinya sendiri tidak sadar semua ungkapan di kepalanya akan keluar dari mulutnya.

"Uh..."

"Le..on... So...lar KA....lah..." Maripos membuat pose sedang bermain game.

"Aahh... Iya iya, aduh kenapa kau ingatkan sih? Harusnya kalau aku menghindar aku bisa menang." Solar kembali membuat alasan.

"Oh... Main game toh...."

Maripos dan Solar menghela nafas lega saat Leon percaya, biasanya Leon akan curiga dulu, seperti saat Maripos di bully dulu di sekolah lamanya, Leon tidak mudah percaya kalau Mari baik-baik saja.

"Oh iya, aku dengar di dekat sekolah kita ada peramal loh, mau coba gak? Siapa tahu hari ini adalah hari keberuntunganku."

"Pe ..ra ...mal ...?"

"Iya, aku dengar dia menggunakan sejenis makhluk magis agar mengetahui apa yang akan terjadi, uh.. itu pasti hal mistis." Lanjut Leon.

"Nanti temani aku yah~" Mari hanya tersenyum kikuk dan mengangguk sambil sesekali melirik Solar.

"Hm.."

"Baiklah, nanti pulang sekolah temani aku yah~" teriak Leon sambil berjalan ke arah kelasnya.

"Huh... Kalau misal peramal itu bawa sejenis makhluk seperti itu, seharusnya sudah banyak gosip yang menyebar sampai telingaku berdengung." Solar membuat pose berpikir.

Solar IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang