Terungkap!

465 42 38
                                    

Ehem 어떻게 지내세요? Nungguin yah~
Selamat pagi, siang, sore, malam, tengah malam serah kalian baca book Afa kapan aja kemarin ada yang main tebak² chapter kali ini bakal gimana, coba kita lihat apakah tebakan kalian ada yang benar~

Enjoy~

.

.

.

.

"KAI! "

"Aduh apa si bos, lagi turu juga. " Kai datang sambil menguap.

"Itu gak lihat itu udah hitam legam?! " Solar menunjuk aura hitam yang keluar dari rumah Maripos.

"Pantas tadi bau gosong. " Kai melihat dari jendela kamar Solar keadaan rumah Maripos dimatanya udah gelap bet auranya.

"Hm ada yang tidak beres, akan segera aku periksa. " Kai terbang melesat menuju rumah Maripos namun saat ingin masuk dirinya malah terpental.

"Kai?! " Kai yang terpental hanya bisa kembali lagi ke kamar Solar.

"Apa yang terjadi? "

"Aku tidak bisa mendekat rumah itu seakan-akan memiliki penghalang yang membuatku terpental tadi. "

"Apa mungkin karna aura hitam itu? Sebenarnya apa itu? "

"Kalau kata aku yang sebagai sesama hantu, ini biasanya itu terjadi karna si hantu itu sendiri memiliki dendam atau mencoba mengambil alih tubuh manusia tapi manusia itu sendiri memiliki penjaga atau sering kita sebut sebagai khodam. " Jelas Kai panjang.

"Setahuku Mari tidak punya musuh, dia juga sangat diam jadi tidak mungkin dia memiliki musuh yang dendam padanya kan. "

"Kalau begitu pasti khodamnya yang keluar, ya tak salah lagi. " Kai berspekulasi.

"Tapi siapa penjaganya? Kita harus pastikan ini, tentu setelah kakak-kakakku pulang. "

"Eh kenapa harus menunggu kakak-kakakmu pulang? Kenapa gak kau saja yang langsung ke sana? " Heran Kai dengan Solar yang kalau bisa langsung kenapa harus nunggu?

"Hei kalau kau saja sampai terpental begitu bagaimana denganku? Bisa pingsan aku nanti. "

"Iya juga udah mah badan krempeng, kecil bisa-bisa bukan mental lagi tapi---"

"Satu kata lagi keluar dari mulutmu, ku lempar boneka adikmu ke luar. "

"NO! IYA IYA AKU DIEM! " Kai langsung merebut boneka yang mengingatkannya pada adiknya.

"Hm.. Tapi kenapa harus Mari? " Solar masih bingung kenapa Maripos yang menjadi incaran, dirinya saja yang indigo tidak menjadi incaran.

"Itu karna dia depresi. " Celetuk Kai.

"Maksudmu? "

"Kau tidak ingat? Saat pertama kali Mari mengatakan tentang masa lalunya?"

"Ah itu... Aku paham sekarang dari wajahnya dulu saat pertama kali kesini dia menaruh harap padaku agar dia bisa berbicara lagi padaku, ekspresinya penuh dengan keputusasaan, penyesalan dan trauma. "

"Nah mungkin itu juga yang membuatnya disukai hantu untuk di rasuki karna semua sifat itu yang menimbulkan aura negatif. Jika dilihat dari sini auranya yang hitam pekat itu menandakan kalau Mari sebenarnya sudah tenggelam dengan masa lalunya." Kai semakin yakin dengan itu.

"Itu sebabnya dia jadi diincar, lalu apa yang akan kita lakukan sekarang. " Kai menoleh ke arah Solar.

"Kita buat rencana, karna kakakku pulang, aku akan minta untuk membantuku masuk ke dalam rumah Mari, setidaknya itu aura kakakku tidak negatif jadi bisa membantuku. Setelah itu aku akan buat Maripos keluar dari rumah itu dan mengajaknya ke tempat sepi. " Solar membuat rencana yang matang.

Solar IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang