Ingat

513 63 22
                                    

Hey! Selamat pagi, siang, sore, malam, tengah malam, balik lagi dengan Afa yang akan melanjutkan book Solar Indigo, ok tanpa berlama-lama lagi kita mulai~


Terlihatlah Solar, Mari dan Kai keluar dari ruang rahasia dan langsung menutup lemari yang disebut-sebut pintu ruang rahasia.

"Uhuk... Uhuk..." Tepat setelah menutup lemari tersebut, secara tiba-tiba Solar terbatuk-batuk.

"Solar kau kenapa?! " Kai dan Mari menjadi panik ketika Solar mulai terbatuk-batuk tanpa sebab.

"Sshh... Aku baik... Hanya kepala aku tiba-tiba jadi sedikit pusing.... " Solar memejamkan matanya untuk mengurangi rasa pusingnya.

Maripos yang melihat Solar yang hampir ambruk pun menangkap rubuh Solar dan membantunya untuk berjalan. (Yang tanya kenapa Kai gak bantuin, ehem itu karna nanti takutnya kakaknya kaget kalo solar tetiba melayang.)

"Huh..... Kau kenapa lagi? Perasaan tadi kau baik-baik saja. " Kai berpikir kalau Solar mendapat penglihatan lagi.

"Uhuk... Aku juga... Hah.... Tidak tahu.... Uhuk.... " Tubuh Solar yang kini di rangkul oleh Maripos hanya bisa berbicara sambil memejamkan matanya.

Maripos akhirnya mengeluarkan ponselnya untuk membuat suara yang keras untuk menarik perhatian dari kakak-kakak Solar.

Wiuuu...... Wiuuu........ Wiuuu........

"HEI, SIAPA YANG MENYALAKAN SIRINE POLISI DI GUDANG?! " Dan benar saja datanglah Halilintar yang kesal dengan suara sirine polisi yang berasal dari ponsel milik Mari.

"Solar?! "

Dan ya benar saja Hali langsung menunduk dan menggendong Solar di punggungnya untuk dibawa masuk.

.

.

.

.

.

.

"Um... Mari, bisa beritahu kenapa dengan Solar? Soalnya hanya kau yang ada di gudang dengan Solar. " Gempa bertanya dengan sopan.

"Woi! Aku gak dianggap... Oh iya aku kan hantu... Kok bisa lupa. " Kai yang tadinya ingin protes mengurungkan niatnya, karna ehem baru ingat kalau dirinya itu sebenarnya adalah hantu.

_________________________________________

BRAAK

Afa: "lah kok iso lupa?!"

Ice:"WOI dateng² bukannya salam malah ngancurin pintu!"

Afa:"oh iya maaf, Assalamu'alaikum"

Ice:"lebih baik" * pergi *

Kai: "lah naskahnya begono kan? "

Afa: " Kagak lah, alasan aja kamu, ini loh yang ini! kamu salah ambil naskah. "

Kai:"oh jadi salah ya? "

Afa:"dah balik sana sebelum ni senjata legend gempa melayang. "

Abaikan yg diatas :v
_________________________________________

Mari, yang tidak tahu harus menjawab apa, hanya bisa menuliskan kata-katanya dikertas dengan sejujur-jujurnya.

Maaf kakak-kakak nya Solar,  aku juga tidak tahu, tadi Solar bilang ia merasa pusing dan terbatuk-batuk secara tiba-tiba.

Seperti itu isi dari kertas yang dipegang Mari.

Kakak-kakak Solar yang membaca kertas yang di berikan Mari.

Solar IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang