Halo halo halo saia Afa balik dengan cerita lain semoga sukak ok ok tanpa berlama-lama lagee mari kita mulai hayuukkk
Cahaya matahari pagi telah menyinari salah satu kamar seorang anak laki-laki berumur 15 tahun.
"ugh... Pagi...."
Anak laki-laki itu pun segera pergi ke kamar mandi untuk (gali tanah :> //plak//) melakukan ritual pagi, tentu saja mandi.
"Ok.. Tunggu dasiku dimana?"
"Kak Gem! Kakak lihat dasiku gak!"
"Di lacimu Solar!" suara teriakan menjawab dari arah dapur untuk anak laki-laki atau kita sebut Solar.
"Ok, ini dasinya.." Solar merapikan diri tak lupa menyisir rambutnya dan memakai kacamata visor orange nya, kemudian turun kebawah untuk sarapan.
"Pagi sunshine" sapaan pagi dari anak pemilik mata hijau zambrud alias Thorn.
"Pagi kak..."
"Dih masih pagi dah lemes aja" komentar anak pemilik mata jingga, siapa lagi kalo bukan (kang ayam //plak//) Blaze.
"Begadang lagi Sol?" si sulung ikut berkomentar. Solar hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil senyum senyum tidak jelas leee~
"Maaf kak hari ini Solar ada ujian matematika, jadi Solar belajar sampai tadi malam lupa waktu" ucap Solar sambil mendudukan diri dan mulai memakan roti bakar buatan Gempa.
"Huh... Berapa kali kakak bilang belajar boleh, tapi jangan memaksakan diri ok" Gempa mengingatkan tidak ingin kejadian 'itu' terulang lagi.
Solar hanya mengangguk dan melanjutkan sarapannya. Setelah selesai makan mereka bertujuh berangkat ke sekolah. Sepanjang perjalanan menuju sekolah jalanan lumayan sepi, namun dimata Solar jalanan itu cukup ramai. Dimana Solar melihat ada 'sosok' yang duduk di halte bus tapi tidak memiliki lengan, yang sedang duduk didekat tong sampah dengan mulut berbentuk tengkorak dan sebagainya.
' huh... Hari ini cukup ramai yah.. ' Solar hanya menghela nafas melihat sosok- sosok itu menatapnya (kalean pasti paham anak indigo punya aura-aura yang gak biasa :v)
"Hari ini kelas Solar dan Thorn juga Blaze dan Ice ada mapel olahraga yah, asik banget sementara kelasku ulangan b Inggris" Taufan mengeluh mengingat jadwal pelajarannya dengan adiknya.
"Hehe sabar kak... Ikuti saja alurnya"
"Malas aku hari ini olahraga lari pula"
Ice seperti biasa mengeluh saat pelajaran olahraga lari.Uhuk... Uhuk...
Yah, seseorang sepertinya ada yang kurang sehat hingga terbatuk, dilihat sebenarnya wajahnya sudah agak pucat sejak tadi pagi.
"Solar.. Apa kau baik-baik saja, mukamu pucat" Gempa berbalik menghadap Solar setelah mendengar suara batuk yang berasal dari adik bungsunya itu.
"Gapapa kok kak... Solar baik" Gempa menatap Solar selidik, kemudian menempelkan punggung tangannya pada kening Solar dan meraba-raba tubuh Solar yg suhunya dirasa berbeda dari biasanya.
"Gapapa gimana, badanmu hangat ini, huh... Mana sekarang lagi musim hujan"
"Gapapa kak, Solar baik-baik saja dan Solar kan kuat juga tamvan" Gempa hanya menatap Solar datar, sempat-sempatnya ia bergaya narsis setelah kakaknya mengkhawatirkannya.
"Huh... Thorn, jaga adikmu kalau ada apa-apa bawa saja ke UKS kalau perlu paksa saja" ucap Gempa mengingatkan Thorn untuk menjaga Solar. Thorn mengangguk sebagai jawaban.
###
Disekolah......
*Dikelas Thorn dan Solar*

KAMU SEDANG MEMBACA
Solar Indigo
رعبMenceritakan tentang adik bungsu Boboiboy elemental yaitu Solar yang bisa melihat makhluk tak kasat mata. Kalian pasti paham dengan makhluk tak kasat mata/makhluk halus Yah.... Makhluk itu juga berdampingan dengan kita didunia ini Namun..... Tidak s...