Hai selamat pagi, siang, sore, malam, tengah malam~
Balik lagi dengan Afa di book Solar indigo, entahlah kawan Afa dari kemarin sibuk terus jadi book Solar indigo dan The Castle agak berdebu hehe.
Ok tanpa berlama-lama lagi ayo kita mulai~GUBRAK
Uh.... Suara yang sangat mantap saat tubuh menghantam lantai rumah. Dan itulah yang terjadi pada Taufan dan Maripos.
"Gem... Hmp... Hmp! " Taufan yang menghantam lantai tidak terlalu peduli dengan rasa sakitnya dan ingin memberitahu tentang Mari dan Solar, tapi dengan cepat Maripos langsung menutup mulut Taufan.
"Eh?! Kalian ada apa? " Gempa datang sambil membawa sandal, takut sesuatu terjadi karna si Upan teriak-teriak.
"Kalian sedang main polisi dan pencuri kah? " Ice dengan malas ikut berkomentar.
Tidak ada yang menjawab Ice sampai Solar datang sambil berlari sempoyongan.
"I.. Iya kak hah... Kami sedang bermain polisi dan pencuri, kebetulan kak Taufan yang jadi pencurinya. " Ucap Solar sambil ikutan menahan tangan Taufan seakan-akan ia benar sedang bermain polisi dan pencuri.
"Eh Solar... Bukannya istirahat malah main polisi dan pencuri, gak biasanya juga kamu mau ikut permainan yang melelahkan seperti itu. " Gempa mulai curiga kawan.
" Aku hanya penasaran kak, jadi aku ikut main dengan Mari iya kan Mari. " Solar menoleh kearah Mari dan Mari hanya menangguk sebagai jawaban.
"Dan karna penjahatnya udah ketangkep, ayo kita bawa ke penjara Mari. " Solar mengajak Mari untuk menyeret Taufan ke kamarnya.
Butuh usaha untuk menyeret Taufan ke dalam kamar Solar, bukan karna berat badan Taufan yang berat tapi karna sulitnya menyeret Taufan menaiki tangga, yah.... Tangga kamar Solar kan di lantai 2. Kasihan kau Taufan.
Setelah berhasil memasukkan Taufan ke dalam kamar, Solar dan Mari pun memojokkan nya ke dinding. Oh ya sebelum diseret Solar udah inisiatif buat lakban mulut si Upan dan ngiket tangannya.
"Huh.... Kak Upan rese sih, terpaksa deh kita ikat kak Upan. " Solar duduk didepan Taufan dan Mari disebelah Solar.
Mari melepas lakban di mulut Taufan dan mengatupkan kedua tangannya tanda isyarat ia minta maaf.
Taufan yang gak paham akan Mari ini kemudian ingin berteriak lagi, tapi mulutnya kembali dibekap oleh Mari.
"Kak Taufan ini kenapa sih? Jangan salah paham dulu ngapa. " Solar memijat pangkal hidungnya lelah dengan ketua TTM ini.
"Lagian kalian ngapain peluk-pelukan dikamar?! Berdua lagi! " Oh iya Taufan kan tidak bisa melihat Kai, maklum si Upan ini salah paham.
"Gak gitu konsepnya kak, tadi aku sedang menahan Mari yang sedang ngamuk, terus kakak tiba-tiba masuk tidak ketuk pintu pula. Tidak ramah bintang 1." Solar mencoba meluruskan kesalahpahaman si Upan ini.
" Tidak merasa yakin, apa itu benar Mari? Jawab dengan sangat jujur ok. " Taufan mengalihkan pandangannya kepada Mari.
Tentu Mari hanya menangguk sebagai jawaban, Taufan heran kenapa 'cewek' didepannya ini diam terus, tidak seperti kebanyakan cewek yang nyerocos teruz.
"Lagipula, Maripos ini kan cowok, Solar ini normal kak. " Lanjut Solar, buruk waktu sekitar 2 menit untuk akhirnya Taufan baru paham.
"Tunggu..... APA?! MARI COWOK?! " Taufan kembali berteriak dan kembali dibekap oleh Mari.
"Ssstttt.... Jangan teriak-teriak kak, nanti telinga kakak-kakak yang lain jadi sakit, suara kak Upan kan cempreng (kek author). " Ucap Solar dengan tampang datar kek trip... //plak// maksudnya kek Hali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Solar Indigo
TerrorMenceritakan tentang adik bungsu Boboiboy elemental yaitu Solar yang bisa melihat makhluk tak kasat mata. Kalian pasti paham dengan makhluk tak kasat mata/makhluk halus Yah.... Makhluk itu juga berdampingan dengan kita didunia ini Namun..... Tidak s...