[ Bab 4 ]

182 22 19
                                    

- Disaat Lyrabelle sedang asyik tertawa, Wood mendekat kearahnya.


"Hai?" sapa Wood.

Lyrabelle yang menyadari pun terperanjat, matanya melebar. Ia menoleh kearah Wood.

"Y-ya kak?" balasnya terbata-bata, tak sanggup bicara.

"Uy, malu dia tuh kak." celetuk Zeanya, menunjuk kearah Lyrabelle.

Lagi-lagi Lyrabelle memukul pundak Zeanya, yang dipukul hanya meringis sembari tertawa.

Wood menggelengkan kepalanya, ia terkekeh. "Ah, Lyrabelle ya namamu? Aku belum pernah melihat mu?"

"Aku tahun ke 3 kak, baru saja kesini habis liburan musim panas." Lyrabelle tidak bisa melepas matanya, ia terus menatap kearah laki-laki yang ada didepannya itu.

Sahabat-sahabatnya hanya diam memperhatikan 2 sejoli itu berbincang, sesekali pun Hawa kegirangan melihatnya.

"Ohh, kau tahun ke 3? Aku tahun ke 6 nih, tahun besok lulus. Kamu pernah sesekali nonton Quidditch gak?"tanya Wood, ia semakin mendekatkan tubuhnya dengan Lyrabelle.

"Buset deket bener." bisik Laurie berceloteh, sembari mengelap bibirnya menggunakan serbet.

Lyrabelle tentu saja mendengar bisikan Laurie, dia menatapnya sinis dan menyuruhnya diam. Lalu berbalik menoleh Wood.

"Sudah kok, kak. Dari tahun 1 sudah pernah nonton." balas Lyrabelle terkekeh, merapihkan rambutnya.

"Begitu ya. Kau sangat cantik, aku suka penampilan mu.”

"Itu saja sih yang ingin ku katakan sedari awal, baiklah kalau begitu, aku pergi dulu ya?" Wood akhirnya melambaikan tangannya kearah Lyrabelle, dan memanggil Percy, prefek asrama Gryffindor.

"Oi Percy! Ayo, aku sudah selesai!" panggil Wood, Percy segera menoleh lalu membuntuti Wood.

"CIAKHH DIBILANG CANTIK NIH CERITANYA?" celetuk Laurie, menunjuk kearah Lyrabelle.

"Ih apasih." Lyrabelle tersipu, ia tersenyum sendiri.

"Cepetan makan, noh jus labu lo udah dingin tuh!" sela Nairella dan mengambil jus labu milik Lyrabelle.

"Ih punya gue" Jus labu itu langsung berpindah saat diantarkan, Lyrabelle meminum jus itu.

"Tungguin gue dong, sebentar kok gue makannya." ucap Lyrabelle memohon, yang lain hanya mengangguk.

"Santuy, gue juga belum selesai." balas Nagasya. Ia melanjutkan makannya dengan sendok dan garpu.

᯽ ུ ུ ֺ

Setelah mereka selesai makan malam, gadis-gadis itu melanjutkan aktivitas nya di kamar Zeanya.

Mereka tertawa-tawa, saling membagikan cerita yang pernah dialami.

Sampai pada akhirnya, Lyrabelle menyadari 6 kotak hadiah yang ia tinggalkan di kamarnya. Ke-enam hadiah itu akan ia berikan kepada ke-enam sahabatnya.

"Eh, gue kayaknya ada sesuatu deh, tunggu sini yak!" ucap Lyrabelle, lalu pergi meninggalkan kamar Zeanya.

Di kamarnya, ia mencari keberadaan ke-enam kotak hadiah itu. Ternyata ke-enam kotak hadiah itu berada di sebuah laci. McGonagall menaruhnya disitu, ia tahu bahwa ke-enam kotak hadiah ini miliknya.

Segeralah Lyrabelle mengambil ke-enam kotak itu, bergegas ke kamar Zeanya.

"Apaan tuh?" tanya Laurie, berlagak seperti Alif Cepmek yang di Tiktok. Lantas Zeanya terbahak-bahak.

"HAHAHAHA LAURIE ASTAGA GAKUAT" Zeanya mengelus perutnya sangking tidak kuatnya, menggelengkan keras-keras kepalanya.

"Udah udah ah, nih gue bawa ginian buat lo pada, masing-masing satu ye. Dari emak gue nih!" ucap Lyrabelle bangga, lalu membagikan kotak hadiah itu ke ke-enam sahabatnya.

[✔] 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃𝐒𝐇𝐈𝐏 𝐈𝐒 𝐌𝐀𝐆𝐈𝐂 | 𝗼. 𝘄𝗼𝗼𝗱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang