[ Bab 12 ]

75 16 4
                                    

☆ Play music; Shameless by Camilla Cabello.

Lyrabelle terbangun, merasakan dingin yang luar biasa. Ia melihat jam, masih pukul 02.00 malam.

Lyrabelle menyingkirkan selimutnya yang menutupi sekujur tubuhnya, hendak keluar kamar.

Perlahan-lahan menuruni anak tangga yang berderit, Lyrabelle panik akan hal itu. Takut membangunkan orang tuanya.

Gadis itu berlari menuju dapur, ternyata ia sedari sore belum meminum sedikitpun air. Merasakan dehidrasi yang amat perih, Lyrabelle meneguk satu botol air putih.

Lyrabelle juga mengambil sepotong roti dengan selai coklat, lalu kembali ke kamarnya.

Belum sempat menginjak anak tangga ke-empat, kakaknya Ryo terbangun dan memergokinya. "Sedang apa kau malam-malam begini?" Tanya Ryo yang masih mengantuk, ia menggosok matanya.

"Tidak ada." jawab Lyrabelle singkat. Menatapnya sinis.

"Besok Johnny pulang, kasihan dirimu. Kau berangkat, dia pulang. Jadi kau tidak bisa melihatnya." sindir Ryo, menyeringai lebar.

Johnny bersekolah di Durmstrang, sudah lama ia tidak pulang. Besok dirinya pulang ke Valentine Manor, pantas saja tadi Lyrabelle melihat banyak sekali makanan di meja dapur.

Lyrabelle kesal, ia memukul keras kakaknya itu sampai suaranya terdengar ke telinga Walter dan Marianne.

Ryo meringis, sesekali menangis karena lukanya cukup dalam. Bibirnya bahkan sampai mengeluarkan darah.

"Oh my God, Ryo!" Marianne histeris melihat anaknya babak belur karena ulah Lyrabelle, yang merupakan anaknya juga.

Walter menenangkan Lyrabelle dengan cara menahan tangannya lalu mengusap kepalanya. Menyuruhnya kembali tidur dengan nyenyak.

Lyrabelle kembali ke kamar, membanting pintu dan menguncinya.

Diam-diam ia menangis. Seperti menyesal dengan perlakuannya. Kenapa ia harus melakukan itu? Pikirnya.

Roti selai coklat nya ia tinggalkan di tangga, tak sempat mengambil.

᯽ ུ ུ ֺ

Lyrabelle tak kunjung tidur sedari tadi, ia meraba jam di tangannya, sudah menunjukkan pukul 04.10 pagi.

Dia mendengar suara ramai di bawah, merasakan penasaran yang membara akhirnya Lyrabelle memutuskan untuk turun ke ruang tamu.

"John! Kau pulang cepat, ayo sini, Ibu sudah menyiapkan banyak makanan untuk mu!" ucap Marianne terisak, memeluk pria yang ada didepan pintu.

Lyrabelle menyipitkan matanya, memastikan siapa pria yang memakai seragam Durmstrang itu.

Ia terbelalak kaget, ternyata pria gagah itu adalah kakaknya, Johnny. Lyrabelle berlari sekencang mungkin untuk meraih pelukannya.

Johnny terkekeh, ia membalas pelukan sang adik.

"Merindukan ku, Lyrabelle?" Johnny mengelus kepala adiknya, tersenyum lebar.

Johnny lah yang mengurus Lyrabelle sedari kecil, menyuapi nya bahkan menggendongnya.

Lyrabelle mengangguk, "Aku benar-benar merindukanmu! Kau tahu, Albert terus saja bertengger di jendela ku!"

Albert adalah burung hantu milik Johnny, burung hantu inilah yang membantu Lyrabelle mengirimkan surat ke Oliver Wood.

Johnny tertawa pelan, lalu menaruh barang-barangnya didekat rak sepatu. Dia sudah tidak bisa menahan laparnya, Johnny melahap 1 pizza yang ada di meja makan.

[✔] 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃𝐒𝐇𝐈𝐏 𝐈𝐒 𝐌𝐀𝐆𝐈𝐂 | 𝗼. 𝘄𝗼𝗼𝗱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang