HALOOO, siapa kangen aku? <33
hehe bercandaa, jadi kali ini aku up ya manteman!
semoga kalian ga bosen sama cerita aku, cerita aku ngebosenin ga sih?᯽ ུ ུ ֺ
"Gajadi." kata Nagasya.
Sontak George, Zeanya, Lyrabelle, Laurie, dan Laréna menyorakinya.
Nagasya ini, sedeng sekali otaknya. Terlalu miring.
.
.
.
Hari ini adalah hari yang melelahkan bagi Lyrabelle. Karena hari ini, adalah hari dimana Lyrabelle memasuki tim Quidditch Gryffindor, sebagai Chaser.
Dia latihan terus menerus, walaupun Lyrabelle beberapa kali jatuh dari sapunya. Tapi itu tak membuatnya gempar, sebagai seorang Chaser harus kuat.
Chaser adalah posisi dalam olahraga sihir Quidditch. Ada tiga Chaser per tim. Para Chaser mengendalikan Quaffle dan berusaha memasukkannya ke gawang melewati Keeper.
Setiap gol bernilai sepuluh poin. Hal ini membuat mereka mirip dengan penyerang dalam sepak bola, karena permainan biasanya dimulai dengan wasit melepaskan Quaffle ke udara untuk dicoba dan diklaim dimiliki oleh Chaser. (Source : Wikipedia.)
Lyrabelle ditemani oleh Zeanya dan Laurie saat latihan, kedua temannya itu menyemangati Lyrabelle dengan riang. Karena 3 minggu lagi akan ada pertandingan Quidditch.
"Eh, gue tinggal bentar yak, mau ke toilet." kata Zeanya, pamit ke Laurie. Ia hendak pergi ke kamar mandi.
Laurie mengiyakan. Matanya tertuju pada George, terlihat fokus sekali.
Saat Zeanya baru saja ingin memasuki toilet, seseorang telah menarik tangannya.
Zeanya menoleh, ternyata itu Ernie MacMillan, "Jauhi Potter." katanya tegas. Ia mendelik tajam.
"Siape lu? Ngatur bae." kata Zeanya balik mendelik, menatap Ernie jijik.
Ernie melotot, "Mengapa kau masih mendekatinya? Potter itu curang! Kupikir kau akan memakai lencana ini." jawab Ernie, menunjukkan lencana hijaunya yang bertuliskan 'Potter Stinks'. Nyatanya dulu Ernie mengidolakan Harry.
Zeanya menggelengkan kepalanya. "Tidak, Ernie. Harry tidak curang, sekarang lepaskan aku!"
Ernie menolak untuk melepaskan genggaman tangannya. Zeanya berapa kali menjerit dan memberontak. Sayangnya tak ada yang mendengarnya.
Untungnya Laurie datang tepat waktu. Jadi ia dapat melepaskan genggaman tangan Ernie, "Berani-berani nya kau!" katanya marah, deru nafasnya kasar. Laurie menarik kerah baju Ernie, melotot. "Jangan kau dekati Zeanya lagi, ataupun teman-teman ku. Pergilah!"
Ernie tidak berani melawan, laki-laki berumur 14 tahun itu berlari kocar-kacir meninggalkan Zeanya dan Laurie. Ia sempat mencibir keduanya.
"Makasih ya Lau," kata Zeanya lega. Menghela nafas, dia menggenggam tangan Laurie.
Laurie mengedipkan sebelah matanya, "Santuy. Udah yuk balik, Valen udah mau selesai tuh," jelas Laurie. Mereka berdua akhirnya kembali ke lapangan, mendapati Lyrabelle yang terduduk menunggu kedatangan mereka.
"Lama amat lu berdua." cibir Lyrabelle, nafasnya terengah-engah. Rambutnya ia biarkan tergerai.
Zeanya hanya terkekeh, sedangkan Laurie buka suara. "Nanti di asrama gue ceritain, ayo dah balik!"
Lyrabelle, Zeanya, dan Laurie akhirnya sepakat untuk kembali ke asrama. Mereka terlalu lelah untuk menceritakan panjang lebar ke Lyrabelle, yang pastinya Lyrabelle juga akan lelah mendengar cerita panjang lebar itu.
᯽ ུ ུ ֺ
"2 hari lagi task kedua tau." kata Nairella seraya merapihkan rambutnya, gadis cantik itu terlihat anggun malam ini walaupun berbalut kaos singlet dan legging hitam.
"Iyakah? Aduh gak sabar, task nya apaan deh?" tanya Zeanya, menyentuh dadanya yang berdegup kencang. Tentunya ia tidak sabar, karena Zeanya kembali melihat turnamen dimana pacarnya, Harry, mencari petunjuk untuk menjadi pemenang dalam turnamen ini.
"Jadi nanti para champions bakal nyelem gitu cok ke air, masing-masing harus nyelametin orang yang terpilih." kata Lyrabelle menjelaskan, dia duduk di ranjangnya. Malam ini ia menggunakan kaos putih dengan cardigan dan celana jeans.
"Tapi gak semudah itu." sambung Lyrabelle, kali ini sambil berbisik.
"Champions bakal diawasin sama sirens, jadi kita gaboleh curang atau gak, bakal.. Ya gitu."
Diamond's Gang mengangguk paham. Tidak ingin mencari masalah, jadi lebih baik mereka semua diam.
"Kangen Oliver gasi." kata Lyrabelle, gadis itu mulai merindukan sang kekasih yang sudah lulus.
"Aelah goblok, emang lo ga nulis dia surat apa?" tanya Zeanya geram. Dan terjadi lagi, pikirnya.
Lyrabelle menggeleng. Namun ia tidak menatap kearah Zeanya. Pandangannya fokus kepada jendela.
"Langit bumi bersaksi," kata Laurie berdendang, menggoda Lyrabelle. Cengengesan seperti kebanyakan bocah tahun pertama.
Lantas mereka semua tertawa mendengar nyanyian Laurie. Diantara mereka semua, Laurie lah yang terlalu bersemangat. Peringkat ke-dua setelah Zeanya.
"Ada ada aja lu Lau!" Ujar Nairella terkekeh.
"Eh Je,"
Nairella mendekatkan dirinya ke Zeanya, "Tadi kata Cedric, suruh si Harry berendem di kamar mandi prefek! Nanti katanya dapet petunjuk."
Bibir Zeanya berbentuk O sempurna, "Oo, iya nanti gue bilangin. Thanks infonya say!"
Nairella sekilas mengedipkan matanya, lalu tersenyum manis.
"Kangen naga ku."
Lagi dan lagi, Nagasya membahas soal naganya. Sedari pagi Nagasya tak pernah berhenti mengucapkan kalimat itu.
"Mending lu tidur." kata Laréna berdecih, menatapnya jengkel.
Sesuai permintaan Laréna, Nagasya tidur terlentang dan mulai memejamkan matanya.
Lyrabelle terbelalak, "Lah bocah beneran tidur?"
Saat ia memastikan, ternyata Nagasya benar-benar tertidur dalam sekejap.
Bocah ini memang ada-ada saja. Ajaib sekali, pikirnya.
Akhirnya mereka semua memutuskan untuk tidur, terkecuali Lyrabelle.
Sebelum tidur, Lyrabelle akan menuliskan sebuah surat terlebih dahulu untuk Wood.
Tinta berwarna hitam itu mulai membasahi kertas yang Lyrabelle pegang, dengan perlahan Lyrabelle menulis sebuah surat yang nantinya akan disampaikan ke Oliver Wood lewat burung hantunya, Albert.
"Malam yang indah disini, Wood. Angin malam mengingatkan ku padamu. Bagaimana kabarnya? Apa kau benar-benar ingin bergabung menjadi anggota Puddlemere? Semoga berhasil, ya.
Aku disini selalu mendukungmu, dan menerima mu apa adanya. Kau layak, sayangnya aku tidak bisa menulis langsung seluruh alasanku mengapa aku mencintaimu. Kuharap saat tahun keempat sudah selesai, kita bertemu. Mau bertemu di Valentine Manor nanti?"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃𝐒𝐇𝐈𝐏 𝐈𝐒 𝐌𝐀𝐆𝐈𝐂 | 𝗼. 𝘄𝗼𝗼𝗱
Fantasyㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ[ finished ] ❦ Lyrabelle adalah seorang gadis berdarah murni (etc. Sama seperti Draco, dll) yang bersekolah di Hogwarts. Kali ini, dia akan kembali lagi ke Hogwarts karena liburan musim panas sudah berakhir. Dan juga ini sudah memasuki tahu...