[ Bab 8 ]

99 17 14
                                    

"Apa?" Laurie menjatuhkan buku-bukunya.

Fred mengangguk. Sedangkan George membuang muka. Menahan malu.

"Benar. Hey lihatlah wajah George! Merah seperti tomat!" ejek Fred kepada George. Yang diejek hanya diam membatu.

Laurie terbelalak. Dia tersipu, pipinya juga ikut memerah.

Ia berpikir sejenak. Laurie memang diam-diam menyukai George, tapi malu untuk mengakuinya.

"Fred, apa kau keberatan jika kau pergi dulu? Aku dan Lori akan membicarakan ini" Tiba-tiba George buka suara, menyuruh kembarannya pergi.

Fred nyengir, dia mengiyakan permintaan George. Fred akhirnya meninggalkan mereka berdua.

George menarik nafas perlahan. Ia menggenggam tangan Laurie, menatapnya penuh makna.

"Jadi, Lori. Benar apa yang dikatakan Fred, aku menyukaimu sejak tahun pertama mu. Kau lucu, cantik dan tak kenal lelah. Semangatmu selalu membara, percaya diri dan penampilan mu bagus.

"Jadi, kehadiran ku disini untuk mengajak mu ke hubungan yang lebih serius. Mau kah kamu, Lori?"

Laurie terdiam seribu bahasa. Ingin rasanya berteriak sekencang-kencangnya.

Ia meraih tangan George, "George, terima kasih sudah mengakui. Aku.. Aku juga menyukaimu. Saat kamu membantuku meracik ramuan, aku sudah jatuh cinta padamu."

"Jadi, kau tidak perlu khawatir jika aku menolakmu. Iya, aku mau menjadi kekasihmu."

᯽ ུ ུ ֺ

Malfoy dan Laréna sedang berkeliling disekitar Hogwarts, iya, mereka diam-diam perginya.

Bisa dibilang mereka backstreet. Laréna belum siap memberitahu sahabat-sahabatnya.

"Laréna, ayo duduk disana" Malfoy menunjuk sebuah kursi panjang yang ada didekat gubuk Hagrid. Semoga Hagrid tidak menyadari keberadaannya, pikir Laréna.

Malfoy dan Laréna duduk di kursi itu. Menikmati pemandangan yang seri, mereka memperhatikan ladang milik Hagrid.

Laréna menyenderkan kepalanya di pundak Malfoy, sedangkan Malfoy memeluknya erat.

Mereka bermesraan sepanjang waktu, saling melontarkan kata-kata manis.

"Sebentar lagi kita akan naik tahun ke-empat, sepertinya penampilan ku akan berubah deh" kata Malfoy mengusap surai pirangnya.

Laréna terkekeh, "Ku tebak, pasti nanti saat kau kembali ke Hogwarts, kau memakai jas hitam dan sedang bersama Ayahmu"

"Mana ada, cih kita lihat saja nanti" balas Malfoy tidak terima.

Draco menggelengkan kepala, dia mencoba tidur di paha Laréna.

Laréna terperanjat, terkejut dengan tingkah kekasihnya.

"Apa yang kau lakukan?

"Bagaimana jika yang lain melihat kita?" pekik Laréna mencoba menyingkirkan kepala Draco.

"Tidak akan, babe. Kau tenang saja" kata Malfoy santai. Dia masih sempat tersenyum puas saat itu.

Laréna menghela nafas, "Dasar bayi" batin Laréna.

POV HARRY AND ZEANYA

Harry bersandar pada Zeanya, mereka duduk di dekat sebuah pohon yang besar.

[✔] 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃𝐒𝐇𝐈𝐏 𝐈𝐒 𝐌𝐀𝐆𝐈𝐂 | 𝗼. 𝘄𝗼𝗼𝗱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang