*Sana POV
Aku memang tak pandai memasak, tapi aku berusaha mempelajarinya. Sekarang ada beberapa menu yang telah terhidangkan di atas meja. Aku sedang menunggu sup iga sapi yang sebentar lagi matang. Aku berterima kasih pada aplikasi Youtube, yang mempermudahkan aku cara memasak dan apa-apa saja resepnya.
"Sudah matang" gumamku.
Aku segera mematikan kompor dan menaruh sup itu ke dalam mangkok, segera kuhidangkan di atas meja.
"Makan malam sudah siap" batinku senang.
"Aku harus memanggil Tzuyu" gumamku.
Belum aku beranjak dari tempatku, aku mendengar langkah Tzuyu turun dari tangga. Aku segera menghampirinya.
"Makan malam sudah siap, Tzu. Mari kita makan" ajakku.
"Kau makan saja" ucapnya dingin.
"Aku sudah menyiapkannya untukmu, mungkin kau mau mencoba masakanku" ucapku tersenyum.
Tzuyu tidak menjawab pertanyaanku. Justru ia memperhatikanku dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Aku menunduk.
"Apakah ia jijik padaku?" batinku.
Sepertinya begitu? aku mencoba untuk menahan tangisku, rasanya sangat canggung. Teman yang sangat dekat dulu padamu, kini bersikap dingin, hanya karena kebodohan dirimu.
"Kau tak perlu melakukan apapun Sana-ya. Aku tidak bisa menerima situasi ini" ucapnya.
"Aku membenci semua yang terjadi saat ini" sambungnya dengan suara yang lebih keras.
Aku tak bisa menahan tangisku lagi, aku pun menangis.
"Maafkan aku, Tzu? maaf aku merepotkanmu dan menghancurkan hidupmu, maaf aku..." kataku terpotong.
"Berapa kali aku harus mendengar kata maafmu? semua itu tidak bisa mengembalikkan keadaan. Kau benar, kau merepotkanku dan menghancurkan hidupku. Jika saja kau mendengarkanku sejak awal jauhi Dahyun maka hal ini tidak akan terjadi. Kau bilang kita sahabat Minatozaki Sana, satu permintaanku saja kau tak bisa menuruti" jelas Tzuyu panjang lebar.
Aku semakin menangis. Aku sakit! Aku mendongak, Tzuyu memegang pelipisnya.
"Aku tidak punya pilihan Sana-ya, saat Mina memohon penuh harap padaku untuk menikahimu" kata Tzuyu menatap tajam mataku.
"Aku tahu kau saat ini sedih, aku tahu saat ini kau terluka. Tapi aku lebih menderita karena ini bukanlah planningku" marah Tzuyu padaku, lalu ia meneteskan air matanya.
Aku benar-benar tak bisa menahan sesak didada ku, rasanya sangat menyakitkan. Chou Tzuyu maafkan aku.
"Jika begitu, mari kita bercerai" ucapku tiba-tiba setelah hening beberapa saat.
Tzuyu tersenyum dengan seringainya.
"Kau ingin menyamakan aku dengan pria brengsek itu, Minatozaki Sana?" ucap Tzuyu penuh penekanan.
"Apa maksudnya?" batinku.
"Tuan Minatozaki memintaku menjagamu, setidaknya sampai kau melahirkan. Tapi aku tidak bisa menjanjikan bahwa aku akan menjagamu. Mari bercerai setelah kau melahirkan" ucap Tzuyu.
Deg!
Entah kenapa rasanya sangat sakit? Bibirku seakan keluh dan kakiku juga terasa kaku. Suara mobil menyalah menyadarkanku, ternyata Tzuyu sudah berlalu.
*Tzuyu POV
"Tuan Minatozaki memintaku menjagamu, setidaknya sampai kau melahirkan. Tapi aku tidak bisa menjanjikan bahwa aku akan menjagamu. Mari bercerai setelah kau melahirkan" ucapku pada Sana.
Aku benar-benar muak dengan semuanya. Sana diam bergeming dan menangis. Segera aku keluar dan mengendarai mobilku.
"Ah.......!" teriakku dan membanting stir mobilku.
"Aku tidak bisa menerima semua ini" kesalku.
Flashback
Kuhisap batang rokokku dan menikmati asap yang mengepul dimulutku, lalu kutiup dengan mata terpejam.
"Aku sangat merasa bersalah padamu Tzuyu" ucap seseorang memegang bahuku.
Kubuka mataku, kulihat Tuan Minatozaki prihatin padaku.
"Seharusnya pernikahan ini tidak terjadi kan?" tanyanya.
Belum aku menjawab. Ia memelukku.
"Tzuyu, kau adalah Sahabat Sana. Aku berharap banyak padamu. Aku tahu pernikahan ini adalah pernikahan paksa. Namun, aku benar-benar minta tolong padamu, tolong jaga Sana untukku. Kau tahu sendiri kan, dia adalah gadis yang sangat manja. Kuakui ini sangat egois, hingga kau dan Mina juga menjadi korbannya.
Tzuyu, tolong jaga Sana, tunggulah sampai ia melahirkan" kata Tuan Minatozaki menangis.Flashback end.
Pikiranku saat ini benar-benar kacau. Aku belum bisa menerima segala yang terjadi. Takdir terlalu jahat untukku. Kuseka air mataku yang sedari tadi mengalir dipipiku.
Aku berkendara sampai ditujuanku. Apartemen yang sering kusinggah untuk mengantar kekasihku.
Tok Tok Tok
Ceklek
Pintu Apartemen terbuka.
"Tzu, Tzu...yuu" kagetnya.
Segera aku mendekat dan memeluk dirinya. Kueratkan pelukanku, aku sangat merindukannya. Merindukan wanita yang sangat aku cintai, wanita pemilik hatiku.
Aku memejamkan mataku, kurasakan kenyamanan dan kehangatannya."Aku merindukanmu Myoui Mina" ucapku.
Ia segera memelukku juga dengan erat. Ia tak menjawabku, tapi aku yakin dia juga merindukanku. Aku merasakan juga kehangatan dan pelukan kasih sayang darinya.
"Oh Tuhan, aku sangat mencintai wanita
ini" batinku.Baru pemula. Silakan berikan kritik dan sarannya. Terima kasih 🙏🙏🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
CACTUS ||Misatzu
Romance"Aku tidak punya pilihan jika kekasihku memohon penuh harap" -TZUYU- "Maaf...aku merepotkanmu dan menghancurkan hidupmu" -SANA- "Keputusanku kadang menyakitiku, tapi tidak melakukan apapun adalah salahku" -MINA-