*Sana POV
Saat ini aku dan Tzuyu baru keluar dari Rumah Sakit. Ya, saat Tzuyu mau berangkat ke Kantornya, lagi dan lagi gejala ibu mengandung menghampiriku. Tzuyu panik dan khawatir padaku, hingga ia memutuskan untuk membawaku ke Rumah Sakit.
Tiba di Rumah Sakit, Dokter Miyeon langsung memeriksaku dan ia menjelaskan semuanya pada Tzuyu bahwa ibu mengandung rentan mengalami gejala seperti yang aku rasakan. Nampak diwajah Tzuyu cukup lega mendengarkannya.
Karena aku pikir Tzuyu sudah ada bersamaku, aku memutuskan untuk melihat jenis kelamin anak yang di kandunganku. Tzuyu juga tidak keberatan. Hingga Dokter Miyeon dengan senang hati memeriksaku.
Jujur aku sedikit degdegan saat Dokter Miyeon memeriksaku, ditambah lagi bajuku dinaikkan sedikit keatas karena ia memeriksa perutku. Wajahku seperti kepiting rebus, sangat malu karena Tzuyu ada di sampingku. Aku pikir Tzuyu juga sama sepertiku. Namun, sebisanya dia tidak menatapku. Tadinya dia berniat menunggu di luar saja, tapi Dokter Miyeon menahannya.
"Wah, lihatlah Sana-ya bayimu nampak sehat disana" Kata Dokter Miyeon menatap layar monitor itu.
Aku pun melihat dengan seksama bayi mungil itu. Ya, dia nampak sehat dan juga imut.
"Apakah ia laki-laki atau perempuan?" Tanya Tzuyu penasaran.
Aku tersenyum mendengarnya.
"Akan lebih bahagia sekali jika kau adalah Ayahnya, Tzu" batinku.
"Astaga! apa yang aku katakan" gerutuku dalam hati.
Entahlah? terkadang batinku secara tidak sengaja selalu mengharapkan Tzuyu.
Dokter Miyeon masih menggerakkan transduser itu dipermukaan perutku dan ia juga teliti memperhatikan layar monitor itu.
"Bayinya berjenis kelamin perempuan" Katanya.
"Pantas saja dia sudah kelihatan sangat cantik" Sambungnya tersenyum padaku.
*****
"Kau pergi saja ke Kantor, Tzu. Aku bisa pulang sendiri" Kataku melepas genggaman tangannya.
"Aku tidak ingin merepotkanmu" Sambungku.
"Lagi pula aku sudah sangat berterima kasih padamu telah membawaku ke Rumah Sakit dan menemaniku" Kataku tulus.
Tzuyu menatapku dan mengernyitkan dahinya.
"Apakah Minatozaki Sana yang manja dulu kini menjadi sangat mandiri?" Tanyanya menggodaku. Aku tahu kebiasaan Tzuyu mengolok-olokkanku karena sifat manjaku dulu.
"Tentu saja" Kataku.
"Kini aku tidak manja lagi, Tzu. Minatozaki Sana sekarang ingin menjadi lebih mandiri" Sambungku.
"Benarkah? aku tidak yakin" Katanya tidak percaya.
"Aish, Tzuyu" Kesalku dan cemberut.
"Nggak usah cemberut gitu, makin terlihat manjanya" Katanya mencubit pelan kedua pipiku.
Astaga! jantungku sekarang tidak aman.
"Sumpah, Tzuyu seperti inilah yang membuat aku jatuh cinta" kataku dalam hati.
Astaga! lagi dan lagi hatiku selalu berucap tanpa sadar.
*Sana POV end
Tidak jauh dari mereka, ternyata ada yang mengintainya sejak dari tadi.
*Bang Chan POV
"Aku senang kau bahagia Sana-ya" gumamku.
Flashback
"Kenapa ke kelasku Sana-ya?" Tanyaku.
"Jika kau mencari Dahyun, dia bolos lagi hari ini" Sambungku.
"Aku tidak mencari Dahyun. Aku mencarimu" Katanya.
"Ada apa?" Tanyaku.
"Aku ingin bercerita Chan" Katanya.
****
Saat ini aku dan Sana berada dibawah pohon rindang Sekolah.
"Kenapa kau mencariku untuk bercerita?" Tanyaku.
"Ada Sahabatmu Mina dan Tzuyu kan? ada Miyeon? ada Dahyun pacarmu? dan juga banyak temanmu yang lain" Kataku.
"Kamu kan juga temanku?" Katanya.
"Aku kesepian Chan" Sambungnya.
"Mina dan Tzuyu selalu sibuk dengan dunia OSISnya, setiap hari juga rapat OSIS. Miyeon juga berkencan dengan anak sebelah. Dahyun? aku tidak tahu, anak itu sering bolos" Keluhnya.
"Bagaimana pun dia pacarmu kan?" Kataku.
"Entahlah?" Katanya acuh.
"Chan, apakah kau pernah terjebak dalam zona friendzone?" Tanyanya tiba-tiba.
"Friendzone?" bingungku.
"Ya, kau jatuh cinta dengan Sahabatmu" Katanya.
"Apakah kau jatuh cinta pada Tzuyu?" Tebakku.
"Ya, aku jatuh cinta pada Tzuyu" Ucapnya polos.
Aku mengernyitkan dahiku.
"Kau tahu apa yang aku rasakan? setiap hari aku harus berhadapan dengan perhatiannya. Dia yang selalu melindungiku. Dia yang sering mengolok-olokkanku dan menggoda bahwa aku anak yang manja. Dia tidak membedakan aku dan Mina. Dia menyayangi keduanya. Tapi semuanya hancur ketika dia datang padaku mengatakan bahwa ia mencintai Mina. Ia sangat mencintai Mina. Kau tahu apa yang harus aku lakukan? Aku harus mengubur perasaanku padanya. Aku melampiaskannya pada Dahyun sebagai pelarianku" Jelasnya.
"Astaga! apa yang aku katakan" gumamnya.
Sana memutar kedua bola matanya, aku pikir dia baru sadar apa yang ia katakan.
"Chan, apakah tadi aku mengatakan sesuatu?" Tanyanya khawatir.
"Tidak, kau belum mengatakan apapun" Bohongku.
"Benarkah?" Selidiknya.
"Ne" Kataku.
"Syukurlah" Leganya.
"Apa bedanya denganku Sana-ya, kau datang padaku mengatakan bahwa kau mencintai Tzuyu. Tapi setidaknya aku bersyukur kau jatuh cinta pada orang yang tepat. Tapi tetap saja kau salah mencari pelarian pada Dahyun. Karena aku Sahabatnya, aku tahu betapa brengseknya pria itu. Tapi kamu jangan khawatir, aku akan melakukan apapun agar bisa membuatmu bahagia. Aku mencintaimu dengan cara yang berbeda. Biarlah mengoyak hatiku, asal engkau bersamanya" Kataku dalam hati.
*Bang Chan POV end
"Aku yakin kau masih belum sepenuhnya sadar bahwa kau mencintai Tzuyu, dan kau belum berhasil mengubur perasaanmu padanya" Kataku dalam hati.
Baru pemula. Silakan berikan kritik dan sarannya. Terima kasih 🙏🥰🥰
![](https://img.wattpad.com/cover/344308254-288-k873384.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CACTUS ||Misatzu
Random"Aku tidak punya pilihan jika kekasihku memohon penuh harap" -TZUYU- "Maaf...aku merepotkanmu dan menghancurkan hidupmu" -SANA- "Keputusanku kadang menyakitiku, tapi tidak melakukan apapun adalah salahku" -MINA-