Shadow

213 32 0
                                        

*Mina POV

"Jangan salahkan aku, jika suatu hari nanti aku akan jatuh cinta pada Tzuyu" Katanya penuh penekanan.

Deg!

Sakit! rasanya sangat sakit. Namun, aku harus tetap bersikap biasa saja.

"Bukankah dari dulu kau sudah jatuh cinta padanya?" Kataku.

"Kau sudah mencintai Chou Tzuyu, Minatozaki Sana. Jangan sangka aku tidak mengetahui topengmu itu!" Sambungku.

Dia terdiam, mungkin ia kaget karena aku mengetahui perasaannya? perasaan yang telah ia tutup selama ini. Aku tersenyum getir, ia diam menandakan bahwa itu adalah kebenaran. Kebenaran ini juga membuatku jauh lebih sakit. Aku tak bisa menahan air mataku yang kutahan sejak tadi. Aku beranjak meninggalkannya dan masuk ke Kantorku. Air mata kini tumpah dipipiku. Beberapa karyawan melihat aku menangis. Aku tidak peduli itu!

Ceklek

Aku membuka pintu ruanganku dan menguncinya kembali. Aku meluruh di lantai. Aku rapuh. Aku menangis sejadi-jadinya. Cinta dan Persahabatan kini hancur karenaku. Sana benar, aku lah yang merusak segalanya.

"Aku benar-benar egois" lirihku.

Rasanya sangat berat kehilangan Cinta dan Sahabatku. Aku membenci diriku! keputusan bodoh yang menyakitiku, tapi aku harus melakukannya. Tolong, pahami aku sekali saja? Tidak! kalian tidak tahu apa tujuanku? kalian akan menyalahkanku sepenuhnya.

"Sana? Tzuyu? Aku sangat menyayangi kalian" lirihku dengan deraian air mata.

"Maaf, aku harus menjauh dari kalian" gumamku.

Kupeluk diriku sendiri. Kata-kata indah Tzuyu dulu terlintas dipikiranku.

"Aku mencintaimu, Myoui Mina"

"Aku sangat mencintaimu"

"Chou Tzuyu akan tetap selalu mencintai Myoui Mina"

"Tetap selalu menjadi Minariku"

"Menara pada cemburu betapa cantik dan elegannya Minariku"

"Aku tanpa kamu bagaikan Kaktus yang gersang di Padang pasir"

"Kamu adalah kaktusku, karena kamu satu-satunya yang tinggal di Padang hatiku"

"Myoui Mina aku merindukanmu. Setiap hari aku selalu merindukanmu"

"Aku mencintaimu Myoui Mina"

"Aku sangat mencintaimu"

Kata-kata yang sama kembali berulang-ulang.
Namun, kata yang kuucapkan pada Tzuyu waktu itu juga berputaran di kepalaku.

"Aku tidak mencintaimu lagi, Chou Tzuyu"

"Aku tidak mencintaimu lagi, Chou Tzuyu"

"Aku tidak mencintaimu lagi, Chou Tzuyu"

Tiba-tiba kalimat Sana juga berterbangan di kepalaku.

"Jangan salahkan aku, jika suatu hari nanti aku akan jatuh cinta pada Tzuyu"

"Jangan salahkan aku, jika suatu hari nanti aku akan jatuh cinta pada Tzuyu"

"Jangan salahkan aku, jika suatu hari nanti aku akan jatuh cinta pada Tzuyu"

"Aaaaaaaaaaaaa........" teriakku.

Rasanya kepalaku mau pecah. Aku pusing dan memukul kepalaku. Aku menyakiti diriku. Aku tidak tahu bagaimana menenangkan diri lagi. Dadaku naik turun, napas tersengal-sengal, air mata sedari tadi membanjiri, tenggorokanku pun sudah sakit dan kering. Tubuhku semakin bergetar.

"Aku masih baik-baik saja kan?" Kataku sangat lemah.

Mataku buram dan terasa berat. Setelah itu aku tidak tahu apa yang terjadi?



*Mina POV end


******

*Sana POV

Setelah pulang dari Rumah Sakit, aku pun singgah di Minimarket. Aku membeli beberapa kebutuhan. Aku juga membeli bahan-bahan untuk makan malam. Aku akan memasak tentunya.

Sekarang aku baru sampai di Apartemen. Aku mengeluarkan semua barang-barangku. Cukup besar untuk dua kantong plastiknya, tapi aku membawa keduanya. Aku tidak ingin bolak balik.

Baru sampai di pintu utama aku sudah sangat lelah. Aku merasa kantong plastiknya semakin berat. Apa ini gejala kandungan berusia 4 bulan seperti yang Dokter Miyeon katakan? Ah, melelahkan sekali. Aku pun dengan langkah yang pendek menuju dapur.

Setelah sampai di dapur aku meletakkan dua kontong plastik itu di atas meja. Aku mengeluarkan semuanya. Ada disimpan di lemari biasa dan ada di simpan di dalam lemari pendingin. Beberapa bahan tetap di atas meja, itu menu untuk kumasak makan malam nanti.

Kulirik jam di dinding dapur. Tzuyu masih lama pulangnya. Hingga aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Setelah mandi baru aku akan memasak. Rasanya badanku sudah lengket. Aku pun bergegas menuju kamarku.


Sana POV end.





*****
Dilain Tempat

*Nayeon POV

"Ji, apakah kau tidak bisa membantuku kali ini?" Kataku penuh harap.

"Aku benar-benar tidak ingin menikah dengan orang yang tidak aku kenal itu" Sambungku.

"Aku juga tidak tahu harus berbuat apa?" Katanya lesu.

"Jika begitu aku bunuh diri saja. Biar orang tuaku puas" Kataku pasrah.

"Pabo! bunuh diri itu hanya dilakukan oleh orang-orang bodoh!" Katanya keras.

"Aku tidak peduli!" Kataku.

"Silakan. Lakukan saja!" Katanya acuh.

"Apa kau ingin menjadi saksi kematianku, Jihyo-ya?" Kataku.

"Jika itu maumu, aku bisa apa?" Katanya.

Aku benar-benar kesal padanya, bukannya  menenangkanku. Tapi aku tahu, sebenarnya dia marah padaku. Aku tahu Jihyo adalah Sahabat yang baik. Mana mungkin ia membiarkanku mati dengan cara bunuh diri? Lagi pula sebenarnya aku takut bunuh diri. Tapi sekarang aku tidak tahu harus berbuat apa?

"Sepertinya aku memiliki ide, I'm Nayeon" Katanya tiba-tiba.

Aku mengernyitkan dahiku.

"Apa?" Kataku penasaran.

"Besok, kau temui saja orang itu seperti planning orang tuamu. Setelah itu, ajaklah berdiskusi padanya, ceritakan semuanya padanya" Jelasnya.

"Lalu?" Tanyaku.

"Bekerja sama lah dengannya. Setelah itu ia akan memahami situasimu" Katanya yakin.

"Iya, kalau ia mau diajak kerja sama. Bagaimana jika ia pria jahat yang memanfaatkan situasi?" elakku.

"Lagi pula aku tidak mengenalnya. Aku tidak yakin dia orang baik" Sambungku.

" Kau benar juga" Katanya yang mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Tapi satu hal yang harus diingat I'm Nayeon, tidak semua pria itu jahat. Masih ada orang-orang baik tentunya" Katanya.

"Seperti Danielku dan Chou Tzuyu cinta pertamaku" Sambungnya tersenyum-senyum.

Ya, Chou Tzuyu. Orang yang telah menolongku ketika aku mabuk berat waktu itu. Pantas saja namanya tidak asing bagiku, meskipun aku baru bertemu dengannya. Rupanya dia adalah cinta pertama Jihyo saat masih Sekolah dulu yang setiap hari aku dengar namanya saat ia curhat padaku.

"Jangan lupakan Jeongyeonku juga pria yang sangat baik, Jihyo-ya" Kataku tersenyum membayangkan wajah kekasihku.


























Baru pemula. Silakan berikan kritik dan sarannya. Terima Kasih 🙏🥰🥰


CACTUS ||MisatzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang