Ancaman

227 32 0
                                    

*Mina POV

"Apakah kalian sudah menemukan Kim Dahyun?" Tanyaku.

"Maaf Nyonya, kami belum menemukannya. Kami juga kesulitan mencari jejaknya" Kata salah satu anak buahku.

Aku mengernyitkan dahiku, cukup cerdas sekali permainan pria brengsek itu. Setelah ia merusak masa depan Sahabatku, kini ia bagaikan ditelan bumi melarikan diri dari tanggung jawabnya.

"Tidak akan kubiarkan hidupmu aman, Kim" Kataku dalam hati.

"Baiklah, kembalilah bertugas. Cepat atau lambat temukan pria brengsek itu" Kataku.

"Baik Nyonya" Katanya.

"Jika begitu kami permisi" Sambungnya menundukkan kepalanya.

"Ne" Kataku.

Mereka sudah pergi. Aku akan kembali ke Apartemenku. Tzuyu memberitahuku bahwa ia sudah berada di Apartemenku.

Aku hendak membuka pintu mobilku, tiba-tiba ada yang menahan tanganku.

"C-Chan?" Kagetku.

"Mian, aku mengagetkanmu Mina-Shi" Katanya.

"Jangan melakukan hal yang sia-sia" Sambungnya.

"Ha?" bingungku.

"Sampai kapan pun kau tidak akan pernah menemukan pria bernama Kim itu" Katanya.

"Apa maksudmu?" Tanyaku. Aku benar-benar tidak mengerti arah pembicaraannya?

"Pria yang tidak bertanggung jawab kepada Sana" Jelasnya.

"Maksudmu Kim Dahyun?" Kataku.

Ia menganggukkan kepalanya. Aku semakin bingung? Mengapa Chan juga tahu permasalahan ini? Apakah Sana memberitahunya. Seharusnya Sana tidak perlu memberitahu hal ini kepada siapapun. Aku tidak terlalu yakin dengan Sahabat Sana ini? Aku berpikir keras.

Bang Chan? dia juga Sahabat Sana selain aku dan Tzuyu waktu Sekolah dulu, karena Sana adalah orang yang ramah tentu saja ia memiliki sahabat lainnya, sedangkan aku dan Tzuyu lebih banyak menghabiskan waktu dengan rapat OSIS. Aku dan Tzuyu sering meninggalkannya karena kesibukan organisasi kami, sehingga ia sering berkumpul dengan teman-temannya yang lain, hingga berakhir kencan dengan Dahyun.

Sejujurnya, bukan Tzuyu saja yang terkadang khawatir dengan pergaulan Sana. Aku pun begitu. Jika Tzuyu terlalu kuat feeling terhadap Dahyun, aku pun memiliki firasat bahwa Chan lebih berbahaya dari itu. Satu-satunya yang dapat kupercaya teman Sana adalah Miyeon.

"Aku menemuimu karena aku mau memberikan penawaran kepadamu, Myoui Mina" Kata Chan yang membuyarkan lamunanku.

"Penawaran?" Kataku bingung.

"Kau Sahabat Sana kan?" Tanyanya basah basih. Sudah jelas ia tahu bahwa aku memang Sahabat Sana. Aku memutar kedua bola mataku.

"Katakan saja apa maumu, aku tidak punya banyak waktu" Kataku. Aku benar-benar tidak menyukai orang yang suka berbasa-basi.

"Biarkan Tzuyu menikah dengan Sana" Katanya.

Deg!

Apa maksudnya?

"Biarkan Tzuyu menikah dengan Sana" ulangnya.

"Apa maksudmu?" Tanyaku.

"Sekarang kau tahu kan Sana hamil dan pria brengsek itu tidak mau bertanggung jawab?" Katanya basa basi lagi. Aku tidak mau mendengarnya.

"Aku lah orang pertama yang mengetahui hal itu, Myoui Mina" Sambungnya.

Aku kaget!

"Sana pingsan dipelukanku, lalu aku membawanya ke Rumah Sakit. Aku terkejut ketika Dokter memberitahuku bahwa ia sedang hamil. Ia menceritakan semuanya padaku dan ia menangis ketakutan dalam dekapanku. Dan kau tahu hal pertama yang paling ia takuti? ia takut Tzuyu kecewa padanya" Jelasnya.

CACTUS ||MisatzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang