Teman Tapi Menikah? Part 2
Dua minggu sudah berlalu sejak makan siang terakhirnya dengan zee, dan sejak saat itu, belum pernah sekalipun Nunew menampakkan wajahnya didepan pria itu.
Bukannya menghindar, tapi Nunew hanya butuh waktu untuk menata perasaannya. Apakan dia yakin dengan zee? Apakah Nunew siap menghabiskan sisa hidupnya bersama pria yang sampai bulan lalu masih dia anggap seperi kakaknya sendiri.
Belum lagi keputusan zee untuk menikahinya bukan karena dasar suka, tetapi permintaan dari oma mereka. Bukannya tidak percaya pada zee, karena zee adalah salah satu orang yang memegang kepercayaan penuh Nunew sampai detik ini. Tapi Nunew hanya takut, apa yang pernah terjadi pada bundanya, akan terjadi pada dirinya juga.
Ditinggalkan begitu saja tanpa alasan saat cintanya sedang berkembang, dan menanggung trauma yang berat sampai saat ini, tidak mampu mempercayai pria lain lagi untuk memegang hatinya.
Nunew menghela nafas, memandangi sewajan besar kepiting asam manis yang ada didepannya. Hidangan laut ini bahkan sudah berkurang separuh karena sudah dibagi bundanya kekeluarga Panich, seperti rutinitas mereka ketika memasak terlalu banyak. Tapi masakan asam manis ini masih bersisa banyak, dan tidak mungkin akan dihabiskan oleh Nunew dan bundanya saja.
Nunew kembali menghela nafas, memandangi layar ponselnya yang gelap.
Nunew memantapkan hatinya, lalu meraih benda tipis itu untuk mengirimi zee pesan singkat, sebelum memasukkan sebagian masakannya kedalam tupperware, dan mengepaknya dengan rapi.
*
Zee berdiri di depan gedung kantornya dengan kedua tangan yang di selipkan kekantong celana, mencoba menyembunyikan tangannya yang sedikit bergetar, gugup.
Matanya terus menyapu jalan raya yang terletak tidak jauh dari tempatnya berdiri. Mencari sosok Nunew yang beberapa saat lalu mengiriminya pesan, mengatakan jika dia akan mengantari zee makan siang.
Terkejut? Tentu saja.
Tentu saja zee terkejut. Pasalnya ini kali pertama Nunew berinisiatif menghubunginya setelah makan siang mereka yang berakhir canggung 2 minggu lalu. Zee kira Nunew akan terus menghindarinya sampai zee memutuskan untuk menolak perjodohan mereka, tapi nyatanya tidak.
Apakah ini pertanda Nunew siap menerima zee? Dia tidak tau. Yang jelas, mulai sekarang, zee berencana untuk mendekati Nunew perlahan, meluluhkan hati si manis sedikit demi sedikit untuk mempertimbangkan permintaan Oma mereka.
Tidak lama kemudian, mata zee menangkap sosok Nunew yang keluar dari taksi online. Zee dengan cepat melangkah mendekati Nunew, langkahnya panjang, bersemangat.
“Nu!” panggilnya dengan senyuman sumringah yang sama sekali tidak disembunyikan.
Nunew melihat kearahnya, lalu dengan cepat menundukkan kepalanya, dengan dua semburat pink dipipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZeeNunew Oneshoot Collection
Fanfictionkumpulan cerita pendek atau semi pendek zeenunew. berbagai genre tergantung mood waktu nulis. please follow for more stories ❤️