Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's You - Last Part
🩷
E
ntah berapa lama waktu yang Zee habiskan terduduk di tengah ruang tamunya, memandang kosong keluar jendela, dengan air mata yang menetes perlahan membasahi pipinya.
Ketika Zee kembali mendapatkan kesadarannya, matanya terasa panas dan langit diluar jendela sudah mulai menunjukkan senja. Air mata dipipinya sudah lama mengering dan wajahnya terasa kaku.
Zee memutar pandangannya kesekitar ruangan. Berharap jika dia sedang bermimpi dan baru saja terbangun dari mimpi buruknya, mimpi buruk dimana dia kehilangan Nunew.
Tapi tidak, ini apartemennya, apartemennya sendiri tanpa kehadiran serta sentuhan hangat keberadaan Nunew. Zee kembali sendiri.
Zee tertawa penuh ironi, harapannya terkabul. Dia kembali ke dunianya, dunianya yg dingin dan abu, tanpa Nunew.
Saat dia sudah tidak ingin lagi kembali.
🩷
Di hari kedua setelah dia kembali ke dunianya, Zee duduk di meja makannya yang kosong, dengan semangkuk sereal proten tinggi yang terasa seperti kardus didalam mulutnya.
Tidak mudah, sarapan dengan sereal yang terasa basi ketika dia tahu bahwa di suatu tempat lain ada pancake dan coonge lezat buatan Nunew. Nunew membuat sarapan yang enak. Nunew melakukan segalanya dengan baik.
Dia memberikan warna dalam hidup Zee saat Zee tidak sadar jika hidupnya abu selama ini. Nunew memberikqn Zee kehangatan yang dia tidak tau jika dia membutuhkannya.
DI hati ketiga, Zee menelpon Aof untuk memeriksa jadwalnya, memastikan jika sepanjang minggu dia tidak akan diganggu oleh pekerjaan yang sekarang terasa seperti beban untuknya.
Matanya memandangi datar secarik kertas yang berisikan alamat rumah serta nama keluarga Perdpiriyawong diatasnya, dibawahnya sederet nomor hanphone dan juga nama- nama lain yang Zee tidak dikenali, ditulis dengan tulisan tangannya sendiri.
Dilihat dari kertas yang lecek, penuh coretan kekesalannya dan bekas bercak-bercak air mata yang membasahi permukaan kertas itu, Zee rasa Hia Zee Nunew gagal menemukan keberadaan Nunew.
Zee tersenyum kecut, kosong.
Percakapan Zee dan Aof terasa datar, dan Aof dengan segera menyudahi percakapan mereka setelah mengatakan semua yang ingin dia katakan. Zee terdiam memandangi ponselnya.
Ini biasa,
Percakapannya dengan Aof selama ini memang seperti ini, singkat, padat dan hanya dibumbui oleh sedikit basa-basi.