One Day, One Kiss [Part 3 - END]

1.5K 119 46
                                    





💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💋








Nunew melangkah cepat, tidak sabar untuk segera bisa bertemu dengan Zee yang sudah mengirima beberapa pesan, mengatakan jika pria itu sedang menunggunya di kantin kampus.

Wajah manisnya berseri, bahagia dengan kedekatannya dengan Zee sekarang. Tetapi langkah cepatnya terhenti tiba-tiba ketika matanya mrndapati seseorang menghalangi jalannya dengan wajah yang serius.

"Nunew, bisa kita bicara sebentar? Ini penting." Ucap pria itu singkat. Suaranya berat, serius, sama sekali berbeda dengan dirinya yang biasa terlihat kekanakan dan membuat ulah menyebalkan.

"Minggir, aku tidak punya waktu sekarang." Jawab Nunew singkat.

Tapi pria itu masih tidak memberikan jalan pada Nunew.

"Sebentar saja. Ini demi kebaikan Zee, dan kamu."

Mendengar nama Zee disebut, Nunew memicingkan matanya. Lalu drngan sedikit ragu, akhirnya menganggukkan kepalanya. Menyutujui ajakan pria itu untuk berbicara.














💋




















Nunew dan Zee sedang duduk berhadapan, berbagi semangkuk kecil es krim yang sengaja Zee beli diluar kampus untuk menyenangkan Nunew yang terlihat pusing dengan banyaknya laporan yang harus dia kumpulkan diakhir minggu.

Nunew terlihat asyik menyantap suapan demi suapan hidangan dingin itu, sedangkan Zee hanya menatapi Nunew yang mulai terlihat kembali ceria.

Zee menelan ludahnya kasar, “Nu,...” tegurnya, suaranya menunjukkan keseriusan yang sudah lama ditahannya.

Nunew menghentikan suapannya, mata bulatnya memandangi ekspresi Zee beberapa saat sebelum si manis itu mengembangkan senyuman manis di bibirnya.

“Phi, i love you. I really do.” Ujarnya, cerah, sepenuh hati.

Zee terdiam sesaat, lalu dengan senyuman yang terasa sedikit kaku, pria itu menggenggam tangan Nunew, dan mengecup ujung jarinya dengan lembut.

“i love you too Nu, i do.” Ujarnya, hampir berbisik.

Tapi tulus, sangat tulus.

Zee sadar belakangan ini, jika perasaannya pada Nunew tidak lagi bisa dikatakan hanya sebatas keinginan untuk melindungi. Zee menginginkan lebih, dia ingin menjadi orang yang benar-benar dicintai Nunew.

Cinta yang memang benar-benar diinginkan oleh Nunew, bukan sesuatu yang timbul karena pengaruh pelet.

Nunew tersenyum manis mendengar jawabannya, wajahnya terlihat penuh kebahagiaan. Sedangkan Zee hanya bisa menahah rasa pahit yang perlahan menyebar didalam dirinya.

ZeeNunew Oneshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang