Twist and Knot [part 1 of 2] 🔥

2.6K 100 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Diliat dari judul aja ini udah ketauan NSFW ya 😊 jadi buat yang tidak berkenan untuk baca adegan vulgar (and bxb one at that too) silahkan di skip ya. Dan buat yang masih lanjut baca, selamat menikmati 🤭














➰️















Zee pruk panich terlihat bertahun-tahun lebih muda dari perkiraannya, dan berlipat-lipat lebih menarik. Dengan mata tajam yang terus memandanginya sejak pertama kali Nunew memasuki ruangan, di tuntun oleh salah seorang bawahan pria itu.

Zee pruk mengenakan setelan jas hitam dengan dasi berwarna merah pekat, persis seperti darah segar yang baru di tumpahkan, darah para saingan bisnisnya.

Nunew menelan ludahnya kasar, menahan keinginan untuk berbalik kembali ke arah dia datang, turun dari kantor di tingkat teratas milik pria itu dan berteriak “maaf salah alamat” dan menghindari tatapan tajam dan fokus pria itu. Melupakan jika mereka pernah bertemu, dan menghapus segala ingatan tentang mata tajam itu. Mata yang menatapi Nunew  seolah-olah ingin memakannya.















*













Semuanya.... berjalan lebih baik dari yang Nunew perkirakan. Mengingat jika wawancara yang dilakukannya hari ini dengan pebisnis no.1 di thailand itu dilakukan hanya dengan beberapa jam perencanaan dari pihak Nunew.

Karena seharusnya bukan Nunew yang duduk di kursi nyaman kantor luas milik Zee pruk dan mewawancarai pria itu, tapi Mario, teman sekamarnya yang tiba-tiba sakit dan tidak memiliki pengganti selain Nunew.

Nunew bahkan tidak yakin Zee pruk menyadari ataupun peduli jika Nunew bukanlah benar-benar seorang reporter.

Pria itu menjawab setiap pertanyaannya dengan lugas dan tegas, tidak ada satupun keraguan didalam nada bicaranya. Dan, tidak pernah sekalipun, dalam wawancara mereka, Zee pruk melirik kearah Nunew. Pria itu menjawab setiap pertanyaan Nunew sambil menandatangani tumpukan tipis dokumen didepannya.

Nunew tidak masalah dengan hal itu, dia bahkan bersyukur Zee pruk terkesan tidak peduli dengan keberadaannya. Hal itu mengurangi kegugupan yang dia rasakan sejak menginjakkan kaki didalam ruangan pria itu.

beberapa sekertaris Zee pruk terus menerus datang silih berganti. Wanita-wanita aktraktif itu mengintari Zee pruk seperti kumbang tidak bersuara, diam, tetapi meminta perhatian. Terkadang mereka datang untuk mengganti gelas air minum Zee pruk dengan yang baru, bahkan sebelum gelas itu kosong, terkadang mereka datang untuk memberikan dokumen-dokumen lain untuk ditandatangani oleh Zee pruk, dan terkadang mereka menanyakan beberapa hal yang membutuhkan persetujuan pria itu.

Akhirnya, saat Nunew sudah sampai pada beberapa pertanyaan terakhirnya, Zee pruk menutup map yang ada didepannya dengan gerakan santai, lalu menyenderkan badannya pada kursi kerjanya yang terlihat nyaman, dengan dagu yang bertumpu pada satu tangannya.

ZeeNunew Oneshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang