part 9

2.1K 136 4
                                    

"Fort, apa yang sedang kau lakukan dengan mate ku!" teriak orang itu nyalang. Mengambil langkah lebar mendekati dua manusia yg masih bergelut dalam selimut pagi itu.

"Mate mu?" ulang Fort dengan kerutan dalam di keningnya. Fort mengeluarkan feromon miliknya hingga membuat udara dan frekuensi dalam ruangan itu meningkatkan peat menciptakan ketegangan yang tak biasa.

"Berhenti di tempat mu atau aku akan melempar mu kembali ke dalam penjara bawah tanah," perintah Fort yang langsung membuat pria itu mengehentikan langkahnya, masih dengan tatapan tak sukanya tentu saja.

"Cihh ... Kau pikir aku takut dengan ancaman mu?" desis pria itu menyeringai, matanya memancarkan warna Aqua, biru langit yang membuat rasa nyeri mendadak menggerogoti kepala peat, kepalanya terasa berat, sakit tak tertahan.

"Dew! Sialan kau!" teriak Fort merasakan tubuh pria di bawahnya yang kini bergetar dengan ringisan kesakitan yang membuat dadanya ikut terasa nyeri.

Fort bangun dan mengambil celana miliknya dan memakainya asal, menerjang dew dan membuat pria itu tersungkur.

"Aku tidak pernah main-main kau tau itu, hanya karena kau saudara ku bukan berarti aku akan memaafkan mu dalam hal ini," kesal Fort mencengkram erat kerah kemeja yang dew kenakan.

"Kau pikir aku juga akan tinggal diam hah? Kau bermain dengan istri ku Fort, anjing!" teriak dew di depan wajah Fort, melirik peat yang sekarang tengah kesulitan bernafas karna dirinya. Mata Aqua dew adalah yang paling berbahaya di dunia ini. Mata itu bisa membunuh seseorang hanya dengan tatapannya, sebuah anugerah yg dew dapat kan atas jasanya di kehidupan ratusan tahun yang lalu.

"Istrimu? Hey! Dia istriku," kesal Fort kemudian melayangkan satu pukulan.

Dew terbatuk mengeluarkan cairan merah dari mulutnya, sebuah tawa keras tersembur. Matanya menatap tajam sang kakak.

"Baru seratus tahun berlalu phi, kau tidak mungkin melupakan sky ku bukan? Dia yang ayah mu bunuh hanya untuk menahan serangan dari kaum serigala sialan itu. Dia membiarkan pria kecil ku melawan kawanan bedebah itu sendirian. Kalian membunuhnya!" bentak dew dengan mata yang perlahan berubah menjadi c
Kecoklatan, mengakhiri rasa sakit yang peat rasanya.

"Itu kecelakaan dew. Ayah tidak mungkin bermaksud membunuh mate mu, berapa kali aku jelaskan masalah ini." desah Fort frustasi, ya dia ingat kejadian seratus tahun lalu itu. Di mana mate milik dew tewas setelah menghadang ribuan kawanan serigala yang hendak menyerang pack mereka.

"Kecelakaan? Aku tidak melihatnya begitu phi, kau menyembunyikan istriku bukan. Itu dia! Kau sembunyikan dia dan menjadikan aku orang gila, puas kau!" teriak dew yang langsung mendorong Fort untuk melepaskan cengkraman nya di kerah baju yang dew kenakan.

"Dia? Dia bukan dew! Dia bukan sky, dia Peat," jelas Fort yang merasa dew sudah salah paham. Dew mengira sky dan  peat orang yang sama, keduanya adalah orang yang berbeda setidaknya itulah yang Fort pikirkan.

"Hahaha ... Kau ingin menipu ku setelah ribuan drama panjang ini. Lihat wajahnya dia bahkan masih terlihat sama setelah seratus tahun berlalu, aroma lavender dan wangi stroberi ini pun masih sama phi. Kau juga tau aroma feromon adalah sesuatu yang tidak bisa di sembunyikan," kesal dew yang sekarang telah berteleportasi di depan peat yang sudah tak sadarkan diri setelah melawan rasa sakit yang menderanya. Dew mendekat kan wajahnya ke arah leher Peat yang benar saja. Aroma lavender yang memabukkan benar-benar menguat dari tubuhnya.

"Kau sudah gila, dia bukan sky!" ujar Fort kemudian melempar tubuh dew hingga terhempas jauh, keduanya terlahir dari ras vampir terkuat. Raja dan ratu, darah yang sama kini terlibat pertikaian. Dew kemudian bangkit dan berteleportasi menerjang Fort, keduanya saling menyerang, namun Fort tidak benar-benar menyerang pria itu dan hanya berusaha menghindar. Bagaimana pun dew tetaplah adiknya, mau semarah apapun Fort, dia tidak bisa melukai dew.

Only MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang