part 15

1.2K 104 12
                                    

"Tetap buka mata mu peat ... Kau harus tetap bangun!" teriak dew mengguncangkan tubuh Peat. Sungguh peat sudah tidak tahan dengan sakitnya. Perlahan hanya warna hitam lah yang bisa peat rasakan, dunianya gelap. Hanya senyum Fort yang terbayang-bayang sebelum akhirnya peat benar-benar kehilangan kesadarannya.

"Peat!!"

"Peat!!!"

"Maafkan aku peat!!

"Peat buka mata mu peat!! Bukalah matamu!"

   Sedangkan di bagian lain ... Fort yang tengah berperang tiba-tiba merasakan sensasi rasa sakit yang begitu sangat, Fort seketika tumbang seraya memegangi dadanya yang terasa seperti di tusuk-tusuk oleh ribuan pisau. Meen yang melihat saudaranya jatuh dengan segera mendekati Fort.

"Fort apa yang terjadi?" tanya meen cemas.

"Dada ku ... Dadaku sakit phiiii..." adu Fort menahan rasa sakit di dadanya, padahal sedikit lagi mereka akan menang, tinggal sedikit lagi mereka akan benar-benar mengalahkan pasukan serigala yang benar-benar sudah terpojok.

"Ayo kita mundur... Kawanan serigala juga sudah tidak terlihat setelah raja mereka di tangkap, kau harus mengistirahatkan tubuh mu Fort. Kau pasti terlalu lelah," ujar meen tanpa menaruh curiga. Fort tau ada yang tidak beres, dia adalah salah satu vampir terkuat, tidak beristirahat bukanlah faktor yang bisa menyebabkan tumbangnya makhluk kuat seperti dirinya.

"Tidak phi ... Tidak-"

"Apa kau masih ingin terus berperang? Kau tidak bisa memaksakan kehendak mu Fort, kau harus beristirahat -"

"Bukan begitu phi, aku merasa ada yang tidak beres," Ujar Fort menumpahkan kekhawatirannya, sungguh Fort merasa ada sesuatu yang telah terjadi, namun Fort tidak tau apa itu.

"Kau jangan berpikiran yang aneh-aneh Fort ... Kau harus beristirahat," ujar meen yang langsung membantah pemikiran Fort, yah seharusnya Fort memang tidak boleh berpikiran yang buruk.

"Kau benar phi," Fort akhirnya setuju, meen membantu memapah Fort untuk kembali ke camp yang mereka bangun untuk beristirahat kala berperang.

"Ayo ku antarkan," ujar meen.

"Arghhh ... Phii," Fort kembali menghentikan langkah nya, kali ini sakitnya sungguh tak bisa di tahan. Fort bahkan sampai mengeluarkan darahnya, pria itu berbatuk dan mengeluarkan banyak darah. Meen sungguh panik.

"Phii ... Istri ku? Apa yang terjadi dengan istri ku," panik Fort. Bayangan peat kembali memenuhi kepalanya, feeling seolah berkata peat tak baik-baik saja.

"Kau tenang saja ... Ibu dan semua orang yang berada di istana akan menjaganya," bantah meen yang merasa Fort terlalu negatif thinking, peat berada di istana pastinya pria itu akan aman. Apalagi mereka telah memberikan penjagaan yang ketat dan sulit untuk kawanan serigala ini menyerang ke sana.

"Phi-"

"Kau tenanglah dan beristirahat sampai kau pulih, lalu kau boleh kembali lebih dulu," Fort hanya bisa menurut toh dia juga tidak bisa membantah lagi karena kondisi nya yang memburuk. Tapi bayangan tentang peat terus saja muncul di kepalanya. Peatnya yang tertawa, peat yang merajuk sungguh Fort kembali merindukan peat. Dia ingin segera pulang dan memeluk peat dengan erat, Fort tidak akan melepaskan nya lagi.

...

Karena banyaknya pasukan vampir yang bertahan mereka berhasil memukul mundur pasukan serigala dan membuat keadaan di istana kembali tenang, setidaknya saat ini mereka bisa tenang karena kawanan serigala itu sudah di pastikan menjauh dari lingkungan istana. Namun, keadaan di istana menjadi kembali ricuh saat dew datang dengan peat dalam gendongannya dengan keadaan berlumuran darah.

Only MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang