Sehari setelah rombongan pasukan raja, Fort dan yang lain pergi suasana di istana pun tak kalah gaduh. Dengan hati tak tenang mereka menanti kabar, menanti kepulangan orang terkasih yang tak kunjung mereka ketahui kabarnya. Peat terus berdiri menghadap jendela besar di kamarnya dan fort sejak kemarin, peat bahkan tak makan dan minum. Kerjanya hanya berdiri di sana dan menanti kepulangan suaminya. Peat terus berharap Fort segera pulang dan memeluk tubuhnya.
Tukk
Tukkk
Tukkkk ...Peat bahkan tak mengalihkan pandangannya dari jendela saat ping mengetuk pintu kamarnya dan membawa nampan makanan untuk calon iparnya itu, ping tau apa yang Peat rasakan dan itulah juga yang saat ini ping rasakan. Pasangan mereka tengah bertaruh nyawa di luar sana.
"Peat ..." panggil ping berharap mendapat perhatian pria itu, namun yang di panggil hanya diam dengan wajahnya yang sudah berubah pucat dengan lingkaran hitam di bawah matanya karena belum tidur.
"Peat ... Kau harus makan dan tidur, Fort tidak akan senang jika melihat mu seperti ini," ujar ping, beberapa detik peat tidak meresponnya. Tapi mendengar nama Fort di ucapkan pria itu barulah kemudian mengerjapkan matanya beberapa kali dan melihat ke arah ping.
"Fort akan pulang bukan ping? Dia tidak akan pergi begitu lama, dia akan pulang," tanya peat dengan suara yang serak, peat takut. Dia takut Fort tidak kembali, dia takut Fort akan meninggalkan dirinya sendirian di dunia ini. Tanpa peat sadari Fort telah menempati ruang paling besar di hatinya, ada kekosongan dan kehampaan saat peat tak menemukan Fort dalam pandangannya. Peat merindukan Fort, sungguh peat rindu pria itu menjahilinya.
"Peat ..." Panggil ping yang langsung memeluk pria itu, ping menangis sejadi-jadinya. Dia tak menyangka peat akan seterguncang ini.
"Kau tidak boleh seperti ini peat, Fort akan pulang. Dia akan pulang, kau tidak usah khawatir, meen pergi dengannya meen pasti akan menjaga Fort. Percayalah padaku," ujar ping menggenggam tangan peat, peat menatap nya dengan tatapan penuh harap, dari manik matanya terpancar harapan yang begitu besar.
"Kau tau Peat, jika kau terus seperti ini. Saat Fort pulang dia akan memarahi kami karna tak mengurus mu dengan baik, jadi sekarang ayo makan dan tidur, jadi nanti saat Fort pulang dia akan melihatmu yang sehat dan cantik. Kau pasti tidak ingin Fort kecewakan?" tanya ping yang langsung di angguki oleh peat, pria itu tak menolak lagi. Peat setuju dan makan, namun saat di minta untuk tidur peat hendak menolak. Dia ingin berdiri di sana dan memastikan sendiri Fort pulang, dia ingin menjadi orang pertama yang melihat Fort pulang dengan selamat.
"Peat tidurlah sebentar saja, jika tidak kau akan sakit," bujuk ping.
"Tapi jika aku tidur aku tidak akan bisa melihat Fort pulang ping-"
"Aku berjanji akan membangunkan mu jika aku mendengar kabar mereka kembali, aku berjanji," bujuk ping lagi, peat akhirnya menurut. Setelah di bujuk seperti itu akhirnya peat setuju untuk pulang dan tentunya dengan sarat ping harus membangunkannya nanti saat mendapatkan kabar dari pasukan Kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only MINE
Vampiri"Mulai sekarang kau tidak bisa lari kemana-mana lagi kelinci kecil, kamu ... milik ku!" Bercerita tentang seorang Fort yang jatuh cinta dengan tumbalnya sendiri.