26 | dendam Lily

3.2K 80 2
                                    

Assalamualaikum, hai teman teman sebelum baca jangan lupa vote ya!!

HAPPY READING!!

“Ada yang tak tenggelam ketika senja datang, yaitu rasa.”
__________________________________

Sore hari di London,gadis cantik tengah berdiri di balkon rumah menatap matahari yang tak lama lagi akan menghilang di gantikan dengan bulan. Ia menatap intens matahari yang tenggelam itu. Saat bulan mulai muncul ia melompat dari balkon dan berjalan ke arah mobilnya meninggalkan mansion itu.

Arealina memasuki mobilnya dan melaju meninggalkan mansion, ia menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh tak peduli dengan sumpah Serapi pengendara yang lain.

Akhirnya Arealina sampai di depan mansion milik seseorang, ia memejamkan matanya dan kini terganti dengan mata berwarna biru merah tak lama bibir tipis itu tersenyum miring, Arealina ah ralat Lily keluar dari mobil tak lupa memakai topi dan berjalan menuju pintu mansion tersebut.

Tok...tok...tok...

Lily mengetuk pintu tak lama pintu itu terbuka menampakkan wanita paruh baya,ia tersenyum miring saat melihat wanita itu matanya menyorot kebencian.

"Siapa kau?"tanya wanita paruh baya itu.

"Apa kau tak mengenali mata ini" ucap Lily membuka topinya dan terlihatlah mata cantik itu,wanita yang melihat itu syok antara Marah dan sedih semua bercampur aduk.

"L-lily?"ucapnya terbata bata.

"Ternyata kau masih mengenal ku"ucap Lily kemudian menerobos masuk ke mansion itu ia berjalan mengelilingi mansion hingga akhirnya netranya menangkap kedua orang yang berstatus ayah anak itu bercanda ria. Lily berjalan mendekati mereka dengan senyum misterius yang tak pernah berhenti.

"Wah asik sekali Nampaknya"ujar Lily membuat kedua orang itu spontan berbalik melihatnya.

Mereka yang melihatnya itu syok apakah mereka bermimpi?

"Ngapain Lo kesini"ucap gadis tersebut.

"Ingin membalas dendamku"ucapnya sambil tersenyum manis ah bukan bukan tapi tersenyum miring.

"Apa kau ingin merusak kebahagiaan keluarga ini?"ucap Pria yang sayangnya berstatus ayahnya.

"Heh?!,merusak kebahagiaan keluarga bodoh ini?, Aku tak segabut itu untuk menghancurkannya tapi aku ingin menghilangkan. Ucap Lily menekankan kata menghilangkannya.

"A-apa maksud kamu nak?"tanya wanita paruh baya itu yang bernama Alika

"Jangan pernah memanggil ku anak,kita di sini adalah orang asing yang tak pernah saling kenal"ujar Lily membuat hati wanita itu teriris.

"A-apa maksud kamu?,aku ini ibumu ibu kandung mu"ucapnya.

"Heh?!,IBU MANA YANG TEGA MENGUSIR ANAKNYA SENDIRI, LEBIH PERCAYA SAMA ANAK ITU YANG SAMA SEKALI TIDAK DI KETAHUI ASAL USULANNYA!! gak cuman itu.....

GUE RELA DI TENDANG DAN DI PUKUL CUMAN KARNA SEPOTONG ROTI SAJA!, Sampai akhirnya gue nyerah dan tuhan manggil gue" lirih Lily dengan air mata yang mengalir Semua yang mendengar itu diam membisu menyisakan rasa menyesal di dada namun mereka berusaha menepis perasaan itu.

"KAMU MEMANG PANTAS MENDAPATKAN ITU,KARNA KAMU MENCOBA MEMBUNUH ADIKMU SENDIRI"Ujar Pria itu yang bernama Aldy

"GUE GAK PERNAH ADA NIATAN SEDIKIT PUN UNTUK MEMBUNUH ANAK ITU, GUE DI FITNAH Namun percuma saja membela diri karna kalian lebih mempercayai orang baru di banding orang lama" lirihnya.

"EMANG KARNA LO,LO SENGAJA INGIN BUNUH GUE KARNA LO IRI SAMA GUE YANG LEBIH DI SAYANG OLEH MEREKA"Teria gadis itu bernama Naya.

"Iya gue memang iri sama Lo tapi gue gak pernah berpikiran untuk ngebunuh Lo"ucapnya.

Lily berjalan menuju tv besar yang tersedia di sana ia menyambungkan laptopnya dengan tv tersebut dan muncullah sebuah video seorang gadis yang tengah berinteraksi dengan dua orang paruh baya.

"Lily bagaimana?,apakah kamu mendapatkan dokumennya?"tanya wanita paruh baya itu.

"Belum mah pria tua itu menyembunyikan entah dimana!"ucap Naya.

"Tidak apa-apa yang penting kamu udah ambil sebagian hartanya"ucap pria paruh baya itu mengelus lembut rambut sang anak.

Mereka semua yang melihat itu syok, apakah mereka telah di tipu oleh gadis itu?.

"B-bara?"ucap Arya.

"GAK ITU BUKAN AKU, ITU SEMUA REKAYASA MAH PAH PERCAYA SAMA AKU"Ucap Naya mencoba meyakinkan mereka.

PLAK...

"DASAR ANAK TAK TAU DIRI, TERNYATA KAMU HANYA MEMANFAATKAN KAMI"Teriak Arya ia sungguh emosi.

PLAK...

Untuk dua kalinya Naya mendapat tamparan tapi itu bukan berasal dari Arya melainkan Alika.

"GARA-GARA KAMU SAYA KEHILANGAN PUTRI KECIL SAYA,KENAPA KAMU HADIR DI KELUARGA INI!!"Pekik Naya dengan air mata yang mengalir.

"HAHA IYA AKU CUMAN MANFAAT KALIAN, KARNA KALIAN KELUARGA KU BANGKRUT KARNA PRIA ITU MEMECAT AYAHKU"Teriak Naya.

Aldy yang geram pun menendang Naya dengan cukup kuat hingga Naya menabrak dinding, Aldy menelfon seseorang dan membawa pergi Naya. Kini hanya tersisa mereka.

"Saya permisi"ucap Lily dan akan beranjak dari sana namun tangannya di tahan oleh Alika.

"Nak maafkan mama, tolong kembali ke rumah ini"ucap Alika menatap sendu putrinya.

"Maaf saya tidak bisa, saya hanya menempati raga gadis ini, saya sudah tenang di sana, tujuan saya ke sini hanya untuk memberitahu kalian bahwa saya bukan pembunuh"ucap Lily dengan nada yang begitu formal.

"Maafkan ayah Lily"ucap Aldy seraya ingin memeluk sang putri namun di tahan oleh sang empu.

"Saya telah memaafkan kalian, bukanya saya tak mau memeluk kalian hati ini sudah mati tidak ada lagi rasa, bohong kalau saya tak merindukan kalian hanya saja saya kecewa dengan kalian, saya pamit Berbahagialah!!" Ucap Lily dan pergi dari sana meninggalkan mereka.

"SAYANG MAAFKAN MAMA HIKS..."Teriak Alika dengan air mata yang mengalir deras.

"Sudah sayang, kita memang pantas mendapatkan kini, karna perlakuan kita harus kehilangan putri kecil kita"ucap Aldy memenangkan sang istri.

"Maafkan papa, papa menyesal"

BERSAMBUNG...

AREALINA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang