3

1.4K 94 0
                                    

"loh hyung?"

"Joon, ada apa kau kemari?" seokjin bertanya dengan raut bingungnya. membuat namjoon memutar bola matanya malas.

"Karena bocah itu yang sedang ku tunggui" dengan acuh namjoon duduk pada sofa di ruangan itu. sedangkan seokjin terkaget-kaget dengan penuturan namjoon. jadi bocah yang di selamatkan namjoon adalah yoongi bocah menggemaskan ini.

"Kasian sekali bocah menggemaskan sepertinya diselamatkan oleh manusia sepertimu" gumam seokjin tapi masih terdengar oleh namjoon.

"Sudahlah hyung, biarkan dia istirahat. Bukankah kau masih ada pasien?" namjoon berucap jengah, dan di balas dengusan kesal oleh seokjin.

"Baiklah, jangan terlalu datar padanya. Awas saja jika dia ketakutan aku akan mematahkan tanganmu itu" seokjin berucap dengan tegas, lalu pandangannya ia alihkan pada bocah mungil dihadapannya yang kini tengah menunduk kembali saat pintu terbuka tadi.

Seokjin menyentuh dagu yoongi untuk diangkat agar menatapnya.

"Hei...nanti aku akan kembali kesini lagi oke, dan kau sebaiknya istirahat biar sakit nya menghilang" dengan lembut seokjin berkata dan membantu membaringkan tubuh kurus yoongi.

Setelah dirasa nyaman, ia melangkah kan tungkainya menuju pemuda yang tengah menyeruput kopi di sofa ujung ruangan itu.

"Ingat joon, kau harus hati-hati dalam nada bicaramu. sepertinya dia mengalami trauma" mendengar nada serius seokjin membuat namjoon mengangguk.

"Iya hyung, aku akan usahakan"

Seokjin mengangguk, lalu melangkah untuk keluar. Namun terhenti seketika dan kembali menoleh

"Dan kau juga harus menjelaskan semuanya kepadaku joon-ah" setelah mengatakan itu seokjin pun pergi sedangkan namjoon hanya berdecak

"Ck...dasar kepo"






















Pada pukul 3 sore, lenguhan samar terdengar diruangan serba putih itu dan membuat satu-satunya pria dewasa disana menghentikan ketikan  pada laptopnya dan menoleh pada ranjang di depannya.

"Sudah bangun rupanya" gumamnya, lantas mendekat pada ranjang

"Bagaimana keadaanmu, kid?" mendengar pertanyaan bernada datar itu membuat bocah itu sedikit gemetar tapi berusaha untuk menjawab karena pria dewasa disampingnya ini adalah orang yang menyelamatkannya.

"Ba..baik tu..tuan" mendengar jawaban takut-takut itu membuat namjoon menghela nafas. ah dirinya lupa pesan seokjin tadi.

"Syukurlah, boleh aku tau siapa namamu, kid?" kali ini ia mencoba bertanya dengan nada yang agak halus namun tetap saja ada aksen datar dan dinginya.

Bocah dihadapannya mengangguk lalu menjawab dengan suara kecil nya.

"Yoongi, min yoongi tu..an" mendengar yoongi yang memanggil dirinya tuan membuat namjoon mendengus

"Jangan panggil aku tuan, karena aku bukan tuanmu" mendengar nada tidak suka dari pria disampingnya membuat yoongi gelisah

"Lantas aku..harus memanggilmu ap...apa? yoongi bertanya dengan gugup.

"Apa saja, asal jangan tuan"

setelah mengatakan itu keadaan menjadi hening. keduanya sama-sama bungkam. yang satu terlalu takut dan satunya lagi irit bicara.




Namun keadaan itu tak berselang lama, karena terbukanya pintu dan terlihatlah pria berbahu lebar sambil membawa sekantong makanan.

"Lihat aku membawa makanan untuk kalian" ucapnya sambil mengangkat sekantong kresek nya keatas.
Lantas mendekat untuk menaruh makanannya pada meja di samping ranjang.

"Cha... yoongi-ah, kau harus makan. biar kau bertenaga, dan kau namjoon makanlah. aku tau kau belum makan karena berkutat dengan berkas-berkas itu" namjoon yang di sebut hanya mengangguk kemudian membawa makanan bagiannya ke sofa.

"Biar aku suapi ya" seokjin berucap riang, dan membuat yoongi mengangguk.

Ditengah acara makannya, yoongi memberanikan diri untuk menanyakan nama pria dewasa di hadapannya.

"Si..siapa nama usia?" pertanyaan dengan nada kecil itu mengehentikan pergerakan tangan seokjin yang sedang menyendok nasi, kemudian menjawab dengan senang.

"Seokjin, kim seokjin. dan kau bisa memanggilku papa"

UHUK UHUK

suara terbatuk itu membuat seokjin menoleh pada namjoon yang sedang sibuk minum.

"Yak hyung!, apa-apaan panggilan itu" mendengar itu, seokjin hanya memutar bola matanya malas.

"kenapa?kau iri?" seokjin bertanya dengan wajah menyebalkannya, membuat namjoon mendengus

" Ck..Terserah kau saja hyung" lantas dirinya melanjutkan acara makannya tadi yang sempat tertunda karena syok mendengar penuturan seokjin.

Sedangkan seokjin kini sudah kembali menyuapi yoongi dengan semyuman yang senantiasa terpatri di bibirnya.

" Bisa kau panggil aku papa?" pertanyaan itu membuat kunyahan yoongi terhenti, lantas menatap pria dihadapnnya lalu..

"papa..."  begitu halus dan lembut membuat hati seokjin seketika menghangat, lantas menarik yoongi ke dalam pelukannya. membuat yoongi hanya diam merasakan rasa hangat yang menjalar di hati nya.



Sedangkan namjoon yang tadi juga mendengar yoongi mengatakan itu kepada seokjin, membuat perasaan aneh tiba-tiba muncul dari dalam dirinya, namun segera ditepis  olehnya.














Setelah menyelesaikan makannya, seokjin menawarkan permen pada yoongi

"Apa kau mau lolipop yoon?" seokjin bertanya sambil mengelap noda pada ujung bibir yoongi dengan lembut.

yoongi hanya memiringkan kepalanya, lolipop? apa itu? sebelumnya dirinya tidak pernah memakan lolipop? begitulah pikir bocah itu.

Seokjin yang melihat itu, jadi gemas sendiri melihat raut bingung yang ditunjukan yoongi.

"Apa kau tau lolipop" dan dibalas gelengan oleh yoongi, membuat seokjin memandang prihatin pada bocah dihadapannya, seperti apa kira-kira kehidupan yang dialami bocah ini.

"Ini adalah lolipop dan rasanya manis" seokjin menyodorkan lolipop yang sudah di buka pada yoongi.

Setelah menerima makanan yang disebut lolipop itu, yoongi mencoba dengan menjilatnya, setelah lidah itu bersentuhan dengan lolipop itu seketika rasa manis terasa pada alat kecap nya. lantas mengemut lolipop itu dengan mata berbinar membuat seokjin tersenyum.

"Bagaimana enak bukan?" dan di balas dengan anggukan oleh yoongi.

"Terima kasih, papa..."
















Namjoon yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya,  berjanji akan mencari tau asal usul bocah itu dan bagaimana kehidupan sebelumnya..

apagi saat dirinya melihat ketidak tauan dari sorot mata anak itu terhadap lolipop yang notabennya adalah makanan yang lumrah dimakan anak-anak membuat dirinya miris dengan nasib bocah itu.

'Kehidupan apa yang selama ini kau jalani min yoongi' Namjoon



























HOLLA
Janlupa Voment
TBC.

DADDY ( NAMGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang