41

740 53 7
                                    

"Apa kau ada masalah joon?" tanya hoseok saat melihat namjoon yang sedari tadi menghirup nikotinnya dalam diam. Biasanya pria itu tak seperti ini, suasana namjoon begitu berbeda menurut hoseok.

Sekarang mereka sedang ditaman ruma sakit, setelah tadi pria berdimpel itu keluar dari ruangan yoongi.

"Tidak ada, aku hanya ingin menenangkan diriku." jawabnya seraya menghembuskan asap rokoknya perlahan.

Hoseok hanya mengangguk, lalu menyilangkan kedua tangannya didada.

"Bukahkah yoongi seperti ini karenaku?" hoseok menoleh saat namjoon tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang entah bagimana harus ia jawab

"Jika saja, aku tak membawanya dalam kehidupanku...dia tak akan terluka seperti ini kan seok-ah" lanjutnya

"Kau ini bicara apa joon?!, jelas ini bukan kesalahanmu. Kalian bertemu karena tuhan sudah menggariskan nya joon. Dan segala kejadian yang menimpamu dan yoongi itu juga sudah digariskan olehnya joon-ah" ujar hoseok dengan nada tidak sukanya, memandang pada namjoon yang sekarang sedang memandang langit malam itu kosong.

Entahlah, pria berdimpel itu bingung karena fikiran ini muncul tiba-tiba saat tadi ia menemui yoongi-nya. Jika saja yoongi tak bersamanya bukankah bocah itu masih baik-baik saja sekarang? jika saja malam itu ia tak menolong yoongi, bukankah bocah itu tak akan mengalami hal buruk seperti ini?

Lalu menurutmu yoongi akan baik-baik saja jika kau tak menolongnya malam itu? tidak kim namjoon! bocah itu mungkin sudah tiada sekarang karena perbuatan paman nya sendiri. Dasar bodoh!

"Bisakah kau tinggalkan aku sendiri beberapa hari kedepan, aku ingin menenangkan fikiranku" namjoon mulai beranjak sebelum menunggu ucapan hoseok

Hoseok hanya bisa menghela nafas kasar memandang punggung namjoon yang kini sudah menjauh didepan sana.

"Ku harap kau bisa mengatasinya namjoon-ah" gumam hoseok















Seokjin tersenyum sendu saat dirinya membuka pintu kamar ruangan yoongi, melihat mata kucing itu masih tertutup membuat dirinya sedih. Pria itu membuang nafas pelan, lalu melangkah mendekati ranjang pesakitan yoongi dengan sebuah troli yang memang berisi alat-alat medis.

"Selamat pagi, yoonie.." sapa seokjin mengelus surai yoongi lembut

"Tidurmu nyenyak heum?" seokjin bertanya sembari mengganti cairan infus yoongi, lalu memeriksa bagian tubuh yang lainnya. Meskipun ia tau bocah itu taakan membalasnya, tapi seokjin terus mengajak yoongi bicara dan menceritakan apapun yang ia ingin bagikan pada anak manisnya itu.

"Jika nanti yoonie bangun, tolong ceritakan mimpimu pada papa okey?" ujar seokjin mengelusi lengan yoongi pelan

"Papa penasaran apa yang kau mimpikan, hingga kau betah terpejam begitu lama" lanjutnya mengelus pipi pucat yoongi

"Papa pergi dulu ya, nanti jika papa sudah selesai bekerja..papa kesini lagi menemanimu" seokjin mengecup kening yoongi, lalu perlahan mulai berjalan keluar ruangan.



"Eoh seok? kau sudah disini, apa kau tak ada tugas sekarang?" tanya seokjin saat ia keluar dan sudah mendapati hoseok yang sudah menunggu dikursi tunggu

"Sebenarnya ada, tapi aku menyempatkan diri untuk mampir sebentar." jawab hoseok membuat seokjin mengangguk pelan

"Jika kau ingin menjenguk yoongi, tolong pakai APD nya..arrachi?" hoseok mengangguk mengiyakan

"Ngomong-ngomong dimana namjoon? terakhir aku melihatnya kemarin malam"

Hoseok menghela nafas pelan " Itu dia masalahnya hyung, namjoon berfikir jika ia adalah penyebab yoongi seperti ini. Jadi ia takut menyakiti yoongi jika ia melihat keadaannya"

DADDY ( NAMGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang