25

890 58 1
                                    

"Yak! apa yang kau lakukan...lepaskan bodoh" ronta namjoon saat seokjin tiba-tiba menjambaknya kencang

"Rasakan! hm..apa yang kau lakukan pada anak manisku kim namjoon! rasakan ini sialan!...apa kau ingin jadi pedofil huh?!" seokjin terus saja menjambak surai hitam namjoon sedangkan tangan satunya sibuk memukuli tubuh besar itu

"Yak! lepaskan dulu, baru aku akan jelaskan..yak! lepas bodoh!" teriak namjoon saat seokjin malah mengencangkan jambakannya, seokjin melangkah cepat lalu mengambil sebuah sapu dan dipukulkannya pada tubuh namjoon sampai pria dewasa itu terus mengumpat karena pukulan seokjin yang membabi buta.

Nafas seokjin memburu, matanya memancar tajam dengan wajah yang memerah memandang pada namjoon yang sekarang sibuk meringis

"Jelaskan!"

Namjoon menoleh, lalu menghela nafas kasar. ia dudukan bokongnya pada sofa, membasahi bibirnya sebentar karena entah kenapa bibirnya tiba-tiba kering

"Ya seperti yang kau lihat, aku juga tidak tau kapan rasa ini muncul...aku hanya mengikuti alurnya saja. entah kenapa aku tak mau ia terluka, tak mau ia menangis, tak mau ia pergi...dan banyak ketakutan lainnya.."

Seokjin diam mendengarkan penjelasan namjoon, membiarkan pria dihadapannya ini menceritakan segalanya padanya

" Awalnya aku tak peduli.tapi semakin kuhiraukan, rasa itu semakin tak terhindarkan."

"Menurutku itu hanya sebatas rasa sayang antara ayah dan anak, seperti yang kau perankan sekarang" ujar seokjin

"Benarkah?tapi kenapa jantungku ikut berdebar saat berada didekatnya? apa itu juga termasuk rasa sayang seorang ayah pada anaknya?"

"A-aku tak tau pasti, tapi tolong untuk jaga sikapmu joon. Jangan sampai kau melakukan hal melebihi batas dan berakhir menyakiti yoongi" pesan seokjin

"Aku tahu" balas namjoon singkat

Seokjin menghela nafas, ia bingung harus senang apa sedih. Ia senang karena akhirnya pria datar itu bisa merasakan benih-benih cinta. tapi ia juga sedih, kenapa harus bocah manis itu yang menjadi jawaban benih cinta pria datar itu. Entahlah..biar waktu yang menjawabnya, ia hanya bisa berharap, yoongi...anak manis itu tak terluka

"Baiklah, aku hanya berpesan saja...jaga dia dengan baik kalau tidak, nih!.." seokjin menunjukkan kepalan tangannya

Namjoon hanya membuang muka, mana takut ia dengan kepalan tangan seperti itu.

"Yasudah, aku pergi dulu." pamit seokjin pulang, tapi ia kedapur sebentar untuk ambil minum karena ia haus setelah mengeluarkan tenaganya menghajar namjoon














"Daddy....apa papa sudah pulang?" tanya yoongi

"Sudah" singkatnya

"Yah...padahal yoongie ingin bermain, dan tunjuk tunjuk gambar yoongie.." lesunya

"Untuk apa kasih tunjuk ke dia? sini tunjukan saja padaku!" ujar namjoon

"Tidak mau ah, ini gambar yoongie buat buat untuk papa...bukan untuk daddy.." seru yoongi, mendekap buku gambarnya erat

"Cih...pasti gambarnya juga jelek"

"Biarkan saja, daddy juga belum tentu bisa membuatnya..." balas yoongi melenggang pergi masuk lagi kedalam kamar

"Dasar bocah!"












Paginya, yoongi menangis karena ingin ikut pergi ke jepang bersama namjoon. Tapi sang daddy tak mengizinkannya,  bukannya tidak ingin membawa..tapi kali ini ia harus pergi jepang

"Mau ikut hiks...yoongie mau ikut daddy.." isaknya

"Tidak bisa, kau tunggu saja disini dengan papamu heum..." lembut namjoon berusaha membujuk

"Hiks..tidak mau, yoongie mau ikut hiks..ikut daddy..." mengeratkan pelukannya pada leher namjoon dengan kepala menggeleng brutal

Namjoon menghela nafas kasar, harus bagaimana lagi membujuknya. Bukannya ia tidak mau membawa, tapi ia takut yoongi akan kesepian disana, mengingat dirinya ke jepang untuk mengurus masalah pekerjaan berarti akan sering meninggalkannya disana.

"Kalau ikut, nanti kau sendirian disana...kau mau heum?"

"Tak apa apa, asal yoongie hiks ikut ikut daddy..." jawabnya tanpa melonggarkan sedikitpun pelukannya

"Tapi aku yang tidak tega kepadamu, sudah disini saja ya bersama papamu.." namjoon kembali membujuk dengan mencoba melepas lengan kecil itu dari lehernya karena seokjin sudah datang di kediamannya

Seokjin menghela nafas kasar, saat melihat namjoon yang sibuk membujuk yoongi.

"Masih tidak mau?" tanya seokjin, dan namjoon mengangguk mengiyakan

Seokjin berjalan mendekat, lalu mengusap punggung bergetar itu pelan

"Sayang, ikut papa ya...daddymu ingin bekerja." bujuknya

"Tidak hiks...mau ikut daddy" jawab yoongi menyembunyikan wajahnya diceruk leher namjoon

"Bukannya yoongi ingin bermain bersama papa kemarin heum? jadi ayo bermain sekarang, oh! apa yoongi ingin ikut papa kerumah sakit? nanti yoongi bisa periksa-periksa disana..bagaimana? kedengaran seru bukan?" bujuknya lagi

Kali ini yoongi diam, tak merespon apapun. Pikirannya sedang betarung, ia ingin ikut daddy nya...tapi juga tergiur oleh ajakan sang papa.

Yoongi menoleh pada seokjin, lalu mengulurkan kedua tangannya..seokjin tersenyum dan dengan segera membawa yoongi dalam gendongannya.

Namjoon bernafas lega, ia menatap yoongi yang sekarang sudah bersandar di bahu seokjin menatap dirinya dengan sendu dengan wajah basah oleh air mata

"Baiklah, aku pergi sekarang.." pamitnya, seokjin mengangguk tapi berbeda lagi dengan yoongi yang memalingkan wajahnya..ia tidak mau semakin sedih melihat daddy pergi

Namjoon yang melihat itu mendekat, lalu mengelus pipi basah itu lembut

"Daddy janji akan pulang cepat, baby..." lembutnya

Cup

"Tunggulah, hanya sebentar.." lanjutnya setelah mengecup dahi yoongi dengan sayang

Yoongi mengangguk pelan, lalu membiarkan sang daddy pergi memasuki mobilnya. Dan saat itu juga satu tetes air mata turun dengan gumaman lirih dari mulut kecilnya

"Daddy...kajima.."



Seokjin menusap air mata itu, lalu membawa yoongi masuk kedalam mobilnya. Didalam mobil suasana begitu senyap hanya deru mesin mobil yang terdengar, biasanya bocah itu akan berbicara tapi sekarang mulut kecil itu begitu tertutup rapat

"Apa yoongi ingin es krim?" tanya seokjin berusaha mengajak yoongi bicara agar tidak sedih lagi

"Tidak mau papa.." jawabnya pelan

"Lalu ingin apa heum? bilang sama papa.."

"Ingin daddy..." lirihnya, membuat seokjin terdiam

"Tidak bisa sayang, daddymu sedang ada pekerjaan diluar negeri. Tunggu satu minggu lagi ya, jika yoongi rindu kan bisa vidio call.." balas seokjin mengusap surai hitam itu lembut

Yoongi tak menjawab, ia hanya diam memandang lurus keluar jendela. entahlah, bocah itu tidak tau kenapa dirinya seperti ini, yang ia tahu...hanya dirinya tak ingin berjauhan dengan sang daddy.

Seokjin yang melihat yoongi diam seperti itu jadi sedih, ia tidak ingin anak manisnya jadi sedih dan murung seperti ini. ia berjanji akan membuat wajah ceria itu hadir lagi di anak manisnya apapun caranya, meski ia harus bertingkah aneh sekalipun.













Haiiiiiiiiiiii
Gimana chap nya?
Vote ya yeorobun
Komen juga dungs
Next Chap?
TBC.

DADDY ( NAMGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang