32

789 50 3
                                    

"Eungh....daddy? daddy kemana?" gumamnya saat ia bangun dan tak melihat sang daddy disampingnya. mengusak matanya sekilas, bocah itu lalu menuruni ranjang dan keluar kamar untuk mencari namjoon

"Daddy! daddy dimana?!" teriaknya namun tak ada sautan, membuat mata kecil itu berkaca-kaca.

"Ugh, tidak ada. daddy tinggal tinggal yoongie lagi.." sedihnya duduk disofa ruang tengah, dengan bibir melengkung kebawah dan juga mata yang berkaca-kaca

"Hiks..daddy" akhirnya menangis sudah bocah itu, menatap sekeliling rumah yang begitu sepi dan itu membuatnya takut. jadi ia memutuskan untuk pergi keluar rumah, dan menunggu sang daddy di luar

"Hiks..daddy kemana? yoongie takut hiks.." isaknya melirik kanan kirinya, tangannya meremas ujung piyama nya erat.

Dan tangisnya semakin pecah kala netra kucingnya melihat sang daddy turun dari mobil, dan membuatnya berlari menghampiri




Namjoon yang baru saja turun, harus dikagetkan karena sebuah pelukan erat di belakangnya. ia menoleh kebelakang, dan ternyata itu si mungil.

"Kenapa menangis heum?" namjoon berbalik dan membawa yoongi dalam gendongannya

"Daddy kemana? yoongie cari cari tidak ada hiks...yoongie takut" jawabnya menyembunyikan wajahnya diceruk leher namjoon

"Maaf, tadi daddy ke supermarket sebentar baby..." ujar namjoon sembari melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah

"Kenapa daddy tidak membangunkan yoongie?, yoongie kan juga ingin ikut" rengut simungil kesal

"Daddy kan tidak tega membangunkanmu sayang. sudah ya, sekarang kau harus mandi, lalu kita sarapan..." namjoon menurunkan tubuh mungil yoongi perlahan, dan bocah itu segera meluncur masuk kamar untuk mandi. Sedangkan pria dewasa itu pergi ke dapur untuk memasak, ah tidak lebih tepatnya hanya menghangatkan saja di microwave.




Sekitar 20 menit munculah simungil dengan baju kebesarannya, ia duduk dikursi dengan kaki yang diayunkan karena menunggu sang daddy menyiapkan sarapannya, ugh...menggemaskan.

"Makanlah..." namjoon menyodorkan sepiring sosis lengkap dengan cocolannya

"Thank you daddy..." ucap simungil tersenyum manis, dan namjoon hanya mengangguk lalu mulai memakan sarapannya

Yoongi mulai menusuk satu potong sosis, namun entah kenapa sangat susah karena sosis itu selalu menggelinding, dan itu membuat dirinya kesal

"Ish...kenapa susah sekali, Fuck!"

Namjoon sukses menoleh cepat saat mendengar omongan yoongi, sedangkan bocah itu hanya fokus pada sosis nya tidak memperdulikan ucapannya yang membuat orang dewasa disana kaget bukan main.

"Apa yang kau katakan bocah?"

Yoongi menoleh "Ini sosisnya susah ditusuk daddy..." kesalnya

"Bukan bukan itu, tapi kata terakhirmu"

Bocah itu memiringkan kepalanya berfikir, lalu menjawab dengan polosnya

"Fuck?"

"Kenapa kau mengatakan itu?" tanya namjoon

"Karena yoongie kesal" jawabnya lugu

"Dari siapa kau belajar?"

"Dari hyung-deul, kemarin saat bermain lego. Mereka selalu saja mengucapkan Fuck, terus juga ada sial, dan eum...shit?" jelasnya agak tak yakin

"Lalu kenapa kau menurutinya huh? itu kata-kata tidak baik dan hanya dipakai oleh badboy saja.." heran namjoon sekaligus gemas dengan kepolosan yoongi

DADDY ( NAMGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang