37

690 59 10
                                    

Badan mungil itu menegang, terkejut karena tembakan dan syok ketika darah memuncrat mengenai wajah putihnya. Bibir pucatnya bergetar, dengan pupil mata yang membesar.

"A-andwe...nuna" lirihnya melihat tubuh seorang maid yang beberapa detik lalu memegang tangan kecilnya, sekarang sudah tersungkur tak bernyawa dengan luka tembak dikepala.

Bocah itu menangis dan berteriak, kepalanya menggeleng seolah kejadian yang baru saja ia lihat hanyalah mimpi tidurnya. Nafasnya mulai berat, karena sungguh ini adalah situasi terburuk yang pernah ia alami, dan ini mengerikan.

Ia berbalik kebelakang, ketika suara berat dan dingin itu terdengar. kaki mungilnya perlahan mundur kala melihat woobin yang sedang menyeringai dengan sebuah pistol ditangan kanannya.

Tubuh mungil itu kembali berbalik dan berusaha berlari diantara kaki gemetarnya, berusaha lari keluar dari mansion menyeramkan ini. ini seperti deja vu, dimana ia dikejar oleh orang-orang jahat dan menyeramkan. dan akan kah tuhan membantunya kali ini?

Sepertinya tidak, karena setelahnya....

Dor

Tubuh kecil itu tersungkur dengan raungan kesakitan yang begitu pilu. Yoongi terduduk melihat cairan merah pekat yang begitu banyak keluar dari betisnya.

"Sa-sakith..hiks...daddy...." bisiknya disela kesakitan yang begitu mendera kakinya. bahkan kini kaki kirinya mati rasa, kenapa tuhan tak membantunya kali ini?

"Bukankah sudah kubilang jangan lari dari ku bocah!" woobin mendekat membuat yoongi berteriak mengusir pria itu untuk pergi

"P-PERGI! JA-JANGAN MENDEKAT! HIKS...."

"Kau sekarang milikku min yoongi!, jadi jangan pernah berfikir untuk pergi dariku.." ujar nya lagi, kini ia berjongkok menekan luka tembak itu membuat raungan kesakitan bocah itu kembali menggema

" Jika kau tak ingin seperti ini, maka turuti perintahku!. dan....bukankah wanita itu kau yang membunuhnya.."

Yoongi menggeleng, ia bukan pembunuh.

"Benar, kau yang membunuhnya manis. jika saja kau tak meminta bantuan kabur darinya. Bukankah wanita itu masih hidup sekarang? ah...jika daddy mu mendengar ini, pasti dia akan membencimu.."

Yoongi terdiam, benarkah ini karenanya?

Woobin tersenyum miring melihat yoongi yang terdiam dengan pandangan kosongnya, dan kesempatan itu ia gunakan untuk menyuntikan sebuah cairan pada leher putih itu seraya membisikan 'kau pembunuh' berkali-kali sampai mata itu perlahan terpejam menyembunyikan binar sendunya.

"Bawa dia ketempat biasa.." ujar nya dingin pada dua bodyguard disana

"Baik master!"







Sekitar pukul setengah 2 pagi, mobil namjoon dan yang lainnya sampai di sebuah kawasan sepi yang menjadi pusat suara tembakan tadi. mereka mempersiapkan senjata yang ada, untuk berjaga jika saja ada yang tiba-tiba menyerang mereka.

Mereka berajalan dengan pandangan awas, sampai manik mereka membulat saat melihat sebuah bagunan mewah disana.

"Ige mwoya? bagunan mewah ditengah hutan? wah pasti pemiliknya kaya raya.." kaget taehyung

"Tapi, kenapa dijaga ketat sekali?" sahut jungkook

"Wajar saja, ini kan rumah orang kaya.." jawab jimin

"Aku merasakan hal aneh disini.." gumam hoseok

"Apa maksudmu, hyung?" bingung jungkook yang berdiri disamping hoseok

DADDY ( NAMGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang