Hari ini tepat pada hari Jumat pukul 18:00, mereka menjalankan rencana yang mereka sudah susun dengan matang selama 2 hari. Sesuai clue yang mereka dapat pada buku tua itu, mereka sekarang sudah berada di dekat sungai yang di sampingnya terdapat dua pohon besar.
"Kita mulai sekarang, jangan lengah, rencana kita tidak boleh ada yang tau" Irene mengintruksi teman-temannya.
"Sesuai petunjuk yang kita temui, jam-jam portal itu dulu terlihat sekitar jam 6 sore sampai tengah malam, kita masih punya banyak waktu jadi tidak perlu terburu-buru" ucapan Wendy setelahnya.
"Ayo mencar sesuatu yang udah kita bagi"
Mereka membagi menjadi 2 kelompok agar portal itu dapat mereka temukan dengan cepat. Wendy dan Seulgi menjadi satu tim sisanya Irene Joy dan Yeri pada tim lain.
Sesuai rencana yang mereka susun, mereka melakukan apa yang mereka buat, mereka seperti sekelompok orang yang sedang menjalankan misi yang terkesan tidak mungkin untuk diselesaikan.
Menelusuri setiap tempatnya, mengikuti arus air sungai, mencari di semak-semak, belakang pepohonan, di sekumpulan bebatuan besar, bahkan di atas pohon. Kalau yang di atas pohon sih kerjaannya si Wendy, entah gimana bisa dia naik keatas pohon mana Yeri makin nyemangatin temennya yang satu ini buat manjat pohon.
Ada sekitar 30 menit mereka sudah berkeliling taman dan sungai itu namun tidak menemukan hasil apapun. Hari sudah mulai gelap, untung saja mereka membawa lentera sebagai penerang.
"Gi menurut lo portal itu beneran ada?"
"Awalnya gue ga percaya, tapi bukti-buktinya udah banyak di rumah kita, juga cerita yang kita dengar waktu kecil"
"Kita nemuin banyak petunjuk, tapi petunjuk dimana portal itu ada samasekali gak ada disebutkan, aneh gak sih menurut lo?"
"Menurut gue para leluhur kita sembunyi'in sesuatu" Irene yang mendengar obrolan dua temannya, menjawab.
"Sesuatu?"
"Iya, coba deh kalian pikirin, portal yang sebelumnya ada tiba-tiba hilang tanpa diketahui, orang-orang bahkan gatau gimana wujud portal itu, seperti disembunyikan sama seseorang tapi kita gatau siapa"
Mereka yang mendengar setuju, ini sulit ada banyak teka-teki tersirat yang harus mereka pecahkan untuk menemukan sebuah petunjuk atau jawabannya.
Wendy yang kelelahan memilih untuk beristirahat sebentar, duduk di atas bebatuan besar yang biasa ia jadikan sandaran jika kesana. Dia memejamkan mata nya, namun kemudian .....
tukkk
"Aww, siapa sih yang lempar batu kerikil ke gue?" Tanyanya kesal.
"Dari tadi kita cuma diem, emang kenapa?" Joy yang sedari tadi diam, heran melihat temannya yang mengaduh kesakitan.
"Ada yang ngelempar gue pakai batu"
tukkk
Lagi, seseorang kembali melempar batu, namun kali ini yang kena adalah Yeri.
"Anjir siapa yang lempar sih"
"Kayaknya dari belakang gue deh, soalnya tadi kerasa nya dari belakang"
Secara bersamaan, kelimanya menoleh kebelakang Wendy. Tunggu apa yang mereka lihat? Kenapa tiba-tiba ada, bukankah tadi hanya pohon besar biasa disekitar sana yang mereka lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Island | Red Velvet & Aespa ft. 00 Line
FantasiWendy melihat pintu kayu dibalik tumbuhan bunga kertas yang merambat dan menyamakannya dengan gambar yang ada di buku milik Irene "pintu ini sama persis dengan yang ada di buku kakek mu" -Wendy