Sunwoo dan Jungmo berlari tak tentu arah, akar itu sangat cepat hingga membuat mereka kehilangan jejak temannya. Tak lama mereka bertemu dengan teman mereka yang lain.
"JENO ERIC!!"
Yang merasa terpanggil menoleh mendapati dua pemuda berlari kearah nya.
"Hahh hah... Y-yangyang, huhh dibawa kabur" dengan napas tak beraturan Sunwoo berusaha menjelaskan yang terjadi.
Mereka berdua sudah kehabisan energi, mereka perlu beristirahat jika tidak ingin kekuatan yang mereka punya lemah.
"Kalian inget gak kearah mana?" Eric berusaha tenang agar suasana tidak semakin memburuk.
"Kita gatau, kita kehilangan jejak akar nya"
"Akar? Yang bener lo Mo?" Yoonbin yang berdiri tak jauh dari mereka bertanya tentang apa yang ia dengar.
"Mau lo percaya atau nggak, yang jelas emang itu, gede banget"
"Kalau lo kena senggol secuil aja kayaknya jatuh Bin"
Dengan muka tanpa ekspresinya ia berkata "Udah, mending kita cari lagi" ia jalan mendahului teman-temannya.
Disisi lain Wendy bersama dengan Renjun, Minjeong, Felix, Jihoon, Chani dan Aeri sedang mencari petunjuk untuk mengetahui keberadaan Yangyang.
"Itu bocah emang ngapain dah, bisa-bisanya hilang" ucap Renjun heran.
"Mogu"
"Kenapa Ri?"
"Yangyang hilang kemana?"
"Ditarik akar pohon"
"HAH!" serentak mereka semua kaget mendengarnya.
"Dah gue yakin kalian gak percaya, tapi emang bener, tanya aja Sunwoo"
"Gue lebih gak yakin kalau nanyanya ke Sunwoo si Mo" -Chani
Renjun dan Minjeong mencari didekat semak-semak dan melihat sebuah pohon yang bentuk sedikit hmm aneh.
"Kak Ren" panggil Minjeong.
"Ya?"
"Lihat deh kak, pohonnya aneh"
"Pohon shamming kamu dik" sahut Junkyu dari belakang.
"Ih nggak tau, emang bentuknya aja aneh, lihat tuh daunnya warna emas"
"Mana ada warna daunnya em- LAH KOK JADI EMAS?"
Sesaat setelah Minjeong berbicara, keseluruhan pohon tersebut berubah menjadi warna emas. Cahaya matahari yang sangat cerah bersinar di celah-celah daun, pandang mereka sedikit kabur dan setelahnya
"Apa yang kalian lakukan disini?"
Semakin terkejut dengan yang baru saja mereka dengar, pohon itu berbicara kepada mereka.
"Pohon apa ni, kok bisa bicara"
"Jun asal lo lupa, lo itu peri harusnya ga heran kalau lo bisa komunikasi sama tumbuhan" -Felix
"Ohiya juga"
"Kenapa yang lain bisa denger suara kamu juga?""Aku diberikan kekuatan oleh Ibu Pertiwi untuk bisa berbicara kepada makhluk hidup lainnya seperti kalian karena suatu hal"
"Tentang?" -Jihoon
"Maaf aku tidak bisa memberitahu kalian"
"Pelit" ucap Jihoon pelan.
"Apa yang membuat kalian kemari, hutan ini berbahaya"
"Tujuan kami untuk mencari seseorang yang ada di ramalan buku ini dan juga mencari teman kami yang hilang" ucap Wendy, ia menunjukkan sebuah buku yang sebelumnya dibawa oleh Irene.
Pohon itu diam setelah melihat buku itu. Dia mengetahui nya, namun dia tak akan memberitahu apapun kepada mereka tentang ramalan ini.
"Dari mana kamu mendapatkan buku itu Wendy?"
"Kok dia tau namanya Kak Wendy?" tanya Junkyu ke Renjun.
"Mana gue tau"
Wendy sedikit gugup saat menjawab, entah darimana pohon itu tau namanya "B-buku ini dari kakek teman saya"
"Si tua bangka itu benar-benar ingin mengorbankan cucunya demi kepuasan sendiri" batin pohon tersebut.
"Baik sekarang aku tau maksud utama tujuan mu kemarin, bawa lah buah, daun serta air dari pohon ku ini, ini akan membantu kalian selama perjalanan dan segera pergi dari hutan ini"
Dengan sedikit kekhawatiran yang muncul di hati nya Wendy menjawab "Apa maksud mu? Aku tidak mengerti"
"Lakukan saja apa yang aku katakan barusan"
Pohon itu menggerakkan sedikit badannya agar mereka mudah mengambil buah dan daun tersebut. Saat semuanya sudah dimasukkan kedalam tas, mereka semua berpamitan kepada pohon itu.
"Jika kalian ingin menemukan teman kalian, ikutilah akar besar ini, namun kalian harus ingat satu hal"
"Jangan pernah menoleh kebelakang sebelum kalian keluar dari hutan ini"Tanah disekitar mulai bergetar keras, akar-akar pohon besar mulai muncul kepermukaan, dengan keseimbangan yang sudah tidak stabil mereka berusaha bertahan agar tidak masuk kedalam tanah akibat getaran tersebut. Kemudian pohon itu kembali seperti sebelumnya, sebuah pohon hutan biasa.
Dengan segera Wendy memberi perintah kepada adik-adiknya, area ini sudah tidak aman "Cepat kalian panggil semua teman kalian dan bawa mereka pergi dari sini"
"Seulgi, Joy, Yeri cepat ikutin akar besar itu" ucap Irene yang melihat pergerakan cepat dari akar tersebut.
Mereka pun segera berlari mengikuti akar tersebut, meninggalkan anak-anak lain yang masih berdebat.
"WAAA GEMPAAA" -Hwall
"BUNDA" -Sanha
"Eh anjing jangan narik-narik" -Hyunjin
"Aduh bacot banget lo ikut aja" -Renjun
"KAKI GUE SAKIT WOI JUNKYU " teriak Sanha yang tersandung akibat Junkyu tidak sengaja menabraknya.
"MAAF SAN GUE PANIK" kemudian ia berlari untuk menarik Yoshi.
"BISA JELASIN DULU GAK INI KENAPA" sahut Jaemin.
Sambil berlari Felix berkata "KITA DISURUH IKUTIN AKAR BESAR ITU DAN KELUAR DARI SINI"
"TERUS YANGYANG GIMANA"
"YA INI SAMBILAN NYARI" teriak Jihoon yang sedikit kesal.
"ADUH CEPETAN KITA UDAH DITINGGAL ITU" -Aeri
"ADUH CAPEK" -Woobin
"NGELUH MULU LO" -Jungmo
Minjeong celingak-celinguk mencari, setelah bertemu Minjeong langsung menarik Lia dan Ningning disusul yang lain.
"Eh eh kenapa Min" Lia terkejut karena tiba-tiba ditarik.
"Tadi kita disuruh ikutin akar itu kak Lia"
Shuhua membantu Nancy dan Chaewon berlari, mereka tertinggal dibelakang dengan tanah yang sudah mulai terbuka lebar membentuk lubang besar.
"Lo berdua masih kuat lari kan?"
"Masih, lebih cepet larinya Shua" -Nancy
Pada akhirnya mereka berhasil keluar dari hutan tersebut, sebenarnya hutan tersebut adalah hutan terlarang karena bekas peperangan. Jika kalian beruntung kalian berhasil keluar, jika tidak maka akan selamanya kalian terjebak disana.
"Ini semakin seru"
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Island | Red Velvet & Aespa ft. 00 Line
FantasyWendy melihat pintu kayu dibalik tumbuhan bunga kertas yang merambat dan menyamakannya dengan gambar yang ada di buku milik Irene "pintu ini sama persis dengan yang ada di buku kakek mu" -Wendy