4. Ancient library

38 5 0
                                    

Malam sudah tiba dan ini waktunya untuk beristirahat, mereka tidur disalah satu kamar kosong yaitu kamar tamu, tidur dalam satu ruangan tidak menjadi masalah bagi mereka, karena kerap kali menginap dirumah masing-masing. Tidur beralaskan kasur tipis namun empuk, menikmati sejuknya angin dari jendela yang masih terbuka.

Setelah selesai bersiap, mereka memutuskan untuk tidur sekarang, semuanya sudah berada di kasur, menyelimuti badan dari dinginnya malam, dan kemudian menutup mata mereka dengan nyaman. Hanya saja ada satu dari mereka masih terjaga, dia Wendy.

Wendy sedari tadi tidak henti-henti memikirkan perkataan yang lebih muda, apa maksudnya, kenapa dia mengatakan bahwa dalam buku tersebut terdapat foto dirinya di halaman terakhir? Seperti sekarang Ratu. Sepengetahuannya, keluarga sama sekali tidak berasal dari keturunan Kerajaan, bagaimana bisa, dia bahkan tidak pernah memakai mahkota seperti yang dijelaskan Karina tadi siang.

Sibuk dalam lamunannya, dirinya dikejutkan oleh Seulgi yang terbangun karna merasakan pergerakan Wendy disampingnya.

"Lo kenapa belum tidur? Besok kita bakal pergi ke perpustakaan pagi-pagi kalau lo lupa"

Wendy menatap kearah sang Bulan Purnama sebari menjawab "Gue masih kepikiran sama yang diomongin Karina itu"

"Soal foto lo?"

"Iya"

"Gue juga awalnya kaget, tapi mungkin emang udah takdir kita bakalan disini buat bantu mereka, lihat aja kejadian dulu dan sekarang, kita tinggal di Desa yang dulunya penuh misteri bahkan sampai sekarang, leluhur dan keluarga kita punya peninggalan dari dunia luar yang bukan dari tempat kita tinggal"

Seulgi dengan bicara dengan lembut, ia tau temannya itu pasti akan berasa terbebani dengan ini.

"Kita ga mungkin punya semua itu kalau leluhur kita gak rahasiain suatu hal, gue tau lo takut dan merasa terbebani, tapi lo gak sendirian, ada gue, temen-temen lo, bahkan anak-anak itu, jadi selagi kita bareng-bareng semua bakal aman, kita gak boleh mencar"

Wendy berpikir, benar apa yang Seulgi katakan, jika dia, sendiri dia tidak akan bisa melakukan apapun karna sehebat-hebatnya seseorang, mereka akan membutuhkan minimal 1 orang untuk bersamanya.

"Udah mending sekarang lo tidur, muka lo udah kayak orang banyak hutang, banyak pikiran"

"Sialan"

Seulgi terkekeh dan setelahnya kembali memakai selimut nya untuk kembali tidur. Wendy pun sama, ia menarik selimutnya hingga menutupi dada dan memakai eye mask sleep cover, katanya sih biar tidurnya lebih nyenyak, terus dia berdoa sebelum tidur biar mimpinya nanti gak suram-suram banget kayak kisah cinta nya (canda).

"Gue cuma berharap, diakhir nanti apa yang gue pikirin gak bakalan terjadi" Wendy membatin dalam posisi nya yang hampir tertidur.

Pada malam Bulan Purnama yang sepi dan tenang, semuanya tidur dengan aman hanya memikirkan apa yang akan mereka lakukan besok.


































































Pagi hari segera tiba, sang Surya mulai menampakkan diri nya. Sembari menunggu sarapan yang di buat oleh Irene dan Seulgi, mereka menikmati sunrise di teras rumah.

"Selamat pagi dunia tipu-tipu" Yeri berseru sembari meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku, tidurnya nyenyak sekali kemarin malam.

"Ribut banget lo pagi-pagi buta" Joy yang sering mendengar Yeri berteriak seperti itu menyahut, gini nih kalau punya tetangga yang penghuni nya macem Yeri.

Psycho Island | Red Velvet & Aespa ft. 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang