18. Pertemuan orang baru dan si kembar

34 5 0
                                    

Yeji langsung berlari memeluk kakaknya, ia sangat rindu dengannya, Bangchan yang lebih dahulu diculik oleh raja itu barulah Yeji dan teman-temannya, namun Yeji sama sekali tidak tau bahwa kakaknya ini dijadikan budak oleh sang raja.

Bangchan menyuruh yang lainnya untuk duduk di sofa yang sudah disediakan, setelah kejadian Yeji tadi mereka menghilangkan pikirin buruk terhadap mereka, hanya saja mereka tetap waspada terhadap sekitar.

"Jadi kalian yang tadi bawa paksa kami semua kemari?" Tanya Irene selaku yang tertua diantara yang lainnya.

"Hanya itu satu-satunya cara supaya bisa membawa kalian ketempat ini, maafkan kami" Winwin

"Ah tidak apa, hanya saja tadi kami khawatir dan terkejut dengan kejadian yang tiba-tiba ini"

Hening beberapa saat, Yeji yang berada di dekat Bangchan langsung bertanya "Kenapa kita dibawa kesini? Ada hal penting yang mau dibicarakan?"

Semuanya memfokuskan pandangan pada keenam orang dihadapan mereka untuk meminta penjelasan dari pertanyaan yang dilontarkan oleh Yeji barusan.

"Sebenarnya kita buat ini juga mendadak, jadi semoga kalian ngerti apa tujuan kita nemuin kalian sampai nekat buat jebakan kayak gini" Junhoe mewakili diawal percakapan.

"Tolong jangan berpikir yang aneh atau langsung ngeluarin senjata waktu kita bilang hal yang sebenarnya" sambung Younghoon.

"Emang apa, sampai bilang kita bakal ngeluarin senjata?" -Soobin

Melihat yang lain diam dan wajah orang-orang didepannya sudah penasaran, jadi Minghao langsung saja berbicara "Kita anak buahnya di raja itu"

"HAHHH"

Jihoon, Hyunjae, Jeno, Bomin, dan Baejin refleks mengeluarkan senjata mereka, namun ditahan oleh Bangchan.

"Eh eh ehh, santai dong kids kan udah dibilang tadi jangan ngeluarin senjata, ah elah bocil puber gini amat"

Sunwoo yang mendengar kata 'bocil puber' langsung mendelik pada Bangchan, enak aja mereka dibilang bocil puber.

"Kasih mereka ngejelasin sampai akhir dulu baru kita tanya lebih lanjutnya" Wendy sedikit melerai anak-anak ini agar tidak mengambil keputusan diluar kendali mereka.

"Ayo anak-anak semuanya duduk dengan tenang, yang gak bisa diem gelud ajalah kita" June ini serius gak serius tetep gak ada bedanya.

Seulgi memberi isyarat kepada mereka yang akan menjelaskan. Bangchan menarik nafas sedikit lalu dihembuskan sebelum ia memulai pembicaraan serius ini.

"Jadi awal mula kita bisa jadi anak buah mereka itu karna dulu kita sering main kerumahnya, lebih tepatnya main sama adiknya yang seumuran sama kita, kita ini tipikal yang gak suka banget sama orang jahat dan kami penyayang"

"Waktu itu kami dijebak buat ikut sama dia, dia kasih kita makanan yang ada ramuan yang buat kita gak sadarkan diri selama beberapa saat, saat terbangun kami semua udah ada di satu ruangan yang cukup sepi dan auranya mencekam, kami ngelihat kakak dari teman kami itu duduk di kursi yang lumayan tinggi, itu awal mula kami bisa jadi budak mereka"

"Kok kalian gak ada ngelawan gitu atau coba kabur?" -Jungmo

"Kalian bisa buat jebakan kayak gini buat kita, gak mungkin dong kalau kalian gak bisa keluar dari sana" -Hwall

"Waktu itu kami udah berontak minta dilepaskan dan udah ancang-ancang mau ngeluarin senjata, tapi kita gak bisa lawan dia, senjata kita diambil dulu dan kekuatan kita jadi lemah efek dari ramuannya, dia itu licik, mereka tau kelemahan kita ada dimana" -Eunwoo

"Yang bikin kita selalu nurut sama dia ya karna, ancamannya orang kesayangan kita, mereka bakal dalam bahaya kalau kita gak nurut sama dia, kita diancam, kekuatan dia lebih besar dari kita jadi kita gak bisa apa-apa" -Minghao

Psycho Island | Red Velvet & Aespa ft. 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang