20. Serangan pertama, tanda perang dimulai

20 1 0
                                    

Two months later
































































Singkat cerita tentang kisah mereka yang berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai kejayaan. Selama masa pelatihan yang mereka jalani ada banyak rintangan yang tiba-tiba datang secara berkala, sekitar 1-2 bulan mereka berlatih didampingi bermacam-macam cobaan yang harus dilewati.

Seperti angin badai yang terjadi saat mencoba menyatukan seluruh kekuatan angin, tanah yang hampir terbelah karna kekuatan tanah sangat sulit dikendalikan, air yang dibawa Renjun & Minjeong hampir menyeret salah satu dari mereka karna tidak sengaja membawa arus air kedaratan. Kekuatan para vampir yang melemah karna cincin mereka terbakar dan masih banyak lagi.

Ini dikarenakan mereka sudah lama tidak menyatukan kekuatan, berbulan-bulan mereka dipenjara saat itu dan mereka kehilangan sedikit ilmu yang sudah dipelajari. Ditambah ada 5 orang baru yang lebih kuat dari sekumpulan anak remaja ini, membuat mereka semakin kesulitan mengendalikan kekuatan bila digabungkan. Mereka sudah memikirkannya sejak pelatihan, bahwa suatu saat mereka pasti memerlukan penyatuan bagi yang mempunyai kekuatan sama.

Hari ini mereka memutuskan untuk beristirahat dari pelatihan. Irene, Seulgi, Wendy, Joy, dan Yeri memutuskan untuk membuat makanan yang sangat banyak sebagai apresiasi kepada anak-anak yang kemampuannya semakin meningkat dan hampir mencapai level tertinggi.

Yang lain tentu saja bermain, ada yang tidur, ada juga yang membantu memasak dan menyiapkan peralatan dimeja makan. Mereka santai untuk hari ini, namun tetap berjaga-jaga jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi.

Disela-sela kesibukannya merapikan meja makan, Chaewon mengajak Wendy berbicara.

"Kak Wen"

Wendy menolehkan pandangannya pada Chaewon dengan mimik muka yang mengatakan 'kenapa?'

"Aku nggak tau kakak sadar atau nggak soal ini, tapi setiap kali kak Wen meditasi di batu besar dekat sungai, ada embun putih yang terus disekitar kakak, semakin hari embun nya makin banyak"

Sejenak Wendy berhenti melakukan pergerakan, mengingat bahwa hari pertama ia melakukan meditasi juga seperti itu, apakah selama latihan hal tersebut selalu muncul.

"Kau selalu melihatnya atau hanya beberapa kali?"

"Setiap kali kakak meditasi"
"Tapi aku rasa itu hal baik" lanjut Chaewon dengan senyum manisnya.

"Aku harap begitu"

Keduanya mengakhiri obrolan dan melanjutkan kegiatan mereka kembali yang sebelumnya sempat terhenti.

"Sebenarnya gue juga selalu liat angsa hitam sama angsa putih lewat arus sungai itu setiap kali kak Wendy meditasi" lanjut Chaewon dalam hati, ia ragu untuk memberitahu Wendy tentang angsa itu, ia juga tidak ingin berburuk sangka tentang hewan yang selalu ia lihat disekitar rumah Soobin dulu.




































































Kali ini, sebagian besar dari mereka sudah duduk di taman besar tepat disebelah tempat tinggal mereka selama di hutan. Masih ada beberapa yang pergi dari pekarangan rumah untuk mencari buah segar.

"Jongmo, Yangyang sama Sunwoo belum balik juga?" Tanya Jeno

"Belum" Jawab Eric

Jeno melihat Haechan yang tengah menjahili Renjun, ia tidak sengaja melihat telapak tangan Haechan yang luka.

Psycho Island | Red Velvet & Aespa ft. 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang