Sebelumnya kita sudah melihat bagaimana cara Irene dan Yeri berlatih, kali ini yang kita lihat adalah cara berlatih Seulgi dan Joy.
Di dekat area pintu masuk hutan kecil, Seulgi berjalan sembari mencari hewan yang akan ia ajak bicara. Sebelum memulai misi menjinakkan hewan, ada baiknya ia mengasah kemampuan berbicara dengan hewan terlebih dahulu.
Seulgi sudah hampir memasuki area dalam hutan namun tak satupun ia melihat ada hewan disana.
"Kenapa gak ada hewan sama sekali ya, mereka tau kah gue bakalan ngetes mereka"
Setelah berkata seperti itu, sinar cahaya yang menerangi Seulgi tampak hilang sekejap, ia menoleh keatas mendapati burung elang yang sedang terbang mengelilingi nya di atas sana.
Berhasil mendapat perhatian dari Seulgi, elang itu mendarat disampingnya. Wajahnya terlihat bingung, sedari tadi ia mencari hewan namun tidak bertemu, tapi elang ini malah datang sendiri padanya, tau begitu dia tidak akan masuk kedalam hutan.
"Hi, hmm setau ku elang tidak sebesar ini, apa kau elang raksasa? Sepertinya aku bisa naik di atas punggung mu"
Seulgi terkejut melihat ukuran elang dihadapannya ini, ukurannya seperti 4 kali lipat atau mungkin lebih dari ukuran elang pada umumnya. Jika benar elang ini adalah elang raksasa, maka Seulgi akan menggunakannya sebagai latihannya.
"Aku adalah elang dari negeri timur, aku tinggal disebuah perbukitan, aku kemari dengan maksud ingin membantu mu"
Ah begitu rupanya, ternyata hewan untuknya juga sudah disiapkan, harusnya tadi dia benar-benar tidak masuk ke dalam hutan jika tau akan seperti ini, membuat kaki lelah saja.
"Sepertinya aku harus berbicara dengan sopan pada mu, apa kau punya nama?"
Elang itu diam beberapa saat sebelum menjawab "Nama ku Aerohawk, kau bisa memanggil ku Aero"
"Baiklah Aero, aku Seulgi bebas saja ingin memanggilku siapa, aku ingin kita berteman"
"Aku tidak bisa hanya memanggil mu dengan sebutan nama, aku hanyalah bawahan mu yang akan menuruti semua perkataan dan keputusan mu"
Dalam benaknya Seulgi berpikir, apa semua nya sudah direncanakannya? Bahkan elang ini mengatakan bahwa dirinya adalah tuannya.
"Tidak perlu terlalu sopan seperti itu, langgar saja aturan itu, aku yang ingin kau memanggilku dengan nama saja, kita berteman sekarang"
Tak bisa mengelak keinginan Seulgi, akhirnya elang itu menyetujui untuk memanggil Seulgi dengan namanya saja.
Karna mereka sudah mulai mengakrabkan diri, Seulgi mencoba naik ke atas punggung elang. Seulgi sebenarnya hanya perlu berbicara nyaman dengan para hewan, begitulah cara agar hewan itu mau menurut pada Seulgi. Sebelum Seulgi masuk kedalam hutan, Minjeong memberitahukan selain bisa menjinakkan dan membuat hewan itu patuh padanya, ia juga bisa mengendalikan angin (unsur elemen udara).
Kekuatan angin ini dipergunakan untuknya menjaga keseimbangan saat berada di udara karna kendaraannya sekarang adalah Burung Elang ini, juga untuk melawan arah angin ketika ia sedang terburu-buru, membuat badai angin, dan juga memindahkan awan menggunakan angin nya.
Aero itu menghadap tubuhnya kesamping Seulgi. Seulgi mundur agar tubuhnya tidak terkena sayap elang itu, lalu Aero mengulurkan sayapnya supaya Seulgi dapat naik dengan mudah. Saat naik, ia hampir terjatuh karna bulu elang itu sangat halus, untung saja Aero itu dengan sigap langsung menaikan Seulgi ke punggungnya.
Seulgi memerintahkan Aero itu untuk segera terbang saat dirinya sudah merasa nyaman. Ia kesulitan menyeimbangkan badannya karena tekanan angin yang sangat kencang, beberapa kali ia hampir terjatuh jika saja Aero tidak menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Island | Red Velvet & Aespa ft. 00 Line
FantasyWendy melihat pintu kayu dibalik tumbuhan bunga kertas yang merambat dan menyamakannya dengan gambar yang ada di buku milik Irene "pintu ini sama persis dengan yang ada di buku kakek mu" -Wendy