"KALIAN NGERUJAK GA NGAJAK GUE??!"
Nayanka dan Hardanu terperanjat melihat kedatangan Jeano yang tiba-tiba masuk ke dalam pelataran rumah mereka, di ikuti dengan..
Catherine Amalia.
Kedatangan Jeano dan Catherine yang sangat mendadak membuat mereka terlihat seperti Jelangkung, datang tidak di undang, Nayanka dan Hardanu juga tentu tidak mengantar Jeano dan Catherine pulang.
"Heuh! Bule Afrika dateng," Hardanu buang muka.
Mendengar itu Nayanka tertawa.
"Sembarangan!" Jeano mendengus sebal.
Sementara Catherine terkekeh kecil saat mendengar Jeano di panggil Bule Afrika, padahal menurut opini nya itu memang benar, apalagi hidung tajam yang di miliki oleh Jeano, orang-orang juga pasti akan langsung berasumsi bahwa Jeano Lamuel ini seseorang berdarah Amerika atau Canada.
Jeano mendekati Nayanka dan Hardanu yang sedang duduk di atas dipan kayu, di ikuti Catherine yang terus mengekori Jeano seperti anak ayam.
"Ada apa?" tanya Nayanka, sedikit menggeser posisi duduknya, memberikan space Jeano dan Catherine untuk duduk.
Catherine menyimpulkan, rumah Nayanka sangat damai dan sejuk, dilihat dari tanaman-tanaman yang tumbuh subur dan rumput-rumput hijau yang memenuhi pelataran rumah mereka.
"Nih," Jeano mengerdikan dagu nya kearah Catherine.
Tatapan Nayanka pun beralih kepada sosok cantik berambut panjang dengan pakaian casual nya, yakni Catherine Amalia.
"A-anu.." lidah Catherine mendadak kelu.
Nayanka masih menunggu ucapan yang akan Catherine keluarkan dari mulutnya.
"Cleasya merupakan admin resmi akun sosial media kampus kita dan beberapa hari ini enggak ada update an sama sekali di akun itu, gue sama Kak Tio di tegur sama pihak atasan," jelas Catherine.
"Terus?"
"Cuman Cleasya yang tahu password akun itu, karena kondisi Cleasya juga enggak memungkinkan, jadi gue minta tolong sama lo," sambung Catherine.
"Minta tolong apa?"
"Minta password akun nya ke Cleasya, Yan,"
Nayanka mengagguk paham, kebetulan sore ini pria itu berpikir akan pergi ke rumah sakit lagi, walaupun Hardanu sudah tidak mengizinkannya untuk pergi ke rumah sakit, namun Nayanka tetap ada pada pendiriannya.
"Gue hubungin lo ntar sore, oke?"
"Makasih ya, Yan."
Di jawab sebuah anggukan oleh Nayanka.
"Kalian berdua bareng melulu, pacaran ya?" Hardanu kini membuka suara setelah diam cukup lama.
Sontak, Jeano dan Catherine saling menatap satu sama lain, tatapan yang.. Hardanu bisa menyimpulkan salah satu dari mereka ada yang sedang jatuh cinta.
Ah, dasar Hardanu si pakar cinta. Sok-sokan bijaksana kalau perihal cinta, meskipun Hardanu hanya menebak asal-asalan, namun beruntung nya keadaan selalu memihak kepadanya, hingga semua tebakan-tebakan itu selalu benar.
"Ogah bener," Catherine melengos.
Mendengar itu, Jeano terkekeh, di ikuti Nayanka yang melempar keduanya dengan tatapan jenaka.
"Berani taruhan?"
"Apa?"
"Sampe lo jadian sama si Bule Afrika ini, lo harus traktir gue sama Nayanka makan ketoprak depan komplek Hendery,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana ✓
Fiksi RemajaTentang pertemuan yang tidak pernah diduga. Kalian tahu, kan? Pertemuan atau pun perpisahan adalah suatu hal yang mutlak, tidak bisa kita atur kapan itu terjadi dan kapan itu berakhir. Sama perihal nya dengan bertemunya dua orang yang saling jatuh c...