Wicked Woman [END]

19. Down The Rabbit Hole

Yang pertama kali Yelena lihat pagi ini saat sarapan bersama dengan Ibunya adalah bercak keunguan yang ada di leher serta di dekat tulang selangka Ibunya.

Melihat hal itu membuat Yelena menyadari kalau semalam saat ia sibuk dengan Edward, di rumah William dan Ibunya berhubungan badan.

Yelena tidak peduli jika mereka berhubungan badan, Yelena justru ingin tertawa saat melihat Ibunya seolah bangga dengan bekas keunguan di tubuhnya. Sengaja memakai baju dengan kerah rendah agar tanda di tubuhnya itu bisa terlihat dengan jelas.

Bukan itu saja yang menjadi tertawaan Yelena dalam hati, pasalnya hanya Helena yang terlihat gembira soal semalam sedangkan William? Laki-laki itu masih sama seperti terakhir kali Yelena melihatnya, wajahnya terlihat datar namun Yelena tahu suasana hati William sedang tidak bagus.

Dan Yelena tahu penyebabnya siapa.

***

Edward hari ini datang lagi ke kantor William, tapi kali ini alasannya datang sungguh karna pekerjaan meski Edward selalu curi-curi kesempatan untuk menggoda Yelena entah dengan senyumannya atau dengan kedipan matanya.

“Yelena sungguh sangat menggemaskan, dia tipe ku sekali. Aku rela menggajinya 10 kali lipat lebih besar dari gajinya di sini jika dia mau pindah menjadi personal asisten ku.” Edward mengubah topik pembicaraan dengan William setelah mereka usai bicara soal pekerjaan.

“Kira-kira apa Yelena mau menerima tawaranku jika aku membayarnya 10 kali lipat?” tanya Edward lagi pada William karna ia tidak mendapatkan reaksi apapun sebelumnya.

William mengangkat bahunya seolah tidak peduli, “Aku tidak tahu, tanyakan saja pada dia.”

“Kau tidak marah kalau personal asistenmu ku rebut? Anggap saja ini peluang yang ku berikan untuk calon anak tirimu, bekerja dengan banyak atasan akan menambah pengalamannya. Kau juga bisa anggap ini sebagai bantuan untukku, siapa tahu jika Yelena bekerja sebagai personal asistenku kami jadi bisa lebih dekat.”

William membanting pulpen yang sebelumnya berada di tangannya, “Tidak bisa kah kau berhenti menyebutnya sebagai calon anak tiriku?”

“Tapi bukannya dia memang calon anak tirimu? Statusmu dengan Helena hanya taruhan tapi sudah setahun berlalu kau masih belum memutuskan Helena, apa lagi itu namanya kalau bukan karna kau ingin serius dengan Helena? Aku tidak akan mengkritik seleramu William, aku paham kau suka wanita yang lebih tua. Aku mendukungmu jika kau memang ingin melanjutkan hubunganmu dengan Helena sampai ke jenjang pernikahan. Aku akan bantu bicara dengan keluargamu jika mereka menolak memberi restu.”

“Diam Edward.”

“Kenapa kau marah? Aku hanya ingin jadi teman yang bisa kau andalkan. Sebagai gantinya aku ingin kau juga membantuku untuk bisa dekat dengan Yelena, mungkin di masa depan kita bisa jadi Ayah mertua dan menantu. Terdengar menggelikan karna kita ini seusia tapi tidak ada salahnya bukan? Malah itu bisa jadi hal yang bagus untuk kedua perusahaan kita.”