"Kalau aku tetap ingin pergi meninggalkan mu apa yang akan kau lakukan?"
William berdiri, mengubah posisinya yang semula berlutut jadi berdiri di hadapan Yelena.
"Aku akan kejar kau kemana pun kau pergi dan aku akan menembak kepala siapapun laki-laki yang bersamamu, hingga kau akan membenciku lagi, hingga kau punya alasan untuk datang padaku lagi meski alasannya untuk membunuhku dengan tanganmu sendiri."
"Bajingan sialan! Kau benar-benar membuat ku kesal!" Yelena memukul dada William namun William dengan cepat menangkap kedua tangan Yelena.
"Maka dari itu jangan tinggalkan aku." William masih menggenggam tangan Yelena, matanya menatap tepat ke manik hitam kecoklatan milik Yelena. "Jangan tinggalkan aku oke?"
Yelena tidak menjawab, Yelena justru membuang pandangannya ke arah lain.
"Ku anggap diam mu sebagai jawaban kalau kau setuju."
***
Yelena melirik ke jendela, melihat mobil Raven terparkir tak jauh dari rumah William. Di dalam mobil itu ada Raven yang masih setia memantau rumah William.
Yelena tidak punya keberanian untuk bertemu dengan Raven, tapi Yelena juga tidak bisa membiarkan Raven terus menunggunya seperti ini.
Sejenak Yelena melirik ke arah William yang tengah bertelepon dengan Julius. Julius tiba-tiba menelepon karna masalah di kantor.
"Kau mau ke mana?" Tanya William saat Yelena hendak keluar kamar.
"Menemui Raven."
William segera mematikan sambungan teleponnya, mengejar Yelena dan menahan Yelena dengan menggenggam pergelangan tangan Yelena.
"Sudah ku bilang jangan pergi dengannya, apa air mataku dan ancaman yang ku beri masih belum cukup juga untuk membuatmu stay?" tanya William dengan nafas memburu, raut wajah William terlihat panik. Mungkin ini juga alasan William tidak ke kantor dan memilih mengurus masalah pekerjaan dari rumah karna takut Yelena pergi tanpa sepengetahuannya.
"Aku menemuinya bukan untuk pergi dengannya, aku ingin bicara dengannya."
"Kalau begitu aku akan mengawasimu dari jauh." genggaman William pada pergelangan tangan Yelena lepas, William membiarkan Yelena pergi keluar rumah namun William mengikuti Yelena dari belakang dan tentu saja dengan revolver di tangannya.
Saat Yelena menghampiri mobil Raven, Raven segera keluar dari mobilnya. Yelena tersenyum kecil pada Raven yang dibalas Raven dengan satu tarikan pelukan.
Raven memeluk Yelena dengan sangat erat, "Aku merindukan mu, aku tahu kau tidak akan mungkin bisa dengan mudah hilang. Kau lebih kuat dari si pemilik tubuh aslimu."
Raven melepaskan pelukannya, "Aku senang kau tidak menghilang, sekarang kau dan aku bisa pergi ke tempat yang jauh dari tempat ini. Memulai hidup baru seperti impian kita."
Raven menggandeng tangan Yelena, hendak mengajak Yelena masuk ke dalam mobil namun Yelena mendengar suara di belakangnya.
Ternyata William mengikutinya dan di tangan William ada senjata api, Yelena melotot melihat hal itu. William benar-benar kehilangan akal sehatnya rupanya.
William mendekat dan merangkul pinggang Yelena di depan Raven, "Jangan sembarang menyentuh istriku, kalau kau mau bicara dengannya bicara saja dengan mulutmu jangan sembarangan menyentuhnya."
Alis Raven terangkat sebelah ketika melihat kedatangan William. Tampak jelas raut tidak suka di wajah Raven terhadap William.
"Yelena bukan istrimu, kau penipu. Kau membohongi Yelena demi kesenanganmu sendiri!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wicked Woman [END]
RomanceYelena mendengar kabar kalau Ibunya kini memiliki kekasih yang jauh lebih muda dan juga kaya raya, Yelena tidak sudi melihat Ibunya bahagia setelah apa yang Ibunya lakukan kepadanya di masa lalu. Yelena dijadikan pengemis saat kecil dan dijual ke ru...