39. Deepest Desire

51K 2.6K 124
                                    

Dokter Deon datang, William segera mengarahkan dokter Deon ke kamarnya. Meski William tahu Yelena akan memakinya karna masuk ke kamar tanpa seijinnya tapi William lebih memilih dibenci dan dimaki oleh Yelena dari pada keadaan Yelena memburuk.

Saat William membuka pintu kamar, William kembali menemukan Yelena telah terbaring di lantai untuk yang kedua kalinya. William berlari menghampiri Yelena yang tubuhnya semakin panas.

William mengangkat kembali Yelena ke ranjang, membaringkannya di sana seraya dokter Deon memeriksa keadaan Yelena.

William gelisah Meksi dokter Deon mengatakan Yelena hanya mengalami demam ringan.

William terus berada di sisi Yelena meski dokter Deon sudah pergi seusai memeriksa Yelena.

Dengan telaten William membasuh wajah Yelena yang berkeringat dengan sapu tangan yang ia basahkan.

Perlahan mata Yelena seperti bergerak, William sebenarnya takut Yelena akan menendangnya lagi dan mengusirnya lagi karna berada di kamar ini namun William tidak bisa meninggalkan Yelena lagi, William tidak mau melihat Yelena pingsan lagi.

Saat mata Yelena terbuka, William sudah menyiapkan dirinya untuk mendapatkan tatapan sinis dan makian dari Yelena.

“Kepala ku sakit.”

William mengerutkan keningnya bingung, Yelena tidak memakai William dan tidak juga menatap William dengan tatapan sinis.

“Dokter Deon sudah memeriksa keadaanmu, dokter Deon juga sudah memberikan obat untuk kau konsumsi malam ini. Jika kondisimu belum membaik sampai besok pagi maka kita akan ke rumah sakit untuk memeriksa keadaanmu lagi.”

William membantu Yelena untuk duduk bersandar pada kepala ranjang, agak kebingungan karna Yelena tidak marah saat William membantunya.

“William, aku ingin bertemu Mama.”

Kening William berkerut, apa Yelena lupa lagi? Ibu Yelena telah meninggal karna kecelakaan. Yelena juga menendang William sebelumnya karna hal itu, karna Ibu Yelena meninggal akibat ulah William.

“Apa kau lupa lagi Yelena, Ibumu sudah tiad—”

“Bukan dia, yang aku maksud itu Mama Aleandra. Ku mohon William, kepala ku sakit. Aku ingin bertemu dengan Mama.”

William merogoh sakunya, mengeluarkan handphone miliknya dari dalam saku. Sebelum William mendial nomor Ibunya, William menyempatkan diri bertanya satu hal pada Yelena.

“Yelena.. apa kau lupa kalau sebelumnya kau menendang ku dan marah padaku? Dan soal handphone yang Raven berikan padamu, apa kau tidak ingat?”

William memperhatikan ekspresi wajah yang Yelena tunjukan, Yelena terlihat mengerutkan keningnya bingung.

“Raven itu siapa? Handphone apa yang kau maksud?”

Tubuh William membeku, ia tidak tahu harus senang atau bingung sekarang. William merasa aneh karna baru setengah jam yang lalu Yelena mengamuk karna ingat soal masa lalu, soal mendiang Ibunya, tapi sekarang Yelena justru lupa lagi.

Di satu sisi William senang karna itu artinya Yelena tidak jadi meninggalkannya, William masih ada waktu untuk mengikat Yelena di sisinya. Tapi di sisi lain William juga bingung apa penyebab Yelena ingat namun kemudian lupa kembali.

Rekaman di video itu jelas mentrigger ingatan Yelena, tapi yang membuat Yelena lupa? Apa karna benturan di kepalanya saat pingsan? Banyak hal yang menjadi pertanyaan di kepala William tapi William memilih untuk mengesampingkan itu semua.

Yelena sedang sakit sekarang, kesembuhan Yelena adalah prioritas utama William sekarang.

William mendial nomor telepon Ibunya, meminta Ibunya untuk datang kemari.

Wicked Woman [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang