William sedang menenggelamkan wajahnya pada dada Yelena saat William mendapatkan panggilan telepon dari Ayahnya, namun William tak menggubris panggilan tersebut sampai nada dering handphonenya mati dengan sendirinya.
Yelena yang awalnya sedang melamun sembari memainkan rambut William yang tengah memainkan nipple Yelena dengan mulutnya mulai merasa terganggu dengan suara handphone milik William.
Yelena sedang asik membayangkan ekspresi wajah Ibunya yang terlihat kesal sebelumnya, sangat menyenangkan melihat Ibunya itu kehilangan apa yang selama ini ia banggakan.
Rencana Yelena mungkin gagal untuk membuat Ibunya gila dengan obat-obatan namun masih ada seribu jalan menuju Roma, apapun itu akan Yelena lakukan asalkan bisa melihat Ibunya hancur.
Handphone William lagi-lagi berdering, Yelena sudah tidak tahan mendengar suara nada dering dari handphone William lagi.
Yelena menjambak rambut William membuat kuluman William pada nipple Yelena terlepas.
“Angkat dulu panggilan itu, ku rasa itu penting.”
“Biarkan saja nanti juga suaranya akan berhenti sendiri.” William masih enggan untuk mengangkat panggilan masuk tersebut, William hendak kembali menghabiskan waktunya mencumbu dada Yelena namun Yelena semakin kencang menjambak rambut William.
“Ku bilang angkat.”
William berdecak kesal, namun ia menuruti perintah Yelena. William turun dari ranjang dalam keadaan setengah telanjang. Pakaian atasnya tidak ada karna kemejanya dipakai oleh Yelena meski Yelena memakainya tidak dengan benar, hanya bagian tiga kancing paling bawah saja yang terpasang, kancing di atas terbuka untuk memudahkan William bermain main dengan dada sintal Yelena.
William mengerutkan keningnya ketika melihat ternyata Ayahnya yang berkali-kali mencoba menghubunginya. Dan ternyata bukan Ayahnya saja yang mencoba menghubungi William, Ibunya hingga adik perempuannya pun mencoba menghubungi William.
Ada apa sebenarnya?
Kebetulan sekali handphone William kembali berdering, kali ini masuk panggilan dari nomor Ayahnya lagi. William yang penasaran alasan mengapa Ayahnya menghubungi berkali-kali akhirnya mengangkat panggilan tersebut.
“Ada apa? Kenapa mendadak menghubungiku?”
“Helena ada di sini.”
William memejamkan matanya berusaha menahan rasa kesalnya, mendengar nama Helena saja William sudah bisa menebak apa yang Helena lakukan. Tidak William sangka kalau Helena akan menyeret orang tua William dalam permasalahan mereka ini. Apa Helena juga mengaku hamil pada orang tua William?
“Wanita itu mengaku hamil anakmu, datang lah kemari kita harus bicara serius.”
Sambungan telepon berakhir secara sepihak, William hampir saja membanting handphonenya karna merasa kesal dengan Helena yang berbuat seenaknya.
Yelena turun dari ranjang tanpa membenarkan kemeja yang ia kenakan sedikit turun hingga mengekspos dadanya yang penuh tanda yang sengaja William tinggalkan di sana.
“Kau terlihat kesal, ada apa?” tanya Yelena penasaran, apa ini urusan pekerjaan atau jangan-jangan ada kaitannya dengan Ibu Yelena.
“Ibumu. Wanita sialan itu datang ke orang tua ku dan mengaku tengah hamil anakku.”
Jadi benar dugaan Yelena kalau ini ada sangkut pautnya dengan Ibunya.
“Keluarga ku memintaku datang untuk membicarakan semuanya, apa kau mau ikut dengan ku?”
Yelena dengan cepat menganggukkan kepalanya, tentu saja dia ingin ikut. Ia ingin melihat apa yang Ibunya itu lakukan demi bisa mendapatkan kembali posisinya yang sudah Yelena hancurkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wicked Woman [END]
RomanceYelena mendengar kabar kalau Ibunya kini memiliki kekasih yang jauh lebih muda dan juga kaya raya, Yelena tidak sudi melihat Ibunya bahagia setelah apa yang Ibunya lakukan kepadanya di masa lalu. Yelena dijadikan pengemis saat kecil dan dijual ke ru...