32. Love or Obsession?

67.1K 2.6K 89
                                    

William tidak mengerti kenapa ia berbohong kepada Yelena, kenapa bibirnya justru bergerak mengatakan kalau ia adalah suami Yelena bukan kekasih dari mendiang Ibunya.

Selama Yelena koma, yang ada dipikiran William hanyalah berharap Yelena sadar. William tidak ingin melihat Yelena selamanya terbaring di ranjang rumah sakit, William juga tersiksa setiap kali melihat Yelena kejang.

Meski begitu William juga selalu diliputi rasa takut jika sewaktu-waktu Yelena sadar, bagaimana jadinya jika Yelena sadar dan mengetahui Ibunya telah tiada? Terlebih lagi jika Yelena tahu kalau William dengan sengaja memberikan mobil yang bermasalah pada mendiang Ibu Yelena.

Tapi yang paling William takutkan adalah Yelena tidak membutuhkannya lagi, Ibu Yelena telah tiada. Yelena sudah tidak bisa balas dendam lagi kepada Ibunya dan itu juga berarti Yelena tidak membutuhkan William lagi untuk balas dendamnya, William takut Yelena akan pergi karna merasa William sudah tidak berguna.

William tidak ingin hal itu terjadi, mungkin karna hal itu lah William memilih untuk berbohong.

Tapi Yelena bukan orang yang bisa dengan mudah dibohongi, Yelena tidak menerima kebohongan yang William katakan begitu saja. Yelena menatap William dengan tatapan curiga, Yelena juga menghindari sentuhan William sejak kali pertama Yelena membuka matanya setelah 4 bulan mengalami koma.

William duduk di kursi menghadap ke ranjang tempat Yelena berbaring, William mengulurkan tangannya menyentuh kening Yelena yang berkerut dan mengusapnya lembut, “Kalau kau tidak ingat tidak apa-apa, jangan kau paksakan. Kita bisa buat kenangan baru bersama lagi dari awal.”

William maju hendak mengecup kening Yelena namun Yelena memundurkan kepalanya menghindar, sudah William duga tidak akan mengubah menipu Yelena.

“Sayang, aku tahu ini berat untuk mu. Kau baru sadar dari koma dalam keadaan tak ingat apa-apa, kau tidak ingat siapa dirimu, berapa usia mu, bahkan kau tidak ingat aku suami mu. Aku paham kalau kau merasa takut, tapi aku bersumpah aku bukan orang jahat. Aku ini suami mu, aku tidak berbohong.”

William melanjutkan, “Untuk saat ini aku tidak membawa bukti apa-apa yang bisa meyakinkan mu, aku tidak mengira kau akan sadar dalam keadaan tak mengingat apapun. Sebaiknya kau istirahat, aku harus ke ruangan dokter untuk bicara lebih lanjut soal kondisi mu.”

William keluar dari ruang rawat Yelena, saat pintu kamar ruang rawat Yelena berhasil William tutup dari luar. William menyentuh dadanya yang berdetak kencang, William bingung dengan perasaannya.

Ia senang Yelena sadar, namun William juga lebih senang lagi karna Yelena tidak mengingat apa-apa. Seharusnya William bersedih karna Yelena kehilangan memorinya tapi bagi William ini justru jadi keuntungan untuknya. Kalau Yelena ingat, mau dengan uang sekalipun William tidak akan bisa membuat Yelena tetap tinggal di sisinya.

Sedangkan William masih belum ingin Yelena pergi dari sisinya, 4 bulan William menunggu Yelena sadar setelah hampir gila mengira Yelena mati akibat kecelakaan itu.

Satu hal yang William ketahui setelah selama 4 bulan ini melihat Yelena terbaring tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit dan berkali-kali hampir mati karna kejang. Peran Yelena di hidup William ternyata tidak seremeh yang William kira.

Peran Yelena dalam hidup William cukup penting sampai William merasa dadanya seperti diremas setiap kali dokter dan perawat berlari masuk ke kamar rawat Yelena tiap kali alat yang terpasang di tubuh Yelena berbunyi memberikan peringatan bahaya akan nyawa Yelena.

William tidak tahu kenapa ia begitu merasa takut kehilangan Yelena, William sempat berpikir apa mungkin ia mencintai Yelena? Tapi bagian mana yang membuat William jatuh cinta kepada Yelena? Yelena tidak seperti cinta pertama William, mereka sangat berbanding terbalik. Lalu apa yang membuat William sangat takut kehilangan wanita seperti Yelena? Wanita yang bahkan William anggap tidak sebanding dengan cinta pertamanya.

Wicked Woman [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang