falling in with you is the best thing
that happened to me🪷
"Nanti malam kita jadi pesta BBQ di rumah Ratu kan?" tanya Pamela sambil menyuapkan bakso ke mulutnya
"Jadi. Jam 8 malam ya, engga boleh ada yang telat. Ingat" Eve datang membawa nampan makan siang ke meja mereka
"Emang bokap–nyokap lo engga ada di rumah, Ra?"
Ratu menggeleng membalas pertanyaan Windy. "Mereka lagi ada kerja di luar kota. Paling minggu depan baru pulang"
"Yeppy~ gue bisa karaokean sepuasnya dong? Asiiik" seru Jasmine
"Dasar. Kaya suara lo bagus aja" ledek Pamela
"Ihh suara gue bagus tau, kak. Tanya aja kak Satria"
"Masa?"
"Beneran"
"Coba nyanyi sekarang" Pamela memangku dagu dengan kedua tangan
"Engga mau. Jangan nyebelin ah~ nanti engga gue restuin sama kak Satria, baru tau rasa" gadis Pratama itu menunjuk Pamela dengan sedotan jusnya
"Dih mainnya begitu, engga asik"
"Biarin"
Ratu terkekeh melihat kelakuan kedua sahabatnya. Tidak pernah berubah, selalu saling meledek jika ada kesempatan.
"Ra"
Merasa dipanggil, Ratu mengalihkan pandangan kearah Eve. "Kenapa kak?"
Gadis cantik itu tak membalas, ia hanya memberi kode agar dirinya menoleh ke sisi kiri meja, dan ketika Ratu beralih, dia menemukan Raja yang sedang berbincang bersama Tristan, Agus, dan Angkasa di meja sebrang.
"Mau ngasih tau aja, dari tadi Raja ngelirik terus ke meja kita" kekeh Eve sebelum melanjutkan makan
Ratu mengernyit tak mengerti. Lalu kenapa kalau Raja melirik ke meja mereka? Bukan berarti kalau Ratu yang dilihatnya kan? Ratu berusaha kembali fokus pada bakso pesanannya namun tanpa sadar, ia juga sesekali melirik kearah Raja. Sepertinya memang hal ini yang Eve inginkan. Pemandangan dimana Ratu ikut melihat Raja diam-diam.
Ratu mengalihkan atensi dari meja, merasa sebuah ide random tiba-tiba terbesit di otaknya. Bagaimana jika dia menyapa Raja? Apa siswa-siswi di kantin akan heboh karena kelakuannya? Mengingat hampir tiga hari ini, Raja dan Ratu jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. Latihan dance pun sedang diliburkan karena kondisi Ratu belum terlalu sehat pasca pingsan akibat kelelahan.
Gadis itu tersenyum tipis. Ia condongkan badannya ke atas meja ketika Raja kembali memandang kearah mereka. Ya, niatnya hanya ingin menyapa tapi karena suara Windy lebih dulu terdengar, jadilah dia melambaikan tangan begitu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT COUPLE
Teen FictionTidak ada manusia yang sempurna. Ya. Kalian pasti setuju dengan satu kalimat itu, karena semua orang pasti memiliki kekurangan pada hal tertentu dalam dirinya. Sehingga ketika kamu mencari sesuatu yang sempurna, kamu akan kehilangan yang terbaik, da...