falling in with you is the best thing
that happened to me🪷
"Heh Raja cemburu?"
"Kenapa?"
Ratu menghentikan kegiatan menyapunya ketika mendengar obrolan teman-teman sekelas dia dari belakang.
"Kayanya karena tadi Ratu ngobrol sama Bram deh. Kalian tau dia?"
"Hooh, anak kelas IPS? Temen Pamela sama Windy? Ngapain jauh-jauh ke gedung ini?"
"Tadi gue tanya dia, jawabnya sih abis bantuin Ratu nganterin buku ke perpus. Tau deh, palingan juga modus"
"Hush engga boleh su'udzon"
"Gimana kita engga su'udzon, Haura? Coba pikir deh, sekolah kita udah nyediain perpustakaan di gedung MIPA sama IPS. Ngapaian Bram ujug-ujug ada di perpustakaan gedung kita? Kalau engga ada niat buat modus, terus apa?"
"Iya sih, aneh juga"
"Parah. Terus si Raja gimana?"
Gadis yang menjadi objek pembicaraan menggelengkan kepala, bisa-bisanya mereka menggosip di depan orang yang disedang di bicarakan.
"Muka dia langsung datar. Pas ngomong sama Ratu juga agak ketus" sahut seorang gadis yang sedang menyapu di barisan belakang
"Segitunya Raja cemburu? Padahal dia kan terkenal selalu ramah sama semua orang"
"Namanya juga perasaan"
Ratu melirik ketiga teman piketnya. "Guys kalian udah selesai? Gue mau ngepel kelas kalau kalian udah beres di sana"
"Eh? Bentar Ra, nanggung" celetuk gadis yang sedang menaikan bangku
Nanggung-nanggung! Nanggung apanya? Nyapunya atau gosipnya? si gadis membatin
Jujur saja, sebenarnya mereka bisa selesai bersih-bersih dari tadi jika keempat gadis itu tidak asik menggosip. Ratu menghela nafas sambil membantu menaikan bangku barisan depan.
"Ratu" seorang gadis berkuncir dua memanggil dari ambang pintu. "Dipanggil Raja di depan tuh"
"Loh?"
"What!?"
"Mau apa?"
Bukan. Bukan Ratu yang menjawab.
"Engga tau, gue cuma diminta manggil Ratu" gidik gadis itu
Ratu menelengkan kepala bingung namun tetap mengangguk. "Oke makasih. Gue keluar bentar ya, kalian lanjutin dulu piketnya"
"Siap"
"Yang lama juga engga apa-apa, Ra"
"Nanti bawa kabar baik ya" sorak mereka
Ratu tak menanggapi perkataan tersebut. Ia tetap berjalan keluar kelas dan menemukan sosok Raja yang sedang berdiri, bersadar pada tembok di belakang pintu kelas 11 MIPA–1.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT COUPLE
Teen FictionTidak ada manusia yang sempurna. Ya. Kalian pasti setuju dengan satu kalimat itu, karena semua orang pasti memiliki kekurangan pada hal tertentu dalam dirinya. Sehingga ketika kamu mencari sesuatu yang sempurna, kamu akan kehilangan yang terbaik, da...