BAGIAN 11 : FUTURE DAUGHTER IN LAW

35 11 0
                                    

falling in with you is the best thingthat happened to me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

falling in with you is the best thing
that happened to me

🪷

"Oh iya udah, santai aja kali Win, kaya sama siapa" Pamela mengapit ponsel diantara telinga dan bahu sambil memakai sepatu

"Gue? Gue masih di sekolah. Baru kelar piket. Bentar lagi juga keluar"

"PAMELA"

Atensi gadis tinggi tersebut beralih dari tali sepatunya. "Eh Win gue tutup dulu ya. Ada yang manggil, lo hati-hati di jalan. Bye"

PIP

Satria tersenyum ketika Pamela berdiri dari posisi duduk. "Lo sendirian?"

"Hm. Emang lo lihat gue lagi sama siapa?" Pamela bertanya sedikit kikuk

Ayolah~ di hadapan Pamela saat ini ada Satria, laki-laki yang jelas sudah ia sukai sejak lama.

"Engga ada sih. Berarti Jasmine juga engga ada di sini"

"Jasmine? Lo nyari Jasmine ke kelas 11 IPS, Sa? Engga salah?"

Satria mengangkat bahunya. "Gue udah cari dia di kelas tapi engga ada. Pikir gue, dia lagi ngumpul sama Queenzie"

"Engga, dari tadi gue sendiri. Windy juga udah pulang duluan bareng kak Agus. Kak Eve pergi ke tempat les, terus Ratu lagi latihan upacara—eh! Kok lo engga ikut latihan? Bolos ya?" tuding Pamela yang dibalas tawa kecil oleh si laki-laki

"Yang digabung cuma kelas 11 MIPA–1 sama 2. Gue kan MIPA–4 La. Lagian Senin besok gue harus pergi ke Paris, ada sesuatu yang mau gue kerjain. Jadi walaupun gue ikut latihan, belum tentu besok bisa datang"

Kening Pamela mengernyit penasaran. "Kenapa pergi jauh-jauh sampe ke sana? Lo engga berniat mau pindah ditengah-tengah semester akhir kan?" gadis itu lumayan panik sekarang

Satria tersenyum tipis. Ia masukan kedua tangan ke dalam saku celana sebelum mencondongkan sedikit badannya. "Kenapa? Lo takut gue pergi dari Indonesia?"

"Ya iya lah Sa! Lo kan—t-temen baik gue" cicit Pamela

"Begitu" Satria kembali menegak. "Well, gue ke Paris cuma buat nemenin nyokap. Saudara jauh dia ada yang married di sana tapi bokap engga bisa nemenin karena ada kerjaan, so jadilah gue yang diminta buat jadi pengawalnya"

Dalam diam, Pamela menghembuskan nafas lega. Ia tentu tidak ingin berpisah dulu dengan Satria. Pamela belum sempat menyatakan perasaannya pada si laki-laki Pratama. Belum berani lebih tepatnya.

"Anyway, lo pulang naik apa? Dijemput orang rumah kah?"

"Engga, hari ini gue naik bus. Biasanya kan gue nebeng kak Eve. Mungkin kalau pas Ratu selesai dan gue belum pulang, gue bisa nebeng ke dia hehe"

"Kalau gitu kenapa engga sekalian sama gue aja?" tawar Satria sembari mengeluarkan ponselnya yang bergetar, "Kebetulan gue kosong" lanjut dia

"Terus Jasmine?"

PERFECT COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang