falling in with you is the best thing
that happened to me🪷
Tepat pukul 12 siang, bel sekolah SMA Bina Nusantara dibunyikan. Memberi sinyal kepada seluruh siswa-siswi untuk melaksanakan ibadah berjamaah, makan siang, lalu setelahnya mereka bebas melakukan kegiatan yang dibutuhkan. Hanya 15 menit, sebelum semua berhamburan menuju tempat tujuan masing-masing, termasuk Eve yang kini sedang memasuki gedung rektorat guna membayar tagihan buku pelajaran.
PIP
Eve mengscan kartu pelajarnya.
"Lagi buang duit ke sekolah, Ve?"
Kepala Eve menoleh. "Eh Kas. Iya nih, duit gue kebanyakan di kartu pelajar haha lo sendiri mau apa?"
"Sama" Angkasa mengangkat kartu hitam yang persis seperti milik Eve. "Memenuhi kewajiban sebagai siswa teladhan yang baik nan tampan eaaak~"
Eve terkekeh mendengar jawaban Angkasa. "Narsis terus. Engga ada yang muji sih ya makanya muji diri sendiri?" gadis itu meledek sambil menarik struk yang keluar dari mesin pembayaran
"Enak aja! Yang muji dan mengakui kalau gue ganteng itu banyak tau. Termasuk lo"
"Loh kok jadi gue?"
"Iya lah. Logikanya kalau gue engga ganteng, mana mau lo pacaran sama gue dulu? Hayo ngaku, sejauh ini gue mantan lo yang paling ganteng kan? Jujur"
Eve kembali tertawa. "Sayangnya iya lagi"
"Noh! Bener kan" raut wajah Angkasa semakin sombong dibuatnya
"Ya~ gimana engga lo yang paling ganteng? Orang mantan gue aja cuma lo haha"
Senyum di bibir Angkasa berubah datar. "Terlalu jujur juga engga bagus, Evelina"
"Haha sorry, gue cuma bercanda Angkasa"
Angkasa mendengus sebal sebelum membuang struk pembayarannya ke tempat sampah.
"Eh? Kok dibuang? Itu kan bukti kita buat ngambil buku pelajaran" heran Eve
"Aman. Pak Dionysus udah hafal ke gue, Ve. Jadi engga perlu begituan" keduanya keluar gedung rektorat bersamaan
"Parah lo, nama pak Dion malah diplesetin kaya begitu. Gue aduin ke dia, baru tau"
"Kidding Ve, jangan diaduin lah. Ntar gue kena gampar" bisik Angkasa yang dibalas angkatan bahu oleh gadis Evelina
Untuk beberapa saat, hanya ada keheningan diantara mereka. Sampai ketika Angkasa melihat seseorang di depan tangga menuju cafetaria, barulah ia kembali memulai pembicaraan.
"Omong-omong lo sama Tristan gimana? Udah ada progres?" tanya Angkasa
Eve sedikit menoleh, "Belum.. atau mungkin.. engga"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT COUPLE
Teen FictionTidak ada manusia yang sempurna. Ya. Kalian pasti setuju dengan satu kalimat itu, karena semua orang pasti memiliki kekurangan pada hal tertentu dalam dirinya. Sehingga ketika kamu mencari sesuatu yang sempurna, kamu akan kehilangan yang terbaik, da...